Kippumjo, Wanita-wanita Pelayan Seks Pemimpin Korea Utara

Kippumjo, Wanita-wanita Pelayan Seks Pemimpin Korea Utara

Naviri Magazine - Beberapa media di Indonesia mengulas tentang gadis-gadis remaja yang dijadikan budak seks oleh rezim pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong Un. Namun, pada kenyataannya, budak seks yang dipelihara oleh pemerintahan Korut ini sudah mulai menyeruak ke media internasional sekitar tahun 2016 silam.

Budak seks Korut dijuluki Gippeumjo atau Kippumjo, yang jika diterjemahkan menjadi 'pleasure squad' atau 'grup pemberi kebahagiaan'. Berikut ini fakta-faktanya.

Sudah ada sejak rezim Kim Il-sung

Tradisi perekrutan Kippumjo setidaknya sudah ada sejak 1978, saat masa pemerintahan pemimpin pertama Korut, Kim Il-suing. Pendiri Korut meyakini bahwa melakukan hubungan seksual dengan wanita muda bisa meningkatkan kekuatan hidup serta kemampuan seksual.

Kemudian, tradisi Kippumjo diturunkan ke anaknya, Kim Jong-il. Namun, Kippumjo sempat dibubarkan, lantaran adanya masa peringatan kematian selama tiga tahun setelah wafatnya Kim Jong-il pada 2011. Setelah lama vakum, sekitar April 2015, Kim Jong-un membentuk kembali Kippumjo.

Remaja perempuan harus perawan

Berdasarkan pemberitaan surat kabar ternama Korea Selatan, Chosun Ilbo, pemerintah Korut kerap mengambil gadis-gadis sekolah yang berusia antara 13 hingga 15 tahun ke atas, untuk dijadikan sebagai 'pleasure squad'. Mereka diminta menandatangani sebuah perjanjian untuk merahasiakan identitas.

Menariknya, sebelum diberi pelatihan, gadis-gadis Kippumjo terlebih dulu harus menjalani tes medis yang menyatakan bahwa mereka masih perawan.

Mantan anggota Kippumjo sekaligus pembelot Korut, Mi-Hyang, bersaksi bahwa saat ia berusia 15 tahun, ia diambil dari ruang kelasnya oleh pihak militer. Sebelum dikirim menjadi pelayan Kim Jong-il, ia terlebih dahulu ditanyai tentang keperawanannya.

Gadis Kippumjo tidak boleh lebih 165 cm

Mi-Hyang juga menuturkan bahwa lantaran Kim Jong-il bertubuh pendek, maka salah satu syarat gadis Kippumjo adalah tidak boleh lebih dari 165 cm. Selain itu, calon anggota Kippumjo juga harus bertubuh mulus, alias tidak boleh ada bekas luka atau cacat. Tidak hanya itu, suara mereka juga harus lembut dan feminin.

Namun, dalam perekrutan terbaru ala Kim Jong-un, media Chosun Ilbo melaporkan bahwa calon anggota Kippumjo harus cantik dan tinggi (meskipun belum jelas berapa minimum tinggi badan wanita idaman Kim).

Digaji hingga diberi 'imbalan' menikah dengan pejabat 

Para Kippumjo bertugas melayani pejabat pemerintah, serta memberikan hiburan seperti menyanyi, menari, hingga memijat. Layaknya pegawai yang bertugas pada 'negara', gadis-gadis Kippumjo juga mendapatkan berbagai imbalan menarik.

Media meyebutkan, para anggota Kippumjo dibayar sekitar USD 4 ribu (Rp56,6 juta) setelah layanan mereka selesai. Tidak hanya itu, mereka juga dilaporkan akan menerima hadiah-hadiah lain, hingga kado berupa peralatan rumah tangga.

Kemudian, bagi yang sudah 'pensiun' dan menginjak usia 20-25 tahunan, anggota Kippumjo yang berpenampilan menarik biasanya akan dinikahkan dengan para perwira hingga para jenderal militer Korut.

Beranggotakan sekitar 2 ribu perempuan muda

Banyak sumber yang melaporkan bahwa untuk membentuk Kippumjo, pemerintah Korut setidaknya membutuhkan sekitar 2 ribu perempuan muda. Ribuan gadis muda ini diambil dari sekolah-sekolah atau langsung dari sebuah keluarga.

Selama penunjukan, gadis-gadis ini tidak berani mengajukan keberatan, lantaran adanya ancaman eksekusi atau penjara jika nekat menolak.

Namun, dalam laporan juga disebutkan bahwa gadis-gadis tersebut terkadang tidak hanya dilatih untuk melayani para pejabat, tetapi juga dikirim untuk menjalani pelatihan militer. Alhasil, beberapa regu Kippumjo kerap berakhir menjadi pengawal pemerintahan.

Related

World's Fact 9107643424898105867

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item