Kisah Jenius Matematika yang Menolak Hadiah dan Uang Rp 10 Miliar
https://www.naviri.org/2019/10/kisah-jenius-matematika-yang-menolak-hadiah.html
Naviri Magazine - Pada tahun 2003, matematikawan Rusia, Grigori Perelman, memecahkan konjektur Poincare, yang sebelumnya tampak tak mungkin terpecahkan.
Konjektur itu adalah salah satu yang paling tua dan terus jadi teka-teki setelah diajukan Henri Poincare pada tahun 1904. Yang terkait geometri ruang multidimensi, memiliki implikasi yang luas untuk relativitas dan fisika kuantum, serta membantu menjelaskan bentuk alam semesta.
Dianggap sebagai salah satu orang tercerdas di dunia, Perelman mempublikasikan dua bukti teorema pada tahun 2002 dan 2003.
Pemecahan konjektur itu adalah 1 dari 7 daftar penghargaan Millennium Prize, Clay Mathematics Institut, Cambridge, Massachusetts. Sayembara pemecahaannya bernilai US$ 1 juta dolar atau Rp 10 miliar, dan medali Fields Medal setara Nobel dalam dunia matematika.
Namun, si jenius Grigori menolaknya. Menurut dia, pengetahuannya jauh lebih bernilai ketimbang uang.
"Aku tak tertarik pada uang maupun ketenaran," kata dia. "Aku bisa mengontrol alam semesta. Jadi katakan padaku, kenapa aku harus mengejar duit sejuta dolar?"
Seperti dimuat Telegraph, 6 tahun setelah menolak uang dan penghargaan, Grigori menarik diri dari pekerjaan, dari dunia. Ia tinggal bersama ibunya, Lyubov, di sebuah flat sedehana di Rusia.
"Aku telah meninggalkan matematika," kata dia. "Dan apa yang kulakukan sekarang, aku tidak akan memberi tahu Anda," kata dia pada wartawan yang mencoba mewawancarainya.