Legitnya Bisnis Minuman Berbahan Boba, Omzetnya Sampai Miliaran

Legitnya Bisnis Minuman Berbahan Boba, Omzetnya Sampai Miliaran

Naviri Magazine - Kepopuleran minuman dengan bahan dasar boba, belakangan sangat viral dibicarakan oleh masyarakat Tanah Air. Nama brand minuman boba, yang juga ikut terdongkrak popularitasnya, adalah Kokumi.

Tak bisa dipungkiri, bisnis food and beverage di Indonesia belakangan sangat menggiurkan bagi sebagian pihak yang mencoba peruntungannya di bidang tersebut.

Salah satunya adalah Jacqueline Karina, yang merupakan founder dari merek Kokumi. Dengan latar belakang jurusan Food Science and Technology Universitas Pelita Harapan, ia berhasil meracik minuman kekinian yang disuka banyak orang.

Penasaran dengan cerita suksesnya mendirikan Kokumi?

Sebelum mendirikan Kokumi

Guna mendapatkan kemampuan dan ilmu berbisnis yang cukup, Jacqueline Karina sedikitnya sudah terjun di dunia karier profesional selama kurang lebih 12 tahun. Ia lulus dari UPH semenjak tahun 2006.

Beberapa perusahaan multinasional yang pernah disambanginya adalah Symrise AG. Perusahaan ini memproduksi bahan-bahan makanan. Selain itu, ia juga pernah berkarier di korporasi Firmenich yang bergerak di bidang serupa.

Baru pada tahun 2018 Jacqueline memulai usahanya mendirikan minuman yang identik dengan logo Unicorn tersebut.

Kokumi punya konsep “Spread The Happiness”

Pada mulanya, Jacqueline Karina memiliki hasrat untuk berbagi kebahagiaan dengan orang lain melalui hasil usahanya. Namun sempat merasa bingung bagaimana cara menyampaikannya.

“Purpose-nya mau spread the happiness, tapi aku gak bisa nulis buku, gak bisa menggambar, jadi aku lihat talenta di membuat makanan dan minuman. Nah, dari situ aku mau sampaikan pesan kebahagiaan kepada banyak orang,” terangnya.

Pesan tersebut bisa kamu lihat dari logo Unicorn dan warna-warni minuman yang ada di setiap gelas brand tersebut. Poin ini juga bisa menjadi pembeda merek ini dengan minuman sejenis lainnya yang beredar di pasaran.

Tantangan dalam mendirikan usaha 

Setiap bidang bisnis yang digeluti tentu memiliki kendala dan tantangan tersendiri yang harus dilewati setiap orang. Pada saat mendirikan Kokumi bulan Maret 2018, Jacqueline Karina memiliki kendala utama di sektor Sumber Daya Manusia.

Ini bisa dimaklumi, karena bisnis food and beverage membutuhkan tenaga ahli yang terampil untuk menyajikan setiap minuman kepada pelanggan. Sebab jika kurang memiliki skill bisa berakibat pada kepuasan pembeli yang berkurang.

Selain SDM, tentunya ada satu hal lain yang berperan krusial dalam membangun usaha. Lantas, kira-kira berapa modal yang harus dikeluarkan untuk mendirikan bisnis ini?

Modal dan omzet yang mencapai miliaran rupiah

Membangun sebuah bisnis pasti membutuhkan modal yang bervariasi. Untuk Kokumi, Jacqueline Karina mengaku membutuhkan modal mencapai Rp 1,8 miliar.

Uang sebanyak itu bukan cuma berasal dari dirinya sendiri, melainkan juga hasil kerja sama bersama partner bisnis. Nominal Rp 1,8 miliar tersebut terbagi dalam beberapa alokasi dana, dan tak langsung dikeluarkan di awal usaha berdiri.

Sementara itu, untuk omzetnya, Jacqueline Karina mengaku belum ada nominal yang pasti. Tetapi, bisa diperkirakan angkanya bisa mencapai Rp 1 miliar lebih setiap bulan. Jumlah yang lumayan fantastis untuk sebuah usaha yang belum berumur 2 tahun.

Kunci strategi marketing Kokumi

Selain rasa yang segar dan kualitas bahan-bahan minuman yang natural, Jacqueline Karina mengaku tak memiliki strategi marketing yang khusus dalam memperkenalkan minumannya kepada masyarakat.

Namun ada satu hal yang selalu diperhatikan olehnya, yakni selalu merespons saran dan kritik dari para pelanggan. Jacqueline mengakui, pihaknya selalu berusaha menjawab setiap keluhan dan saran pelanggan di media sosial. Tujuannya sederhana, agar masukan mereka bisa tersalurkan dan didengar oleh pihak manajemen.

Berencana mengembangkan lini usaha

Kalau sekarang Kokumi masih bergerak di industri minuman, ke depannya Jacqueline berharap bisa mengembangkan usaha dengan mengeluarkan lini produk baru.

“Kita pengin bikin merchandise yang berkaitan dengan si Unicorn (logo), lalu ada juga games, ada musik, ada Youtube konten yang seperti kartun Spread The Happiness ke anak-anak atau teenager yang sedang merasa low self-esteem atau apa pun itu. Tapi itu masih long term dan membutuhkan dana yang banyak,” ucapnya.

Kalau dari sisi produk minumannya, Jacqueline mengatakan bakal ada beberapa variasi rasa lain yang datang dalam waktu dekat.

Related

Food 247205080605675562

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item