Studi Ilmiah: Mengapa Kita Pelit Pada Pengamen, tapi Murah Hati Pada Hewan?

 Studi Ilmiah: Mengapa Kita Pelit Pada Pengamen, tapi Murah Hati Pada Hewan?

Naviri Magazine - Ada eksperimen di Amerika, yang dibuat saat kasus tumpahan minyak Exxon Valdez lagi marak—tumpahan minyak itu menenggelamkan banyak burung yang lagi migrasi.

Para partisipan ditanya tentang kesukarelaan mereka dalam menyumbang uang untuk pembuatan jaring yang akan menutupi tumpahan minyak itu, dan mencegah burung tenggelam. Sebuah grup dikasih tahu jaring itu akan menyelamatkan 2.000 burung. Grup lain dikasih tahu, jaring itu akan menyelametkan 20.000 burung. Grup lain 200.000 burung.

Setelah jumlah sumbangan ketiga grup itu dirata-rata, hasilnya grup pertama (80 dolar), grup kedua (78 dolar), grup ketiga (88 dolar).

Jumlah burung yang akan diselamatkan tidak begitu berpengaruh pada nilai sumbangan. Kenapa? Karena pertimbangan partisipan lebih dipengaruhi oleh bayangan burung tenggelam di kepala mereka akibat kelalaian Exxon Valdez, dan mereka mikir nilai sumbangan yang intensitasnya mewakili itu.

Berapa burung yang akan diselamatkan, terserah—yang penting sudah menyumbang. Kira-kira begitu.

Apa yang bisa kita pelajari dari studi itu? Orang sebenarnya tak terlalu memusingkan faktor-faktor yang berhubungan dengan logika saat memutuskan sesuatu. Mereka akan tetep membeli buku Si A, misalnya, walaupun tak ada satu pun ulasan di internet atau tak ada sinopsis di sampul belakang.

Kenapa? Mungkin karena kita merasa terhubung dengan karya-karyanya. Berapa pun uang yang mesti dikeluarkan, itu jumlah yang serasi intensitasnya dengan perasaan terhubung kita pada karya-karya si penulis.

Related

Science 8754856627609591623

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item