Memahami Perbedaan Nonbiner, Genderqueer, dan Gender Non-conforming

Memahami Perbedaan Nonbiner, Genderqueer, dan Gender Non-conforming

Naviri Magazine - Semakin berkembangnya bahasa, semakin berkembang pula pemahaman kita akan label gender yang kian berubah-ubah. Kategori semacam “genderqueer”, “gender non-conforming” atau “nonbiner”, mengacu pada orang-orang yang tidak menganggap dirinya sebagai perempuan atau laki-laki.

Yang jadi pertanyaan, apa arti label-label ini? Bagaimana cara membedakannya? Apakah konsep “nonbiner", "genderqueer”, dan "gender-nonconforming" sama saja?

"Istilah-istilah ini muncul dari pengalaman pribadi mereka yang mengalaminya," kata Lou Himes, PsyD dan psikolog berlisensi nonbiner di New York. Itu berarti tak ada definisi konkret yang bisa didapat. Istilah-istilah ini juga tergolong baru bagi akademisi, dunia kedokteran, dan diskursus arus utama. Dengan begini, orang bebas menafsirkan sendiri perbedaan mereka, dan mengidentifikasikan diri dengan label yang paling cocok untuknya.

Tak sedikit orang menyebut dirinya sebagai keseluruhan label ini. Namun, banyak juga yang ingin menggunakan salah satu dari istilah itu. Pemahaman tentang perbedaan spesifiknya bisa berbeda-beda, tetapi satu yang pasti: kita sebaiknya tanya terlebih dulu, dan jangan asal merujuk seseorang pada gender tertentu.

Apa artinya "nonbiner"?

Kamus mengartikan "nonbiner" sebagai "sesuatu yang tidak terdiri, menandakan atau melibatkan, dua hal." Meski umumnya mengacu pada identitas gender seseorang, istilah-istilah ini juga berlaku untuk banyak hal. Busana nonbiner atau bebas gender, misalnya, tambah populer dalam dunia fesyen dan banyak dipuji orang, termasuk cisgender.

Namun, istilah “nonbiner” biasanya digunakan untuk menggambarkan identitas selain laki-laki atau perempuan. “Istilah ‘nonbiner’ secara langsung merujuk pada biner gender, atau gagasan bahwa cuma ada dua kategori jenis kelamin,” ujar Himes. “Akan tetapi, orang nonbiner tidak bergantung pada realitas yang dibangun secara sosial.”

Apa artinya "genderqueer"?

Menurut sejarah, istilah "genderqueer" berasal dari kalangan aktivis pada 1990-an, dan tumbuh menjadi istilah umum selama tiga dekade terakhir.

"Bagiku, ‘genderqueer’ mewakili ke-queer-an gender," kata Laura A. Jacobs, psikoterapis yang mendalami isu transgender dan nonbiner, LGBTQ, bentuk gender lain, dan keragaman seksual.

“Ini permainan disengaja dengan gender dalam arti yang sangat politis, dan menjadi provokatif terhadap norma-norma gender untuk menyoroti stereotip gender dari budaya kita. Begitulah caraku mengidentifikasi diri.”

Apa artinya "gender non-conforming"?

“Gender non-conforming”, dalam arti luas, yaitu orang-orang yang ekspresi gendernya tidak sesuai dengan norma gender tradisional. Mirip seperti “nonbiner” dan “genderqueer”, “gender non-conforming” sering digunakan sebagai istilah payung—meskipun terkadang juga digunakan untuk merujuk cisgender, yang perilaku dan pakaiannya menentang stereotip gender.

Yang lain menafsirkannya dengan nuansa tambahan. “Berbeda [dari ‘genderqueer’], saya mengonsep gender non-conforming sebagai cara orang memandangmu,” imbuh Cohen, “Saya cenderung menggunakan kata itu dalam dunia cis, karena orang tidak akan banyak tanya dan mereka lebih mudah memahaminya."

"Nonbiner", "genderqueer", dan "gender non-conforming" hanya sejumlah istilah yang digunakan orang-orang untuk mengidentifikasi diri mereka. Namun, ada istilah lain seperti “third-gender”, “genderfluid”, “two-spirit”, “pangender”, dan “agender” yang artinya pun tergantung pemahaman masing-masing.

Jadi, masih banyak yang harus kita pelajari supaya lebih memahami spektrum gender masa sekarang.

Related

Psychology 734489191677305687

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item