Mengatasi Kesedihan Mendalam Akibat Bercerai atau Putus Hubungan

Mengatasi Kesedihan Mendalam Akibat Bercerai atau Putus Hubungan

Naviri Magazine - Dalam sebuah penelitian, para peneliti dari University of Denver menemukan bahwa 43 persen orang berusia 18 hingga 35 tahun mengalami kesedihan yang mendalam saat putus hubungan.

Namun, bukan berarti mereka perlu terapi untuk kembali seperti semula. Kamu boleh menangis, ngemil, mengomel, atau melakukan apa saja yang bisa mengurangi sakit hati. Yang terpenting, prosesnya tidak malah berdampak buruk bagi kesehatan dan hubunganmu dengan orang lain.

Waktu yang tepat berobat ke terapis:

Kamu merasa tidak bisa hidup tanpa pasangan. Dalam beberapa kasus, hubungan bisa membuat orang sangat bergantung pada pasangannya. Menurut Carl Sheperis, wakil ketua dewan direksi National Board of Certified Counselors, terapis yang baik bisa membantu mengembalikan kekuatan dan identitasmu.

Jika kondisimu malah menghambat proses pemulihan diri—misal, kamu mendapatkan hak asuh anak atau mengurus orang tua yang sakit—maka kamu butuh dokter jiwa yang bisa membantumu bangkit lebih cepat.

Ben Rutt, psikolog berlisensi di Baltimore, menyarankan kamu harus segera berobat ke terapis kalau sudah kecanduan alkohol, menarik diri, atau berhubungan seks secara impulsif.

Related

Tips 421619240654403894

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item