Mengenal Social Anxiety Disorder, Ketakutan Pada Kehidupan Sosial

Mengenal Social Anxiety Disorder, Ketakutan Pada Kehidupan Sosial

Naviri Magazine - Bagi sebagian orang, berkumpul dengan banyak orang bisa menjadi kesenangan. Namun tak semua orang merasa nyaman berada di tengah banyak orang. Bahkan, ada sebagian orang yang fobia saat berhadapan dengan orang lain. Kondisi ini disebut social anxiety disorder atau fobia sosial yang menyebabkan orang mengalami ketakutan ekstrem saat berada di lingkungan sosial.

Namun, memiliki fobia sosial bukan berarti seseorang tidak bisa tampil sebagai figur publik. Penyanyi dan penulis lagu asal Amerika Serikat, Khalid, adalah salah satu contoh fobia sosial yang nyata.

Penyanyi lagu Young Dumb & Broke ini mengaku alami gangguan kecemasan sosial. Khalid menjelaskan ia merasakan banyak tekanan saat berada di mata publik, dan kondisi ini telah memengaruhi kemampuannya untuk menjalin hubungan baru.

Orang dengan fobia sosial akan mengalami kesulitan berbicara dengan orang lain, bertemu orang baru, dan menghadiri pertemuan sosial.

Menurut penjelasan Social Anxiety Institute, mereka cenderung merasa ketakutan akan dihakimi dan dinilai secara negatif oleh orang lain. Kemudian, ketakutan tersebut berdampak pada perasaan rendah diri, malu, terhina, hingga menimbulkan depresi.

Gangguan kecemasan sosial berbeda dengan pemalu atau introver. Rasa malu umumnya bersifat jangka pendek dan tidak mengganggu kehidupan seseorang, sedangkan introver adalah kepribadian yang tertutup.

Sedangkan kecemasan sosial hadir terus-menerus. Jika Anda mengalaminya, akan ada beberapa kegiatan menjadi sulit dilakukan, misalnya bicara dengan orang asing, bicara atau makan di depan orang banyak, melakukan kontak mata, kencan, dan pergi ke pesta.

Anda pun akan sangat mengkhawatirkan situasi sosial, khawatir tentang mempermalukan diri sendiri, khawatir orang lain akan melihat Anda stres atau gugup, hingga membutuhkan alkohol untuk menghadapi situasi sosial.

Ada beberapa gejala yang mungkin dialami orang dengan fobia sosial saat terpaksa harus berinteraksi dengan orang lain, misalnya mual, keringat berlebih, gemetar, sulit berbicara, pusing, dan detak jantung lebih cepat.

Mengingat efek yang terjadi pun kurang menyenangkan, orang dengan gangguan kecemasan cenderung menghindari situasi sosial sebisa mungkin, termasuk bertanya, wawancara kerja, belanja, menggunakan toilet umum, dan bicara di telepon.

Sebagian orang mungkin tidak mengalami gejala kecemasan pada semua situasi. Ada kecemasan terbatas, misalnya lebih takut bicara atau tampil di depan banyak orang, tetapi masih bisa makan dan bekerja di tengah orang asing.

Mengapa fobia sosial bisa terjadi? Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kondisi ini, seperti intimidasi, konflik keluarga, atau pelecehan seksual.

Penyebab lain bisa berasal dari kelainan fisik, misal ketidakseimbangan serotonin, zat kimia di otak yang membantu mengatur suasana hati.

Bila sudah mengganggu kehidupan, sebenarnya kondisi gangguan kecemasan sosial bisa diatasi dengan perawatan, seperti terapi perilaku kognitif. Selama terapi, pasien akan belajar cara mengendalikan kecemasan melalui relaksasi dan pernapasan, serta cara mengganti pikiran negatif dengan pikiran positif.

Bisa juga dilakukan terapi kelompok untuk mempelajari keterampilan, dan teknik berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sosial.

Melatih diri sendiri dengan mencoba terlibat dalam situasi sosial juga bisa diterapkan. Dengan secara teratur menghadapi situasi seperti ini, seseorang akan terus membangun dan memperkuat keterampilan berinteraksi.

Sebelumnya, persiapkan beberapa hal untuk menghindari kecanggungan, misalnya membaca berita terbaru untuk bahan obrolan, lakukan latihan relaksasi, pelajari manajamen stres, dan perhatikan situasi mana saja yang paling memicu ketakutan.

Ketika terjadi situasi yang membuat malu, ingatkan diri sendiri bahwa perasaan tersebut akan berlalu. Ada kemungkinan orang lain tidak menganggap hal tersebut memalukan, atau orang lain tidak sepeduli itu, dan bisa saja mereka memaafkan kejadian tersebut.

Namun, jika kondisinya sudah sangat parah dan tidak membaik dengan terapi di atas, psikiater mungkin akan meresepkan obat untuk kecemasan dan depresi untuk meringankan gejalanya.

Related

Psychology 673789419796447672

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item