Upaya Mencari Jodoh, dari Iklan Koran Sampai Aplikasi Tinder

Upaya Mencari Jodoh, dari Iklan Koran Sampai Aplikasi Tinder

Naviri Magazine - Kemajuan teknologi juga menyasar hingga pencarian jodoh. Jika dulu biro jodoh hanya tersedia di koran akhir pekan, kini mencari jodoh bisa melalui internet dan juga aplikasi ponsel. Bahkan, menurut penelitian di Amerika Serikat, sekitar 80 persen orang percaya bahwa mencari jodoh via internet atau aplikasi adalah cara yang bagus dan efisien.

Dibantu dengan perhitungan algoritma, pencarian pasangan via teknologi ini bisa lebih efektif untuk mencari seseorang yang memiliki hobi dan kesukaan yang sama. Pencarian seperti ini juga dialami oleh orang-orang Indonesia.

Pencarian jodoh bisa sangat komikal. Setidaknya itu pernah ditunjukkan Nora Ephron dalam film You've Got Mail. Film yang dibintangi oleh Tom Hanks dan Meg Ryan ini menceritakan lelaki dan perempuan yang bertemu secara anonim di ruang percakapan online.

Film yang dirilis pada 1998 itu terasa asing, lucu, sekaligus absurd. Bertemu jodoh melalui internet? Internet di Indonesia bahkan masih teknologi yang langka ketika itu. Apalagi menemukan jodoh melalui internet.

Tapi ternyata berselang tiga tahun kemudian, momen ala You've Got Mail itu benar-benar hadir.

Jodoh dan aplikasi

Sejak orang Indonesia melupakan Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih, semakin banyak cara mencari jodoh. Yang sempat populer—walau belum diketahui tingkat keberhasilannya—adalah rubrik jodoh di koran.

Dari koran daerah sampai koran nasional, rata-rata punya rubrik kontak jodoh. Biasanya hadir di hari Minggu. Formatnya singkat, padat, dan jelas: nama, jenis kelamin, umur, pekerjaan, kriteria pasangan idaman.

Meski industri media cetak mulai surut, tidak dengan kesempatan para pencari jodoh. Selalu ada ruang bagi mereka. Kini ruangannya bernama internet. Setelah fitur mIRC sudah mulai ditinggalkan, orang bisa mencari jodoh melalui media sosial. Facebook, Twitter, bahkan mungkin Instagram, walau tiga media sosial itu tak dibuat khusus untuk mencari jodoh.

Ketika ponsel pintar sudah jadi barang umum dan aplikasi ponsel menjadi hal penting, medium pencarian jodoh kembali meluas, yakni via aplikasi kencan dan pencarian jodoh.

Lembaga riset PEW Research Center, pernah merilis data menarik pada 2015. Menurut riset mereka, 12 persen orang dewasa Amerika pernah, atau masih mengakses, situs kencan online.

Angka itu naik dari 9 persen pada 2013. Kenaikan juga terjadi pada aplikasi. Pada 2013, hanya 3 persen orang dewasa Amerika yang menggunakan aplikasi kencan dalam ponsel mereka. Di 2015, jumlahnya meningkat jadi 9 persen.

Pengguna paling banyak tentu anak muda usia 24 tahun hingga 34 tahun. Pada 2015, sekitar 27 persen orang Amerika usia 24 pernah dan masih memanfaatkan situs/aplikasi kencan. Dari semua responden, 80 persen setuju bahwa kencan online, baik melalui situs atau aplikasi, adalah cara bagus untuk bertemu orang baru.

"Dan sekitar 61 persen orang Amerika setuju bahwa kencan online lebih mudah dan efisien ketimbang cara lain," kata penelitian itu.

"Riset menunjukkan saat pengguna melihat foto pengguna lain, mereka tidak hanya berusaha menilai kecocokan dari segi fisik, tapi juga kecocokan sosial," ujar Jessica Carbino, pakar asmara di Tinder. "Para pengguna itu pasti berpikir, 'Apakah aku punya kesamaan dengan orang ini?'"

Cerita dari Tinder dan Badoo

Tinder adalah salah satu aplikasi kencan paling favorit di jagat raya. Hingga sekarang, Tinder sudah diunduh lebih dari 50 juta kali.

Aplikasi ini diluncurkan pada 2012. Setahun setelahnya, Tinder mendapatkan penghargaan Best New Startup of 2013 dalam ajang TechCrunch. Hingga 2015, diperkirakan ada 50 juta orang pengguna Tinder, dengan 10 juta pengguna aktif harian. Pengguna Tinder hingga 2015 lalu diperkirakan mencapai 50 juta orang, dengan 10 juta pengguna aktif harian.

Swipe, alias menggeser profil seseorang, adalah kunci dari Tinder. Geser ke kanan akan membuat kita menyukai profil seseorang, dan geser ke kiri untuk meneruskan pencarian. Pada 2015, Tinder mengenalkan Geser Profil Sebelumnya. Sayang, untuk memakai fitur ini, pengguna harus membayar.

Fitur ini termasuk dalam Tinder Plus. Tentu harus berbayar. Ada keanggotaan 1 bulan yang dibanderol Rp120.939. Ada juga keanggotaan 6 bulan yang harga iuran per bulannya adalah Rp77.089. Ada pula yang setahun, dengan biaya iuran Rp61.149 per bulan.

Dengan berbayar ini, pengguna bisa melihat profil pengguna yang terlewat, bisa mencari jodoh hingga beda negara, dan mematikan iklan. Diperkirakan ada 500.000 pengguna yang membayar untuk Tinder Plus.

Nyaris sama seperti riset yang dilakukan PEW, pengguna Tinder kebanyakan adalah mereka yang berusia 25 hingga 34 tahun. Jumlahnya mencapai 45 persen dari total pengguna. Di bawahnya, para pengguna rentang 16 hingga 24 tahun dengan persentase mencapai 38 persen.

Yang mengejutkan, ada sekitar 1 persen, yang berarti sekitar 500.000 orang, pengguna usia 55 hingga 64 tahun. Selain tak matematis, mencari jodoh rupanya juga tak peduli usia.

Karena kepopulerannya, Tinder sempat mengundang ketertarikan para investor. Pada Juli 2015, Bank of America Merrill Lynch memperkirakan valuasi Tinder sebesar 1,35 miliar dollar.

Selain Tinder, situs  dan aplikasi pencarian jodoh lain yang terkenal adalah Badoo. Didirikan pada 2006 oleh wirausahawan Rusia, Andrey Andreev, aplikasi ini sudah diunduh oleh 100 juta orang. Majalah TIME pernah menulis bahwa Badoo adalah "...the most popular dating app in the world."

Sama dengan Tinder, ada fitur Nearby di Badoo. Dengan fitur ini, Badoo akan mencari para pengguna yang berada dalam radius dekat. Selain itu ada fitur Viewed. Jadi pengguna bisa tahu siapa orang yang menengok profilnya, dan tentu menihilkan kesempatan seseorang menguntit diam-diam.

Pada 2015, perusahaan riset GlobalWebIndex (GWI) merilis penelitian tentang Tinder. Ternyata, meski sekitar 45 persen penggunanya adalah lajang, sekitar 30 persen pengguna Tinder sudah menikah, dan 12 persen lainnya sedang dalam hubungan.

Related

Technology 2969554793647089053

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item