Sejarah Freemason, di Antara Knight Templar dan Haikal Sulaiman (Bagian 1)

Sejarah Freemason, di Antara Knight Templar dan Haikal Sulaiman

Naviri Magazine - Freemasonry adalah organisasi Yahudi Internasional, sekaligus merupakan gerakan rahasia paling besar dan paling berpengaruh di seluruh dunia. Freemasonry terdiri dari dua kata yang disatukan. Free artinya bebas atau merdeka, sedangkan Mason adalah juru bangun atau pembangun.

Tujuan akhir gerakan Freemason adalah membangun kembali cita-cita khayalan mereka, yakni mendirikan Haikal Sulaiman atau Solomon Temple.

Tentang Haikal Sulaiman atau Solomon Temple sendiri banyak sumber yang mendefinisikan berlainan. Salah satu yang populer adalah bahwa Haikal Sulaiman berada di tanah yang kini di atasnya berdiri Masjidil Aqsha.

Mereka meyakini, tahun 1012 Sebelum Masehi (SM) Nabi Sulaiman membangun Haikal di atas Gunung Soraya di wilayah Palestina. Tapi pada tahun 586 SM, Raja Nebukhadnezar dari Babilonia menghancurkan Haikal Sulaiman.

Tahun 533 SM, bangunan itu didirikan kembali oleh seorang bernama Zulbabil, yang telah bebas dari tawanan Babilonia. Atas kebebasannya, ia membangun kembali Haikal Sulaiman.

Pada tahun ke 70 M, seorang penguasa Romawi menaklukkan Palestina, dan membakar serta menghancurkan Haikal Sulaiman. Kerusakan terus-menerus dialami setelah penyerbuan Bangsa Hadriyan. Begitu pula saat kekuasaan Muslim, konon Haikal Sulaiman dihancurkan, dan sebagai gantinya didirikan Masjidil Aqsha pada abad ke-7.

Tapi tafsir lain tentang hal ini juga mengartikan Haikal Sulaiman sebagai wilayah kekuasan yang luas membentang. Bahkan ada yang menariknya hingga sampai wilayah Khaibar, saat kaum Yahudi diusir di zaman Rasulullah Muhammad.

Karena itu, mereka meyakini harus menguasai seluruh dunia, bahkan hingga tanah Khaibar, tempat mereka terusir dulu karena penghianatannya pada Rasulullah dan piagam Madinah.

Dan untuk itulah mereka bekerja dan membangun, untuk merebut Haikal Sulaiman dan mendirikan kekuasaan secara nyata, serta mempengaruhi pemerintahan dan kekuasan yang mampu mereka pengaruhi. Untuk menebar kekuasaan itu, salah satu rintangan besar yang dihadapi oleh gerakan ini adalah agama-agama, terutama agama samawi atau agama-agama wahyu, Kristen dan Islam.

Sebelum kaum muslimin sadar tentang bahaya gerakan Freemason, perlawanan terhadap organisasi ini terlebih dulu dilakukan oleh kalangan pemimpin gereja. Perlawanan gereja Katholik terjadi karena Freemason telah menjadi organisasi tempat berkumpulnya kaum anti-agama.

Dalam artikel berjudul The Earlier Period Of Freemasonry di Mimar Sinan, Turki, Freemason disebut sebagai tempat berkumpul para anggota Mason yang mencari kebenaran di luar gereja. Dan ini menjadikan awal abad-18 sebagai tahun-tahun yang penuh pertarungan antara gereja Katholik dengan Freemason di Eropa.

Sejak awal berdirinya, Fremason telah menyokong kebebasan beragama, sama persis dengan yang terjadi belakangan ini di berbagai negara, liberalisasi keagamaan.

Freemason berdiri di Inggris secara resmi pada tahun 1717. Tapi tampaknya, sebelum tahun itu Freemasonry telah eksis. Bahkan sejak abad sebelumnya. Tahun 1641, seorang keluarga kerajaan Inggris, Robert Moray, tercatat sebagai anggota cabang Freemason di Edinburg, tepatnya 20 Mei 1641.

Nama lain yang juga tercatat sebagai anggota Freemason sebelum tahun 1717 adalah Elias Ashmole, tercatat sebagai anggota Freemasonry di Lanchasire pada 16 Oktober 1646. Dan ia juga salah seorang dari royal family atau keluarga kerajaan.

Dari catatan di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa tahun 1717 hanya tahun pemantapan dari tahap-tahap yang telah dilakukan oleh gerakan Freemason. Tahun itu dijadikan sebagai tahun ekspansi untuk melakukan dan menancapkan pengaruh mereka di seluruh dunia.

Tahun 1717 dijadikan sebagai tonggak bagi Freemason unuk memulai perang yang akan sangat panjang kepada umat beragama, dan kepada agama. Seorang kepala gereja Protestan di London, bernama Anderson dan berdarah Yahudi, menjadi motor penggeraknya pada 24 Juni 1717. Pada momentum inilah Freemason mendirikan Grand Lodge of England, dengan menggabungkan empat lodge menjadi satu.

Banyak sumber Freemason menjelaskan bahwa sejarah berdirinya gerakan ini berakar jauh, dan bisa dilacak hingga ke masa Ordo Knight of Templar, saat Perang Salib di Yerusalem, Palestina. Saat Paus Urbanus II, tahun 1095, usai Konsili Clermont menyerukan Perang Suci atau Crusade dan memobilisasi kaum Kristiani di seluruh Eropa untuk turut berperang merebut Yerusalem kembali dari kekuasaan Muslim.

Paus Urbanus II membakar emosi massa dengan mengatakan umat Kristen di Palestina telah dibunuh, dibantai dan dibakar di dalam gereja-gereja, oleh pasukan Turki Seljuk yang Muslim. Ia juga membakar kemarahan kaum Kristiani dengan mengatakan bahwa kaum kafir (Muslim Turki) telah dan sedang menguasai makam Yesus Kristus.

Paus Urbanus II menyerukan agar seluruh pertikaian yang terjadi selama ini antar pemeluk Kristen harus diakhiri, karena ada musuh yang lebih berbahaya dan harus segera dihancurakan: Islam dan kaum Muslimin.

Baca lanjutannya: Sejarah Freemason, di Antara Knight Templar dan Haikal Sulaiman (Bagian 2)

Related

Mistery 2698493288941359902

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item