Mempersiapkan Bekal Kehidupan di Akhirat dengan Amal Kebaikan

Mempersiapkan Bekal Kehidupan di Akhirat dengan Amal Kebaikan, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Allah memberikan dua syarat bagi siapa pun yang berharap bertemu dengan-Nya di surga, yaitu beramal saleh dan meninggalkan kesyirikan. Dalam sebuah firman-Nya, Allah subhanahu wata’ala menegaskan:

“Barang siapa yang mengharapkan bertemu Tuhannya, maka hendaklah melakukan amal shalih, dan janganlah menyekutukan ibadah terhadap Tuhannya dengan suatu apa pun.” (QS al-Kahfi: 110).

Amal saleh yang dimaksud dalam ayat di atas adalah segala bentuk perbuatan baik yang steril dari riya (pamer), dan sesuai dengan tuntunan syariat. Menurut Syekh Mu’adz, sebagaimana dikutip al-Imam al-Baghawi dalam tafsirnya, amal saleh adalah amal yang di dalamnya terdapat empat hal; ilmu, niat, kesabaran dan ikhlas.

Syekh Sahl al-Tustari berkata: “Amal saleh adalah amal yang sunyi dari pamer, dan diikat dengan (tuntunan) sunah Nabi.” (Abu Muhammad Sahl bin Abdillah al-Tustari, Tafsir al-Tustari, hal. 98).

Al-Imam al-Baghawi berkata: “Mu’adz berkata; amal saleh adalah amal yang di dalamnya terdapat empat hal; ilmu, niat, sabar dan ikhlas.” (Al-Imam al-Baghawi, Tafsir al-Baghawi, juz.1, hal. 73).

Setelah mampu konsisten beramal baik, hendaknya tidak terlalu bangga atas amal perbuatan yang dilakukan, misal merasa dirinya lebih baik dari orang lain, merasa amalnya menyelamatkannya di hari kiamat dan sebagainya.

Sebab pada hakikatnya, seseorang akan mendapat kenikmatan dan keselamatan di akhirat bukan disebabkan amalnya, namun murni karena anugerah dan kasih sayang dari Allah. Tidak ada yang dapat menjamin nasib seseorang di hari pembalasan kelak. Nabi menegaskan:

“’Tidak seorang pun amalnya memasukannya ke surga.’ Sahabat bertanya; ‘apakah termasuk engkau ya Rasulullah?’ Nabi menjawab, ‘termasuk aku. Tetapi Allah telah menaungiku dengan anugerah dan rahmat, maka benarkanlah (niatmu dalam beramal) dan berlakulah adil’.” (HR. Bukhari)

Hadits di atas tidak hendak mengatakan bahwa amal saleh tidak ada manfaatnya, namun Nabi memberikan petunjuk bahwa dalam beramal hendaknya dilakukan dengan ikhlas, bertujuan murni mengikuti perintah agama, tidak menuntut yang macam-macam kepada Tuhan.

Oleh karenanya, di dalam redaksi setelahnya Nabi berpesan; benarkanlah niatmu dalam beramal. Melakukan kebajikan dengan ikhlas dan dengan cara yang benar adalah pertanda bahwa amal yang diperbuat diterima di sisi-Nya, yang oleh sebab itu seorang hamba mendapatkan rahmat dan anugerah-Nya, sehingga ia dapat masuk surga.

Syekh Ibnu Hajar al-Asqalani berkata:

“Al-Rafi’i berkata; di dalam hadits menegaskan bahwa orang yang beramal tidak seyogianya berpegangan atas amalnya dalam mencari keselamatan dan memperoleh derajat-derajat, sebab ia bisa beramal atas pertolongan Allah, mampu meninggalkan maksiat karena penjagaan Allah, maka semuanya atas anugerah dan rahmat-Nya.”

Related

Moslem World 5329615618613302585

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item