China dan Amerika Saling Tuduh Terkait Corona yang Kini Melanda Dunia

 China dan Amerika Saling Tuduh Terkait Corona yang Kini Melanda Dunia, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Ada teori konspirasi yang menyebut "tentara Amerika merupakan penyebar virus Corona Covid-19 ke China", dan hal itu berasal dari cuitan Zhao Lijian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, pada 12 Maret 2020, di media sosial yang dilarang di China, Twitter.

Ia mempromosikan teori konspirasi itu dengan membagikan video Robert Redfield, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC), saat berpidato di depan Kongres AS pada 11 Maret 2020.

Dalam video itu, Redfield mengatakan bahwa terdapat beberapa kematian di Amerika akibat influenza, yang kemudian diidentifikasi sebagai kasus Covid-19. Namun, Redfield tidak menyebutkan kapan orang-orang itu meninggal.

Zhao pun menyatakan dukungannya pada teori konspirasi bahwa virus Corona Covid-19 mungkin dibawa oleh tentara Amerika ke Wuhan. Zhao juga membagikan artikel dari situs konspirasi Kanada, Global Research, yang menyebutkan bahwa Covid-19 berasal dari Amerika.

Amerika pun menanggapi tudingan itu dengan memanggil Duta Besar China di Washington DC, Cui Tiankai, untuk mempertanyakan cuitan Zhao tersebut. Pada 18 Maret 2020, Presiden Amerika, Donald Trump, juga menyebut virus Corona Covid-19 sebagai "virus China".

Pernyataan Trump memicu kemarahan warga China, yang menilai bahwa istilah "virus China" bisa menimbulkan xenofobia dan stigma.

Perang kata-kata yang terjadi ini membuat hubungan Amerika dengan China semakin memburuk. Kedua belah pihak saling mendukung teori konspirasi mengenai siapa yang bertanggung jawab atas penyebaran virus Corona Covid-19.

Dilansir dari The New York Times, Victor Shih, associate professor dari University of California yang mempelajari politik China, mengatakan bahwa pernyataan China itu kemungkinan besar merupakan upaya untuk mengalihkan dan menangkis kesalahan.

Di awal wabah, pemerintah China banyak dikritik. Kemarahan publik meletus pada Februari 2020, ketika seorang dokter diberi sanksi karena memperingatkan rekan-rekannya tentang virus Corona.

Setelah virus Corona Covid-19 pertama kali muncul di Wuhan, China, pada akhir Desember 2019, dan warga negara Amerika pertama yang mengidap Covid-19 diumumkan pada 21 Januari 2020, beberapa kelompok serta individu menyebarkan berbagai rumor palsu di Facebook tentang misteri asal-usul virus.

Teori konspirasi yang lebih dulu muncul, yang tampak berlawanan dengan narasi saat ini, adalah bahwa virus Corona Covid-19 adalah senjata biologi yang bocor dari laboratorium virus di Wuhan, China. Namun, seluruh versi teori konspirasi itu tidak memiliki pijakan bukti dan penjelasan secara sains.

Bukti-bukti yang ada justru menunjukkan bahwa virus itu kemungkinan menular ke manusia dari hewan yang belum teridentifikasi, seperti yang pernah terjadi di masa lalu pada jenis virus Corona lain.

SARS-CoV pada 2002-2003 misalnya, diperkirakan berasal dari kelelawar dan menyebar ke manusia melalui musang. Pada 2012, muncul pula MERS-CoV yang kemungkinan berasal dari kelelawar, dan menyebar ke manusia melalui unta.

Covid-19 yang disebabkan virus Corona jenis baru, SARS-CoV-2, dilaporkan terjadi pada orang-orang yang memiliki kaitan dengan pasar ikan di Wuhan yang juga menjual berbagai hewan hidup.

Pada 22 Januari 2020, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Amerika, Anthony Fauci, mengatakan bahwa virus baru itu "hampir pasti" berasal dari hewan, yang kemudian menular dari orang ke orang.

Baca laporan lengkap » Data, Fakta, dan Perkembangan Wabah Corona.

Related

News 4905510902908576971

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item