Jumlah Korban Tewas karena Corona di Italia Terbanyak di Dunia, Ini Penyebabnya

Jumlah Korban Tewas karena Corona di Italia Terbanyak di Dunia, Ini Penyebabnya, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Italia menjadi negara yang paling tersakiti dengan mewabahnya Virus Corona COVID-19 hingga saat ini. Bahkan melebihi China yang menjadi negara pertama yang porak-poranda karena COVID-19. Jumlah korban meninggal sangat mengerikan, hampir tiga kali lebih besar dari korban meninggal di China.

Dari data terakhir, korban meninggal di Italia mencapai 8.215 orang, meski jumlah temuan kasus masih sedikit di bawah China. Di China sendiri, korban meninggal hanya tercatat 3.287 orang.

Berikut ini 4 alasan kuat Italia menjadi negara paling ‘tersakiti’ dengan korban meninggal yang sangat mengejutkan.

Dan satu lagi yang pantas diwaspadai, dari 4 alasan tersebut Jakarta juga punya potensi, sehingga diharapkan ulasan ini menjadi perhatian bagi warga Jakarta. Termasuk benar-benar mengikuti anjuran work from home.

Banyak lansia

Orang Italia menduduki urutan keenam di dunia untuk usia harapan hidup terpanjang, 84 tahun. Itu berarti banyak penduduknya masuk kategori lanjut usia (lansia). Dari data 2018, sebanyak 22,6 persen populasi Italia adalah penduduk dengan usia di atas 65 tahun. Ini proporsi tertinggi di Eropa.

Yang menyakitkan, dari hasil studi dan pengamatan, Virus Corona COVID-19 doyan menyasar para lansia. Diperparah dengan fakta lain bahwa masih banyak para lansia yang bekerja. Rata-rata orang Italia terus bekerja hingga usia 67 tahun.

Tradisi pelukan dan cipika-cipiki

Orang Italia tak biasa dengan social distancing atau pembatasan sosial. Orang Italia sangat dekat satu dengan yang lain. Itu digambarkan dengan tradisi berpelukan dan cipika-cipiki.

Terlebih, tradisi ini tak hanya dilakukan bagi mereka yang satu keluarga. Bisa dengan teman dekat, teman kerja, bahkan orang yang baru mereka kenal. Tradisi ini pula yang disadari Perdana Menteri Italia sebagai alasan utama negara terdampak COVID-19. Ia mengakui terlambat memberlakukan lockdown di Italia.

Populasi padat

Di Italia memang tak banyak ruang bebas. Sebagai gambaran, kepadatan rata-rata 533 orang per 2,5 kilometer kubik.

Bandingkan dengan negara Jerman dengan tingkat kepadatan 235 orang per 2,5 kilometer kubik, atau bahkan Amerika Serikat dengan 94 orang per 2,5 kilometer kubik. Tak heran, virus ini cepat menyebar di kota padat penduduk seperti Milan dan Roma.

Italia bagian utara pusat bisnis

Milan yang terletak di wilayah utara adalah ibu kota Italia secara finansial. Milan menjadi kota perdagangan yang tentu punya hubungan kuat dengan China.

Kebanyakan wilayah utara Italia dihuni banyak pendatang yang berstatus sebagai pegawai perusahaan multinasional, terutama orang asal China. Ditambah dengan tingginya catatan keluar masuk yang mayoritas lewat wilayah utara ini.

Baca laporan lengkap » Data, Fakta, dan Perkembangan Wabah Corona.

Related

News 4201506950504126481

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item