Media Diminta Hat-hati dan Patuhi Kode Etik Saat Liput Virus Corona

Media Diminta Hat-hati dan Patuhi Kode Etik Saat Liput Virus Corona, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Wenseslaus Manggut, mengimbau pimpinan dan pemilik media untuk mengedepankan kode etik jurnalistik dalam pemberitaan tentang virus Corona atau Covid-19.

"Nama, alamat dan data pribadi pasien tidak boleh disebarluaskan," kata Wenseslaus dalam siaran tertulisnya.

Wenseslaus mengatakan, media wajib memastikan pemerintah sudah menangani para penderita secara maksimal dan melakukan segala yang diharuskan, demi mencegah penyebaran virus ini.

Wenseslaus juga mengimbau media menghindari konten berita yang memicu publik jadi panik. "Konten seperti itu tidak akan membantu siapa pun, tidak akan membantu negara, atau masyarakat dalam menangkal penyebaran virus ini dan menangani mereka yang tertular," kata dia.

Imbauan selanjutnya adalah memperbanyak konten-konten berita yang sifatnya edukatif, tentang bagaimana cara penularan, cara mengantisipasi, cara bersin, dan cara batuk, agar virus apa pun tidak menular ke keluarga, sahabat di kantor, atau orang lain di area publik yang mereka kunjungi.

Media juga diimbau untuk mengedukasi publik bahwa peluang sembuh dari virus ini sangat besar. "Tumbuhkan optimisme lewat data. Data kesembuhan tersedia di banyak negara. Vietnam bahkan mengumumkan semua yang terkena virus ini sembuh total," ucapnya.

Menurut Wenseslaus, kehati-hatian sangat penting, tapi ketakutan dan paranoid tidak membantu apa-apa, malah justru memperparah suasana.

Selain itu, publik juga diminta untuk hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat, olahraga, cara mencuci tangan, agar terhindar dari virus ini.

Media juga diminta mendorong para pebisnis, pemilik, dan pengelola fasilitas umum seperti pusat perbelanjaan, restoran, hotel, perkantoran, transportasi umum, untuk mengikuti ketentuan standar World Health Organization (WHO) dan pemerintah.

Media juga harus mendorong dan membantu pemerintah agar terus melakukan sosialisasi secara terus-menerus tentang standardisasi penanganan yang dilakukan. "Dan hindari ruang media kita dipakai untuk debat kusir, bertengkar, berpolemik yang tak perlu, yang justru menimbulkan kebingungan dan kepanikan di tengah masyarakat," katanya.

Seluruh media anggota AMSI juga harus memperhatikan aspek-aspek keamanan dan keselamatan sesuai prosedur standar masing-masing terkait penugasan setiap wartawan dan kru ke lapangan saat meliput covid-19.

Kepada masyarakat umum dan pengguna media sosial, AMSI berharap agar ikut mencegah penyebaran berita bohong, dengan membaca berita dari sumber terpercaya, serta terus tumbuhkan semangat optimisme. Sebab, sudah banyak orang sembuh dari virus ini.

Related

News 4676930379672278729

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item