Wabah Corona dan Polemik Bantuan China pada Negara-negara di Dunia (Bagian 2)

Wabah Corona dan Polemik Bantuan China pada Negara-negara di Dunia, naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Wabah Corona dan Polemik Bantuan China pada Negara-negara di Dunia - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Denny Roy, seorang akademisi di East-West Center yang bermarkas di Hawaii, mengatakan, China mungkin sedang berusaha untuk memperlihatkan reputasinya sebagai "negara yang bertanggung jawab", pada saat negara-negara lain tampak saling berebutan.

"Inilah sebabnya mengapa China dengan gencar memberikan kesan bahwa penyakit itu bisa diredam di China, bahwa China telah membantu dunia dengan bertindak dengan cepat dan efektif, dan sekarang China adalah dermawan utama bagi dunia yang telah memberikan perlengkapan medis kepada negara yang dilanda virus," katanya.

Citra seperti ini bisa menjadi landasan bagi dunia internasional untuk menerima China sebagai kekuatan besar.

Fakta-fakta alternatif pada masa pandemi corona

Partai Komunis Tiongkok (PKC) menghadapi banyak kritik pedas atas penanganan awal krisis. Yang mengejutkan, sebagian besar kritik ini datang dari orang-orang biasa di China.

Dalam upaya untuk menangkis beberapa kritikan ini, Dr Smith dari ANU mengatakan China melakukan apa yang juga dilakukan oleh Trump, dengan mengalihkan wacana ke "fakta alternatif" tentang penyebaran global virus corona.

"Semua orang di dunia tahu, alasan utama dampak virus corona begitu buruk adalah karena otoritas China mencoba menutupinya saat kasus-kasus awal merebak, dan apa yang dilakukan sekarang adalah usaha membuat kontra-narasi untuk menanamkan keraguan," katanya.

"Ini telah menjadi bagian dari pertempuran. Sekarang bukan lagi soal apakah kamu punya cerita yang lebih masuk akal, tapi juga apakah kamu punya cerita lain atau fakta alternatif, seperti yang sering disebut Donald Trump."

Dari sekian fakta alternatif yang disodorkan oleh Pemerintah China, salah satunya yang mengejutkan adalah argumen bahwa pandemi saat ini mungkin tidak dimulai di China.

Awal bulan ini, juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian, melalui akun Twitter-nya mengatakan bahwa COVID-19 berasal dari Amerika Serikat, mengikuti teori konspirasi yang marak mewarnai media sosial China.

Teori konspirasi ini berpendapat virus corona sesungguhnya adalah senjata biologis Amerika yang dibawa ke Wuhan oleh Angkatan Darat AS, ketika ikut serta dalam Asian World Games 2019 di kota itu Oktober lalu.

Teori konspirasi ini menjadi fakta alternatif, karena kebanyakan orang percaya jika virus corona diperkirakan berasal dari kelelawar, yang menginfeksi spesies hewan lain, dan akhirnya bertransmisi ke manusia.

Kasus-kasus pertama infeksi virus corona manusia berhubungan dengan pasar makanan laut dan hewan hidup di Wuhan.

"[Teori konspirasi] berperan dalam hal-hal buruk yang telah dilakukan Amerika Serikat di masa lalu. Fakta bahwa Amerika tidak menandatangani Konvensi Penggunaan Senjata Kimia, misalnya, dan hal-hal lainnya dapat digunakan rezim China untuk mengubah publiknya melawan AS dan bukan melawan pemerintahnya sendiri," kata Dr Smith.

China dan AS sama-sama berperilaku "buruk"

Dalam upaya membantah narasi yang dibangun oleh China, Presiden Amerika Serikat baru-baru ini menyebut virus corona sebagai "virus China". Tindakan Trump ini membuat marah China dan banyak pihak lain, yang mengatakan bahwa istilah itu sebuah penghinaan, termasuk dari warga Amerika keturunan China.

Mereka yang memiliki keturunan China dilaporkan telah mendapat sejumlah pelecehan di Amerika Serikat.

Juru bicara kementerian luar negeri China, Geng Shuang, mengatakan penggunaan istilah "virus China" oleh Trump adalah "tindakan stigmatisasi". Ia juga mengatakan istilah itu sebagai bentuk pengalihan para pejabat AS atas kegagalan mereka sendiri.

"Yang dilakukan Amerika Serikat dengan mengalihkan kesalahan para pejabatnya dalam menangani pandemic COVID-19 tidak membantu negaranya untuk meredam penyakit itu, tidak juga menyatukan komunitas internasional," kata Geng.

Roy dari East-West Centre mengatakan ada alasan yang sah untuk mengkritik kedua belah pihak.

"Kedua pemerintah telah bertindak sangat buruk pada titik-titik tertentu dari krisis ini," katanya. "Dalam beberapa bulan pertama, otoritas China berusaha membungkam pelaporan dan menutupi bencana yang muncul, reaksi spontan oleh rezim yang terbiasa menyembunyikan apa pun yang tampak seperti berita buruk."

"Kesalahan utama di pihak AS termasuk gagal bergerak cepat untuk memastikan ketersediaan pasokan perlengkapan utama yang diperlukan, dan Gedung Putih pada awalnya meremehkan keseriusan pandemi tersebut."

Namun Dr Smith mengatakan "tidak ada pembenaran" bagi Presiden Trump yang mengaitkan virus corona dengan ras tertentu.

Baca laporan lengkap » Data, Fakta, dan Perkembangan Wabah Corona.

Related

News 8378646339502051458

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item