Apa yang Mesti Dilakukan Jika Merasa Terpapar/Tertular Virus Corona?

Apa yang Mesti Dilakukan Jika Merasa Terpapar/Tertular Virus Corona? naviri.org, Naviri Magazine, naviri

Naviri Magazine - Penyebaran wabah virus corona semakin masif. Hingga kini, sudah ada 67 negara yang terjangkit penyakit COVID-19, termasuk Indonesia. Lalu, bagaimana cara mengetahui jika seseorang terjangkit virus SARS-CoV-2?

Setiap negara memiliki metode masing-masing untuk mengantisipasi dan menangani penyebaran corona. Untuk Indonesia, bisa mengikuti panduan yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO):
  • Jaga tempat kerja tetap bersih dan higienis.
  • Rutin cuci tangan secara bersih dan menyeluruh.
  • Terapkan etika bersin dan batuk yang benar.
  • Imbau kolega/kerabat yang sakit untuk beristirahat di rumah.
  • Perhatikan peringatan perjalanan (travel warning) dari pemerintah, sebelum melakukan perjalanan dinas ke luar negeri.
  • Jika COVID19 telah menyebar di lingkungan sekitar, mereka yang mengalami batuk/demam ringan harus tinggal di rumah.
  • Upayakan untuk melakukan teleworking (mobile/remote working). 
  • Saat COVID19 mulai menyebar di lingkungan sekitar, otoritas kesehatan akan memberikan imbauan terkait penggunaan transportasi publik atau bepergian ke tempat ramai.
  • Teleworking membantu pekerjaan/usaha tetap berjalan, dan menjaga karyawan tetap sehat.

Pemerintah juga menjamin perlindungan kesehatan warga yang merasa memiliki gejala terkena corona. Gubernur Anies Baswedan, misalnya, mempersilakan warga untuk mendatangi puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk pemeriksaan.

Warga juga dianjurkan untuk mengontak call center 112 atau 119.

Sementara di negara lain, seperti Inggris, Jepang dan Korea, mereka akan disambangi petugas kesehatan yang akan mengambil beberapa sampel untuk menguji virus corona dari tubuh mereka. Sampel-sampel tersebut bisa berupa lendir dari hidung, tenggorokan, atau paru-paru; darah; atau kotoran (sampel tinja).

Dari pengambilan sampel, orang tersebut dapat diisolasi dari orang lain, sampai dikonfirmasi apakah yang bersangkutan terjangkit virus corona atau tidak.

Pengujian ini hanya sangat disarankan untuk warga yang melancong ke provinsi Hubei, China, dalam 14 hari terakhir; ke Iran, atau ke daerah Italia utara di daerah kuncian, atau "zona perawatan khusus" di Korea Selatan, sejak 19 Februari lalu.

Lalu mereka yang pergi ke bagian lain dari daratan Cina, Thailand, Jepang, Hong Kong, Taiwan, Singapura, Malaysia, atau Makau, dalam 14 hari terakhir dan mengalami batuk, suhu badan yang tinggi, atau sesak napas.

Bisakah antibiotik mengobati atau mencegah virus corona?

Sayangnya, antibiotik tidak bekerja melawan virus corona, sebab hanya ampuh bekerja melawan bakteri, bukan virus. Corona masuk ke dalam kategori virus.

Namun tidak menutup kemungkinan jika antibiotik diberikan kepada pasien terduga virus corona, sebab ada risiko virus tersebut dapat menyebabkan infeksi bakteri juga.

Sedangkan untuk obat atau vaksin, hingga kini belum ada obat khusus untuk mencegah atau mengobati virus dari penyakit COVID-19. Namun jangan sedih, tetap ada perawatan untuk meringankan gejala, sementara tubuh pasien melawan penyakit.

Terakhir, mengenai efektifitas pemindai thermal, alat ini bisa mendeteksi orang dengan suhu tinggi yang dapat disebabkan oleh virus corona. Tetapi mereka tidak dapat mendeteksi orang dengan virus corona yang tidak memiliki suhu tinggi.

Related

Tips 1605351037486728931

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item