Acara Diskusi Wantiknas Diserang Zoombombing, Bagaimana Bisa Terjadi?

 Diskusi Wantiknas Diserang Zoombombing, Bagaimana Bisa Terjadi? naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Peristiwa zoombombing terjadi saat jalannya diskusi TIK-Talk bertema "Kolaborasi Multistakeholders Memerangi Hoax dan Disinformasi di Tengah Pandemi Covid-19", yang diselenggarakan Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional di aplikasi konferensi video Zoom, Kamis lalu.

Berdasarkan pantauan, zoombombing terjadi saat Direktur PT Media Kernels Indonesia (Drone Emprit), Ismail Fahmi, tengah memberi pemaparan tentang analisa big data untuk pemetaan disinformasi di media sosial.

Saat pemaparan tengah berlangsung, sempat terjadi perubahan tampilan layar, seperti sebuah proses coding. Namun, kejadian itu hanya berlangsung sesaat. Setelah itu, terdengar pula suara batuk dari peserta diskusi, yang ternyata berasal dari orang asing.

Terdengar pula suara orang asing yang berbicara saat Ismail memberikan pemaparan. Puncaknya, layar menampilkan adegan tidak senonoh yang dilakukan sesama pria asing. Hal itu berlangsung selama beberapa detik.

Setelah kejadian itu, Ismail sempat melanjutkan pemaparannya hingga selesai. Namun, dia sempat mengatakan agar tidak menggunakan Zoom, agar kejadian serupa tidak terjadi di kemudian hari.

Sebelum Ismail, sejumlah pihak juga sempat mengisi acara diskusi, di antaranya Ketua Tim Pelaksana Wantiknas, Ilham A. Habibie, anggota Wantiknas Garuda Sugardo, dan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemkominfo, Widodo Muktiyo.

Istilah Zoombombing adalah serangan yang dilancarkan hacker, berupa gangguan dari luar yang membajak konferensi video dengan mengirim gambar-gambar tidak senonoh atau ujaran kebencian disertai ancaman.

Zoombombing merupakan masalah yang dimiliki Zoom di tengah popularitasnya yang meroket sejak pandemi Covid-19.

Zoom juga diketahui diam-diam mengirimkan data ke Facebook tanpa sepengetahuan pengguna. Data dikirim sekalipun pengguna tidak punya akun Facebook. Setelah aplikasi diunduh dan digunakan di ponsel atau tablet, aplikasi Zoom bakal terhubung ke Facebook Graph API.

Perusahaan hanya mengatakan berbagi data dengan pihak ketiga tanpa menyebutkan nama Facebook secara khusus.

Pengamat informatika, Alfons Tanujaya, menilai zoombombing bukan akibat ada celah keamanan. Dia menilai hal itu terjadi akibat kesalahan admin acara diskusi.

"Jadi kalau kasusnya zoombombing itu, kalau menurut hemat saya, itu masalah di admin dari meeting-nya," ujar Alfons dalam keterangan lewat Zoom.

Alfons menuturkan, Zoom sejatinya sudah mengatasi masalah keamanan yang minor sejak beberapa waktu lalu. Sehingga, dia berkata, Zoom saat ini sudah terbilang aman

"Jadi kalau adminnya ngerti dan melakukan dengan baik, itu aman," ujarnya.

Related

Technology 4292890042776680811

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item