Isolasi Gara-gara Wabah Corona, Orang-orang Mulai Bicara dengan Diri Sendiri

Isolasi Gara-gara Wabah Corona, Orang-orang Mulai Bicara dengan Diri Sendiri, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Sebelum karantina wilayah, Georgia Maskery tidak punya kebiasaan berbicara dengan dirinya sendiri. Tapi sekarang ia menjadi motivator bagi dirinya sendiri.

"Saya selalu memulai dengan `Georgia`, karena dengan begitu rasanya ada orang lain yang berbicara pada saya," katanya.

"Saya selalu memotivasi diri sendiri untuk melakukan banyak hal. Saya harus memotivasi diri sendiri untuk memakai baju di pagi hari. Saya mau lari, tapi saya enggan. `Baiklah, Georgia, kamu mau lari atau tidak?` Lalu saya akan berkata `Ya, ya, saya mau lari,` meskipun saya sudah terlanjur mengunyah sarapan."

Lalu dialognya berlanjut, katanya:

"Begini, Georgia... apakah kamu akan lari?"

"Iya."

"Kamu yakin?"

"Tidak. Saya tidak yakin, karena sebenarnya, saya ingin sarapan dulu, karena siang hari nanti cuaca akan lebih cerah,"

Hal tersebut tidak terdengar seperti "pertanda gila", tapi lebih sebagai strategi untuk bertahan di masa sulit.

"Saya juga berpikir cara ini membuatmu merasa ada orang lain di rumah," kata Georgia. "Hal ini menjadi norma yang baru, yang terdengar gila. Saya merindukan teman-teman saya. Saya bicara dengan mereka lewat Zoom, tapi saya rindu bertemu secara langsung."

"Saat saya bekerja sendirian, saya menjadi rekan kerja bagi diri saya - kami menjadi partner. Kami bekerja bersama: kami bertukar ide, berdiskusi tentang surel, tak jarang bergosip, dan ini menyenangkan karena dia akan membantu saya memutuskan akan menggunakan baju apa."

Tapi, setelah karantina wilayah diperpanjang, Georgia mulai gelisah.

"Dia mulai menganggu, karena saya merasa dia membuat saya berpikir saya tidak cukup produktif, padahal saya ingin bermalas-malasan," katanya.

"Biasanya, ketika saya keluar rumah, monolog di kepala saya masih berlanjut tapi tidak sampai terucap - sekarang batasan itu sudah hilang."

Georgia baru mengetahui tentang konsep berbicara dengan diri sendiri, tapi para pekerja paruh waktu yang bekerja dari rumah akan mengatakan itu bukan hal baru.

Kate Walsh salah satunya. Dia kerap melakukannya.

"Saya sering merasa kesepian, jadi saya mencoba menjadi teman bagi diri saya sendiri," katanya.

Orang yang kerap kerja dari rumah akan mengalami hal yang sama.

"Kadang saya tidak yakin apakah dialog itu terjadi di dalam kepala saya sendiri atau di luar," kata Kate.

"Karena Anda menghabiskan waktu sendirian, dialog dalam kepala Anda menjadi dialog di luar kepala, jadi Anda mungkin berbicara sambil berbelanja: `Kenapa hanya ada ukuran kecil?` Komentar semacam itu wajar terjadi di ruang tamu, tapi akan terdegar aneh di supermarket."

Kate percaya bahwa berbicara dengan diri sendiri merupakan salah satu cara untuk melalui masa-masa sulit. Ia menyadari hal itu ketika menjadi korban kecelakaan dan mengalami infeksi yang membuatnya terpaksa dirawat selama tiga bulan di rumah sakit.

Dan ketika semua orang terpaksa mengisolasi diri di rumah masing-masing, ini merupakan hal yang semakin lazim.

"Ada tensi yang sangat halus di sekitar kita saat ini," kata Kate. "Orang-orang harus melampiaskan kebosanan dan [berbicara sendiri] dapat mengurangi stres."

Hal itu memang sangat membantu.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

Psychology 7222119362002994014

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item