Ramadan di Inggris, di Tengah Wabah Corona: Tidak Ada Tarawih Berjamaah, Pengajian via Online

Ramadan di Inggris, di Tengah Wabah Corona: Tidak Ada Tarawih Berjamaah, Pengajian via Online, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Ramadhan tahun ini akan dilaksanakan dengan berbeda oleh Muslim di seluruh dunia. Penyebabnya tidak lain adalah wabah virus corona yang memaksa warga tetap di rumah, tak ada lagi salat tarawih berjamaah di masjid, atau salat Ied di lapangan. 

Meski menyedihkan, namun tindakan ini harus dilakukan demi mencegah meluasnya virus corona. Dewan Muslim Inggris (MCB) telah mengeluarkan panduan Ramadhan di tengah wabah bagi 2,6 juta umat Islam di negara itu.

Dalam ibadah, panduan pertama adalah melakukannya di rumah. Hal ini penting karena perintah social distancing masih belum dicabut di Inggris, yang memiliki hampir 130 ribu penderita virus corona COVID-19 dengan 17 lebih lebih kematian.

"Karena itu, salat berjamaah bagi Muslim di luar rumah masih akan ditangguhkan, untuk menghentikan penyebaran virus. Ini termasuk salat tarawih di masjid atau di manapun di luar rumah, pengajian di masyarakat, atau buka puasa bersama," ujar pernyataan MCB.

Masjid-masjid juga diimbau untuk menaati aturan pemerintah soal social distancing. Acara berbuka bersama di masjid bisa digantikan dengan membagikan kotak makanan ke mereka yang membutuhkan atau para staf medis.

Karena masjid ditutup, iktikaf juga tak bisa dilakukan. Umat Islam di Inggris diimbau untuk salat berjamaah bersama anggota keluarga di rumah. Pengajian akan dilakukan secara online di media sosial. 

Acara buka puasa bersama masih bisa dilakukan, tapi hanya virtual. Jadi, warga bisa bercengkerama saat waktu berbuka dengan kerabat dan keluarga melalui video call. Muslim Inggris juga diimbau untuk membeli belanjaan untuk beberapa hari agar tak perlu sering-sering keluar rumah.

Di tengah masyarakat, umat Islam Inggris diserukan untuk tetap melakukan kebaikan, karena di bulan Ramadhan pahala dilipatgandakan.

"Tawarkan bantuan kepada tetanggamu dengan belanjaan yang mereka butuhkan, terutama orang-orang tua dan mereka yang berisiko tertular COVID-19," tulis MCB.

MCB mengatakan, berbagai langkah ini memang membuat masyarakat tak bisa merayakan Ramadhan dengan meriah seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun ini perlu dilakukan demi mencegah penyakit.

"Kita harus ingat bahwa sebagai Muslim semua hal adalah ujian dari Allah, dan tergantung kita bagaimana menjalani ujian tersebut," ujar MCB.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

News 6266351454400851210

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item