Bikin Video Prank Bagi-bagi Sembako Berisi Sampah, YouTuber Ini Dipolisikan

Bikin Video Prank Bagi-bagi Sembako Berisi Sampah, YouTuber Ini Dipolisikan, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Video diskriminasi terhadap transgender atau transpuan di Bandung beredar dan memantik reaksi netizen.

Youtuber Ferdian Paleka menipu seorang transpuan dengan memberi paket makanan palsu. Waria yang menjadi korban telah melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polrestabes Bandung. 

Ditemui di Mapolrestabes Bandung, korban, yakni Sani (39), mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Ibrahim Adjie, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, pada Jumat (1/5) sekitar pukul 01.30 WIB.

Mulanya, Sani dan empat rekannya, yang jadi korban, sedang mangkal di lokasi. Tiba-tiba dihampiri tiga pelaku yang datang menggunakan kendaraan roda empat jenis sedan. 

Para pelaku memanggil korban seraya berkata hendak membagikan rezeki. Ketika itu, pelaku memberikan dua buah dus mi instan, yang di dalamnya terdapat sejumlah plastik.

"Malam Jumat jam 01.30 WIB kemari, lalu aku kan lagi di depan, mangkal ceritanya. Udah gitu, ada mobil itu lewat ke situ, terus manggil. Katanya mau ngasih bagi-bagi rezeki, terus aku manggil temen-temen," kata Sani, Senin (4/5).

Setelah menerima, paket itu kemudian dibuka, dan dia mendapati ternyata paket miliknya berisi sayuran toge yang sudah membusuk. 

Sani mengaku sedih dan kecewa usai mendapati isi paket tersebut. Padahal, mulanya dia tidak menaruh rasa curiga terhadap pelaku. Paket makanan palsu tersebut kemudian dia buang.

"Marah. Gak menyangka. Soalnya kan, bulan puasa. Dulu kan suka ada yang kasih, itu kan di dalamnya ada kemeja, sarung, kayak gitu. Udah gitu dibuanglah barang buktinya, mungkin diambil tukang rongsokan," ucap dia.

Aksi penipuan tersebut sempat diunggah Ferdian melalui akun YouTube-nya, tapi belakangan video itu telah dihapus karena banyak mendapat kecaman netizen. Kasus ini juga menjadi trending di Twitter.

Ferdian Paleka dipolisikan

Kelompok transpuan Bandung mengecam tindakan Ferdian sebagai bentuk diskriminasi. Salah seorang anggota komunitas transgender Bandung yang tergabung dalam Srikandi Pasundan, Abel, kemudian melaporkan Ferdian. 

"Malam ini ke sini untuk melaporkan kejadian yang viral. Korban ada empat orang, dan kita sebagai teman-teman dari komunitas waria Bandung ikut support untuk teman-teman kita yang menjadi korban. Empat korban itu yang ada di video," kata Abel di Mapolrestabes Bandung, Senin (4/5).

Polisi langsung mencari pelaku di rumahnya. Kapolsek Baleendah, Kompol Supriyono, membenarkan hal tersebut. Polisi mendatangi rumah Ferdian dengan didampingi Ketua RT dan RW.

"Itu anggota Polrestabes Bandung cari yang diduga pelaku di Rancamanyar, kasusnya ditangani Polrestabes Bandung," kata dia melalui pesan singkat, Senin (4/5).

Adapun dari sejumlah foto yang tersebar, terlihat tidak hanya polisi yang berada di lokasi, melainkan juga warga. Hal ini karena konten video yang diunggah oleh Ferdian di akun media sosialnya menuai kecaman dan menyulut emosi warga.

Ketika didatangi polisi, Supriyono menambahkan, pelaku tidak berada di rumahnya. Sementara itu, para korban yang berada dalam video telah melaporkan perbuatan Ferdian ke kepolisian untuk ditindaklanjuti.

"Yang bersangkutan juga belum ada, dan masih belum pulang," kata Supriyono.

Related

News 4978103253233299341

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item