Ini 2 Jenis Investasi yang Paling Menguntungkan di Tengah Wabah Corona

Ini 2 Jenis Investasi yang Paling Menguntungkan di Tengah Wabah Corona, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Mau berinvestasi, atau justru bingung mau menambah jumlah investasi dalam bentuk apa di tengah pandemi virus corona saat ini? Jika iya, sila pertimbangkan emas dan portofolio berupa surat berharga, khususnya obligasi. Keduanya disebut-sebut layak jadi save haven pada saat ini.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia, Ramdhan Ario Maruto, mengatakan, untuk jangka panjang belum ada yang bisa mengalahkan prospek atau daya tarik emas. Sejak adanya pandemi corona, aset safe haven tersebut terus menawarkan imbal hasil yang menarik.

"Untuk jangka panjang, emas tetap jadi yang paling menarik," kata Ramadhan. Namun, ia mengingatkan, kalau pandemi corona mereda atau berakhir, maka potensi harga emas turun juga sangat mungkin.

Pekan kemarin, harga emas di pasar spot global mengalami penurunan di awal perdagangan, di mana harga emas di pasar spot dan comex kontrak Juni 2020 masing-masing turun 0,34 persen dan 0,58 persen.

Sebelumnya, harga emas dunia sepanjang pekan lalu mencetak tren penurunan, baik di pasar spot maupun berjangka.

Pada perdagangan pekan itu, harga emas Comex untuk kontrak Juni 2020 turun ke posisi US$1.698 per troy ounce, dan mengakhiri pekan lalu berada di bawah level US$1.700 per troy ounce.

SUN

Selain emas, Ramdhan mengatakan, alternatif safe haven lain yang dianggap menarik untuk saat ini yaitu obligasi pemerintah atau Surat Utang Negara (SUN). Dengan tren yield atau imbal hasil yang sudah berada di atas level 8 persen untuk SUN tenor 10 tahun, menurutnya, sekarang waktu yang tepat untuk memburu obligasi.

"Obligasi jadi instrumen yang menarik, selain yield yang sudah tinggi, marketnya mulai stabil, dan yield cenderung flat, sehingga menarik untuk jangka menengah," ujarnya.

Terlebih, ia melanjutkan, usai investor asing melakukan aksi net sell hingga ratusan triliun, maka prospek obligasi justru semakin menarik. Ia mengaku optimistis ke depan, asing akan kembali masuk dan pasar Indonesia sebagai negara emerging market akan kembali menjadi incaran.

Di sisi lain, ia menilai untuk safe haven lainnya seperti dolar AS, prospeknya akan sedikit lesu ke depan. Kondisi itu sejalan dengan kondisi ekonomi AS yang cenderung mencatatkan kinerja negatif, di sisi lain Bank Indonesia (BI) terus menggelontorkan stimulus dan menjaga nilai tukar rupiah tetap stabil dan berhasil ditutup menguat akhir pekan lalu di level Rp15.465 per dolar AS.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

Tips 3080305209858731278

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item