Kematian Tragis Tokoh-tokoh Nazi yang Menjadi Teman Hitler (Bagian 2)

Kematian Tragis Tokoh-tokoh Nazi yang Menjadi Teman Hitler naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kematian Tragis Tokoh-tokoh Nazi yang Menjadi Teman Hitler - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Julius Streicher tak menulis sebanyak Rosenberg. Tapi perannya sangat sentral dalam propaganda Nazi. Ia mendirikan dan mengoperasikan salah satu koran terbesar di Jerman, bernama Der Stürmer. Laporan Der Spiegel (September 2000) menyebut Streicher sebagai mantan guru yang terjun dalam Perang Dunia I.

Setelah perang, ia mendirikan Partai Sosialis Jerman (Deutschsozialistische Parte/DSP) yang mengampanyekan permusuhan terhadap orang-orang Yahudi.

Meski namanya sosialis, partai Streicher berbeda dari partai-partai kiri lainnya yang memegang prinsip internasionalisme dan memperjuangkan nasib buruh setempat (termasuk pekerja Yahudi) sekaligus buruh migran. Masih menurut Der Spiegel, Streicher memboyong sekitar tiga ribu anggota DSP bergabung ke dalam Nazi.

Didirikan pada 1923, oplah Der Stürmer sempat mencapai 500 ribu eksemplar hanya dengan jualan, sebagaimana dilaporkan Der Spiegel, “agitasi anti-semit, cerita-cerita skandal, konten murahan, dan gambar-gambar semi-porno”.

Dilihat dari isinya, Der Stürmer adalah pendahulu Breitbart, media ultra-kanan yang disunting Steve Bannon, bekas anggota tim penasihat Presiden AS Donald Trump.

Der Stürmer menghidupkan mitos anti-semit lawas, bahwa Yahudi mengorbankan anak-anak Kristen untuk diambil darahnya. Koran ini juga menuduh bisnis-bisnis milik orang keturunan Yahudi sebagai “Duit Iblis” dan menyatakan bahwa "kemerdekaan adalah omong kosong di tanah yang dikuasai Yahudi."

Der Stürmer tak hanya membuat Nazi berjaya, tapi juga membikin pemimpin redaksinya, Julius Streicher, tajir melintir.

Masa lalu Streicher sebagai guru sekolah dasar rupanya juga menjadi modal penting dalam berkomunikasi dengan anak. Pada 1938, ia menerbitkan buku cerita anak berjudul Der Giftpilz (Jamur Beracun). Buku setebal 56 halaman itu antara lain berisi nasihat seorang ibu kepada anaknya, bahwa “orang Yahudi bukan orang seperti kita. Orang Yahudi itu Iblis. Dan Iblis tidak punya martabat”.

Streicher baru berhenti berkicau di Nuremberg, 16 Oktober 1946. Kicauan terakhirnya di tiang gantungan: “Orang-orang Bolshevik akan menggantungmu!”

Influencer-in-Chief

Penulis Daniel Oppenheimer pernah mengajukan pertanyaan tentang bagaimana sejumlah intelektual kiri dan tokoh terkemuka Amerika Serikat menjadi konservatif karena pernah ditolak, dikritik teman seperjuangan, atau merasa kurang dihargai bakat seninya.

Dalam Exit Right: The People Who Left the Left and Reshaped the American Century (2016),Oppenheimer berspekulasi: Apa yang terjadi jika Ronald Reagan bukan aktor medioker? Akankah Norman Podhoretz tetap jadi liberal seandainya penulis Norman Mailer tidak kejam mengkritik memoarnya?

Kelak, Ronald Reagan terpilih sebagai presiden AS, meluncurkan revolusi neoliberal pada 1980-an, mengobrak-abrik negara kesejahteraan yang telah dibangun Roosevelt pada 1930-an, dan mengubah wajah politik Amerika dari liberal ke konservatif. Norman Podhoretz kelak mendirikan jurnal Commentary yang kelak jadi mercusuar intelektual antikomunis dan neokonservatif Amerika.

Pertanyaan serupa bisa diajukan ke para pentolan fasis. Bagaimanapun, Hitler adalah pelukis berbakat yang ditolak kuliah di Akademi Seni Wina. Asistennya, Menteri Propaganda Reich Ketiga, Joseph Goebbels, adalah penulis novel gagal.

Sebelum bergabung dengan Nazi pada 1924, Goebbels pernah bekerja sebagai wartawan dan penulis. Ia juga memegang gelar doktor di bidang sastra Jerman dari Universitas Heidelberg. Selama hidupnya, ia menulis sekitar 14 buku.

Pada 1923, ia menerbitkan Michael, sebuah novel tentang Michael Voorman, veteran perang yang drop out kuliah dan bekerja sebagai penambang. Voorman, yang berasal dari keluarga kelas pekerja, adalah pelajar teladan yang terasing dari teman-teman sekolahnya.

Dalam Goebbels: A Biography (2015), Peter Longerich menuturkan bahwa tokoh Voorman sebenarnya merupakan gambaran Goebbels tentang dirinya sendiri: “bangkit dari kelas rendahan, cacat, ditolak oleh banyak orang, sekaligus berbakat, bertekad kuat, dan sukses”.

Bagi Longerich, Goebbels adalah seorang narsis yang sejak awal ingin menjadi bagian dari kelas penguasa, sebagai kompensasi atas kekurangan-kekurangan pribadinya. Tapi, buat banyak sejarawan, tidak akan ada Hitler tanpa Goebbels.

Sebagai arsitek propaganda Nazi, Goebbels memastikan agar foto Hitler dan logo Swastika terpampang di tiap ruang kelas dan gedung pemerintah. Ia memberlakukan sensor ketat terhadap media, serta mengorganisasi pawai partai dan acara-acara olahraga.

Goebbels pula yang menemukan Leni Riefenstahl, pembuat film yang menyutradarai Triumph des Willens (Kemenangan Kehendak, 1935) dan Olympia (1938). Masing-masing film mengangkat rapat akbar Nazi di Nuremberg, dan keikutsertaan Jerman di Olimpiade Munich.

Dua film itu dipandang sebagai salah satu puncak pencapaian estetika film propaganda dan sinema Jerman. Meski sempat didiskreditkan setelah Perang Dunia II selesai, ditahan, dan dipenjara, Leni Riefenstahl panjang umur. Ia meninggal pada 2003 dalam usia 101 tahun. Nasibnya jauh lebih beruntung dibanding Goebbels.

Pada 2012, dokumen-dokumen milik Goebbels dilelang seharga 200.000 dolar AS. Di dalamnya terdapat surat-surat pribadi dan tugas-tugas zaman sekolah. Salah satu surat itu ditujukan kepada Anka Stalhern, pacarnya semasa SMA.

Kepada Stalhern, Influencer-in-Chief Nazi itu menulis: “Seandainya kau di sini, aku akan menyeretmu, memaksamu untuk mencintaiku untuk sesaat saja—setelah itu aku akan membunuhmu”.

Tentu tak mengherankan jika kematian Goebbels dirayakan banyak orang.

Related

History 7258907450862306955

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item