Kisah Getir Perang Vietnam Tahun 1968 yang Tak Diungkap Sejarah (Bagian 3)

Kisah Getir Perang Vietnam Tahun 1968 yang Tak Diungkap Sejarah naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Kisah Getir Perang Vietnam Tahun 1968 yang Tak Diungkap Sejarah - Bagian 2). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Kompi Ryu sedang berpatroli ketika sebutir peluru ditembakkan dari arah Phong Nhi dan Phong Nhat, dua desa dekat Ha My. Kompi Ryu membalas, lalu membelah diri menjadi tiga, dan menyerang desa itu dari tiga jurusan.

Unit di mana Ryu berada segera mundur, sesudah salah seorang dari mereka menembak mati seorang tua tak bersenjata.

Malamnya, ia mendengar pasukan unit lain menyombong bahwa mereka membunuh anak-anak dan perempuan. Besoknya, Ryu melihat mayat-mayat warga sipil bergeletakkan di pinggir jalan.

"Ada kerumunan besar ketika kami tiba, dan mereka berteriak kepada kami. Seakan kami akan membunuh mereka. Saya lihat orang-orang berduka dan marah. Sampai sekarang masih terus terbayang," kata Ryu.

BBC mengatur pertemuan antara Ryu dan Nguyen yang kini berumur 63 tahun, di sebuah restoran di Seoul. Keduanya, sebagaimana banyak warga Vietnam, trauma dan terhantui perang ini. Ryu terhantui oleh orang tua yang ia lihat ditembak mati di Phong Nhi dan Phong Nhat; Nguyen terhantui oleh kematian adiknya.

Sesudah bertukar cerita soal perang, Ryu akhirnya membaca sebuah pesan sederhana berbahasa Vietnam yang sudah ia siapkan. "Maafkan saya," katanya. Nguyen cuma mengangguk pelan.

Ryu kemudian menyediakan makanan buat Nguyen. Nguyen tersenyum dan keduanya meneruskan makan. Ketika meninggalkan restoran, Nguyen merasa bebannya terangkat, sekalipun ia masih mengharap adanya permintaan maaf resmi dari Seoul.

Ketika BBC meminta komentar, pemerintah Korea Selatan mengeluarkan pernyataan bahwa sejak memulihkan hubungan diplomatik tahun 1992, kedua negara "terus menerus melakukan upaya untuk mengembangkan hubungan bilateral berorientasi masa depan, berdasarkan pandangan bersama bahwa mereka harus meninggalkan masa lalu kelam dan maju menuju masa depan".

Korea Selatan kini merupakan investor terbesar di Vietnam dengan raksasa ekonomi seperti Samsung dan LG Electronics, mengucurkan milyaran dolar untuk membangun pabrik.

Wartawan Korea Selatan, Koh Kyoung-tae, yang pertama kali menerbitkan temuan Ku Su-jeong yang kontroversial, mengatakan, ide bahwa tentara Korea Selatan melakukan pembunuhan massal tidak cocok dengan perasaan bangsa Korea yang merasa diri sebagai korban.

"Kami orang Korea berkata bahwa dalam 5.000 tahun sejarah, kami selalu jadi korban. Kami dijajah oleh Jepang, Mongolia, China… dan kami bertahan. Ini seperti pola pikir, kami bangga menjadi korban yang mampu bertahan."

Selama beberapa dekade, Korea Selatan juga terus melobi Jepang agar meminta maaf terhadap ratusan ribu perempuan Korea Selatan yang dipaksa menjadi budak seks di Perang Dunia Kedua.

Nguyen, yang kini tuli di satu telinganya, dan penuh luka di badan, menyalahkan Vietnam karena mengabaikan persoalan ini.

Pemerintah Vietnam menolak dua kali permintaan BBC untuk berkomentar.

"Vietnam takut terhadap segala sesuatu yang mempengaruhi hubungan kedua negara, maka mereka tak mau mengklarifikasi," katanya.

Sementara itu di Phu Hiep, Tran Thi Ngai, kini 79 tahun, masih berjuang atas apa yang ia derita pada masa perang. Anaknya menghadapi diksriminasi, diledek karena berayah orang Korea.

Ayah Tran ditangkap dan disiksa di tahun 1977 sebagai hukuman, karena membiarkan anaknya berhubungan dengan orang Korea. Tran sendiri ditahan di penjara tiga kali selama 1975 hingga 1978.

Saat ini, kelompok penekan di Vietnam, Lai Dai Han, mendorong agar ada permintaan maaf dari tentara Korea Selatan.

Diperkirakan, ada sekitar 800 anak-anak korban yang masih hidup. Salah seorang juru kampanye paling nyaring soal ini adalah Tran Van Ty, anak Tran Thi Ngai's son, yang sejak kecil sering dipukuli karena berayah orang Korea.

Related

History 438539115279719389

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item