New Normal: Persiapan Indonesia Menuju Kehidupan Baru Bersama Virus Corona

 New Normal: Persiapan Indonesia Menuju Kehidupan Baru Bersama Virus Corona, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Pemerintah tengah menyiapkan protokol untuk mengatur "new normal" atau situasi normal baru di tengah penambahan kasus Covid-19 yang masih mencapai ratusan orang per hari. Mulai dari tata cara beribadah sampai langkah masuk ke restoran akan diatur. Provinsi Bali, Yogya, dan Kepulauan Riau, jadi proyek percontohan pertama.

Persiapan protokol new normal ini disampaikan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, usai rapat kabinet dengan Presiden Joko Widodo.

"Jadi nanti akan ada protokol bagaimana di restoran, bagaimana ibadah, nanti menteri agama akan mengatur itu. Lalu protokol bagaimana datang di acara yang pengunjung relatif banyak, dan sebagainya, nanti akan diatur secara detil dan itu harus dipatuhi," kata Muhadjir.

Namun, rencana tersebut menurut pengamat ekonomi adalah bentuk keberpihakan pemerintah pada kelompok bisnis, dan akan terus menguras uang negara untuk meredam penyebaran virus corona yang semakin sulit dihentikan.

Senada, peneliti epidemiologi juga menyebut rencana menghadapi new normal ini sangat berbahaya, karena berpotensi meningkatkan risiko penularan Covid-19 di masyarakat. Berdasarkan penelitian, sekitar 80% kasus Covid-19 adalah kasus infeksi tanpa gejala.

Proyek percontohan

Pemerintah menetapkan Provinsi Bali, Yogyakarta dan Kepulauan Riau menjadi proyek percontohan pertama penerapan protokol tatanan hidup normal baru alias new normal dalam rangka pemulihan ekonomi di sektor pariwisata yang terpuruk akibat pandemi virus corona.

"Tahap pertama itu Bali, Yogyakarta dan Kepulauan Riau atau Batam. Itu yang menjadi super prioritas. Bali akan dibuat pilot project oleh Bapak Presiden, dan sudah disetujui untuk lebih awal dibuka," kata Anggota Tim Percepatan dan Pemulihan Dampak Covid di bidang pariwisata dan ekonomi Provinsi Bali, Rai Suryawijaya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat memuji Bali karena dinilai berhasil mengendalikan Covid-19.

Bali yang tak memberlakukan PSBB terdata kementerian kesehatan mengalami penambahan 0 kasus angka kematian, setidaknya sepanjang bulan Mei. Berdasarkan data hingga 18 Mei, terdapat 359 kasus positif di Bali, 257 pasien sembuh dan empat orang meninggal.

Menurut Rai, Bali akan menjalani protokol new normal pada Juli mendatang. "Bali dipilih karena hub-nya pariwisata nasional, lebih gampang dijual karena nama dan terkenal, dan terakhir fasilitas Bali dianggap paling siap," tambah Rai.

Lebih lanjut, Rai menuturkan, akibat virus corona, ada lebih dari 1,2 juta orang terdampak secara langsung akibat virus corona, paling banyak di sektor perdagangan serta hotel dan restoran.

"Karyawan dirumahkan dengan gaji pokok, dirumahkan dengan gaji pokok 50%, dirumahkan tanpa gaji, dan terakhir di-PHK, kita sedang berjuang untuk mereka," kata Rai yang juga Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Badung, Bali.

Di balik rencana pengurangan pembatasan sosial

Sebelum rapat kabinet tentang new normal pada 18 Mei, pemerintah sudah beberapa kali menyinggung pelonggaran pembatasan, misal dengan memperbolehkan warga berusia 45 tahun ke bawah untuk kembali bekerja, serta memperbolehkan kelompok masyarakat tertentu untuk mudik.

Dalam pembicaraan di media sosial, kemudian berkembang isu pemerintah tengah berniat memberlakukan strategi herd immunity (upaya menghentikan laju penyebaran virus dengan cara membiarkan imunitas alami tubuh).

Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono, berpendapat yang dilakukan pemerintah semata peloggaran PSBB, dan bukan pembiaran sistemik agar masyakat banyak yang terinfeksi (herd immunity).

"Tidak mungkin terjadi, karena herd immunity hanya terjadi bila lebih dari 70-80 persen penduduk Indonesia terinfeksi, dan punya imunitas yang berhasil hidup."

Senada, peneliti epidemiologi dari Eijkman-Oxford Clinical Research Unit, Henry Surendra, mengatakan jika yang dituju pemerintah dengan melakukan pengurangan pembatasan sosial adalah menciptakan herd immunity, maka rencana itu sangat berbahaya.

"Dibutuhkan sekitar 70% populasi, yang berarti sekitar 190 juta orang Indonesia untuk terinfeksi, baru herd imunity tercapai. Ini berpotensi menimbulkan banyak korban jiwa," katanya.

Menanggapi pertanyaan media, istana melalui Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengatakan, "Herd Immunity, tidak akan, lah."

Sementara dalam jumpa pers usai rapat kabinet, Muhadjir Effendy mengatakan protokol yang dibahas adalah upaya mengurangi PSBB yang bertujuan untuk memulihkan produktivitas.

"Di satu sisi juga wabah Covid-19 tetap bisa dikendalikan, tetap ditekan, hingga nanti antiklimaksnya selesai, terutama setelah ditemukan vaksin," jelas Muhadjir.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

News 300037471845061023

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item