Trump Ribut dengan Obama, Gara-gara Disebut Tak Kompeten Tangani Corona

Trump Ribut dengan Obama, Gara-gara Disebut Tak Kompeten Tangani Corona, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terlibat adu mulut soal pandemi virus corona (COVID-19) dengan pendahulunya, Barrack Obama. Pada Senin (18/5/2020), Trump melayangkan kritik langsung pada Obama, menyebutnya sebagai presiden yang tidak kompeten.

"Dengar, dia adalah presiden yang tidak kompeten. Hanya itu yang bisa saya katakan. Sangat tidak kompeten," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih, ketika diminta untuk merespons komentar yang dilayangkan Obama mengenai cara penanganan wabah corona oleh pemerintah AS.

Trump juga mengatakan bahwa pemerintahannya telah melakukan yang terbaik untuk membendung wabah COVID-19.

"Kami melakukan banyak pertemuan hebat, kemajuan luar biasa sedang dibuat di banyak bidang, termasuk menghasilkan obat untuk wabah mengerikan yang telah melanda negara kami," tambah Trump, menurut Sputnik.

Di akun Twitternya, @realDonaldTrump, ia juga memposting ulang sebuah cuitan soal betapa tidak kompetennya pemerintahan Obama, seraya menulis pemerintahan paling tak kompeten dan korup dalam sejarah AS.

The most incompetent and corrupt administration in U.S. history! —Donald J. Trump (@realDonaldTrump) May 17, 2020.

Ia pun menggempur Obama dengan menyebut ada kasus 'Obamagate'. Ini merujuk dugaan Trump soal adanya spionase yang dilakukan oleh Obama di minggu-minggu terakhirnya saat menjabat, untuk menyabotase pemerintahan baru.

Kemarahan Trump ini terjadi setelah Obama melayangkan komentar mengenai cara tanggap pemerintah AS terhadap wabah asal Wuhan, China, itu pekan lalu. Obama menyatakan dirinya tidak puas dengan cara penanganan pemerintah terhadap wabah corona.

"Apa yang kita lawan ini adalah tren jangka panjang, dimana menjadi egois, terpecah, dan melihat yang lain sebagai musuh, menjadi dorongan yang kuat dalam kehidupan AS," kata Obama pada mantan stafnya, dilansir dari Straits Times.

"Akan menjadi lebih buruk, bahkan dengan upaya terbaik pemerintah. Ini telah menjadi bencana yang mengacaukan pola pikir, 'apa untungnya untuk saya'- ketika pola pikir itu juga diadaptasi pada pemerintahan kita," tambahnya.

Keributan antar keduanya terjadi di saat AS terus melaporkan pertumbuhan pesat dalam jumlah kasus baru virus corona di negara itu.

Amerika Serikat saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus corona terbanyak di dunia, dengan 1.527.664 kasus. Di mana sebanyak 90.978 orang telah meninggal dunia dan 346.389 sembuh, menurut Worldometers.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

News 838817241715493424

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item