Misteri Kematian Dubes China di Israel yang Sangat Membingungkan

Misteri Kematian Dubes China di Israel yang Sangat Membingungkan, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Duta Besar China untuk Israel, Du Wei, ditemukan tewas di kediamannya di Herzliya, Israel, pada hari Minggu kemarin. Sebelumnya banyak media yang mengabarkan bahwa alasan kematiannya kemungkinan karena sebab alami, karena ia ditemukan meninggal saat tidur.

Namun, waktu kematiannya yang terjadi di tengah pandemi virus corona (COVID-19) dan setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, ke Israel, telah memicu lahirnya teori konspirasi. Apalagi saat ini hubungan AS-China diketahui sedang panas-panasnya.

China sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kematian Wei, yang baru diangkat sebagai perwakilan negara itu di Israel pada bulan Februari lalu.

Salah satu teori konspirasi yang muncul menyebut ada kemungkinan Wei meninggal karena COVID-19. Prasangka itu muncul karena sebelumnya Wei dikabarkan tiba di Israel pada bulan Februari, saat wabah COVID-19 sedang mencapai puncaknya di China, negara awal wabah ditemukan.

Pada saat ketibaannya, Wei juga sempat menjalani karantina dua pekan, karena pada saat itu Israel telah memberlakukan aturan perjalanan dari negara-negara yang terkena dampak, menurut Jerusalem Post.

Teori konspirasi lainnya mengenai kematian Wei yang berusia 52 tahun, dihubungkan dengan panasnya hubungan antara AS-China saat ini. Sebagaimana dilaporkan media Israel itu, AS memiliki kekhawatiran tentang peran China di Pelabuhan Haifa dan pabrik desalinasi. China juga telah banyak menggembar-gemborkan proyek Belt and Road Initiative di Timur Tengah.

Proyek Belt and Road Initiative merupakan sebuah proyek pengembangan yang digagas dan dibanggakan oleh Presiden China, Xi Jinping. Namun, inisiatif ini telah mendapat kecaman dari AS karena dianggap lebih menguntungkan China, dan membuat negara yang terlibat jadi rentan terhadap tekanan diplomatis Beijing.

Sebelumnya, pada Oktober 2019, Wakil Presiden China, Wang Qishan, pernah melakukan kunjungan ke Israel dan bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk membahas berbagai hal termasuk kerja sama ekonomi, di mana inisiatif tersebut menjadi salah satu bahasannya.

Kehadiran inisiatif itu banyak dianggap sebagai upaya China untuk mengeksploitasi kebutuhan kawasan dalam hal investasi, dan membangun hubungan di bawah bayang-bayang AS yang mendominasi kawasan. Tetapi hubungan Amerika dengan Israel yang dekat berarti bahwa jalan itu tidak akan mudah bagi China, lapor Stratfor.

Kematian Wei juga terjadi tak lama setelah Menlu Pompeo melakukan kunjungan ke Israel. Pompeo mengunjungi Israel pada Rabu lalu (13/5/2020). Menurut France 24, dalam kunjungan itu Pompeo bertemu dengan Netanyahu dan Menteri Pertahanan, Benny Gantz. Mereka membahas mengenai keamanan regional dan rencana negara itu untuk mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki.

Selain itu, ada juga yang meyakini bahwa kematian Wei ada hubungannya dengan peran masa lalunya, saat menjadi Duta Besar China untuk Ukraina, meski belum pasti mengenai masalah apa. Wei menjadi duta besar untuk Ukraina pada periode 2016-2019.

Meski demikian, teori konspirasi yang menyatakan kematian Wei ada hubungannya dengan kunjungan Pompeo yang paling banyak diyakini, sebagaimana terlihat dari komentar-komentar warga internet dalam postingan jurnalis Israel, Barak Ravid, di Twitternya.

"Saya tidak bermaksud menjadi seorang konspirator, tapi agak aneh mendengar berita ini segera setelah kunjungan Pompeo," tulis salah seorang netizen.

"Jika Anda ingat kunjungan Pompeo, Anda dapat menghubungkan titik-titik," atau, "Kunjungan Pompeo berhasil, saya rasa." tambah yang lainnya.

Namun demikian, ada juga yang meyakini bahwa kematian Wei sengaja ditujukan untuk membangkitkan ketegangan antara Israel dan China. "[Terdengar seperti] naskah yang ditulis oleh Stephen King." tulis seorang pengguna media sosial.

Kematian Wei cukup menghebohkan, bukan hanya karena terjadi sangat mendadak, tetapi juga karena kematian seorang duta besar yang terkenal saat berada di tempat kerja relatif jarang terjadi. Hanya ada segelintir duta besar yang meninggal di tempat postingnya.

Di antaranya Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrei Karlov. Ia dibunuh di Turki oleh seorang polisi pada tahun 2016.

Selain itu ada Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, yang meninggal karena gagal jantung di New York City pada 2017. Kemudian ada Duta Besar Rusia untuk Sudan, Migayas Shirinskiy, yang meninggal pada 2017.

Di sisi lain, kematian Wei terjadi saat banyak diplomat dan duta besar China menjadi sorotan di tengah pandemi COVID-19. Para duta besar dan pejabat China belakangan menjadi sorotan karena menyampaikan pembelaan pada negaranya yang telah dikritik banyak pihak akibat wabah COVID-19.

China telah banyak dikritik berbagai negara karena dianggap lalai dalam menangani wabah dan terkesan menutup-nutupi kebenaran soal wabah mematikan itu. Salah satu negara yang paling frontal melayangkan kritik adalah Amerika Serikat. Bahkan, Presiden Donald Trump sendiri telah turun langsung mengkritik China soal pandemi asal Wuhan ini.

Pasca AS melayangkan kritiknya ke China, Duta Besar China untuk AS, Cui Tiankai, menulis editorial untuk menanggapi serangan AS yang selalu menyalahkan negaranya tersebut.

Wei juga pernah menulis editorial yang dimuat di Jerusalem Post pada 13 Maret. Dalam editorial yang berjudul "A belief in the resilience of China and Israel” itu, Wei membahas upaya penanganan wabah COVID-19 dengan Israel.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

News 6081414475317793744

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item