Viral! Ketua RT Curhat Dituduh Korupsi Bansos Corona, dan Dicaci-Maki Warga

Viral! Ketua RT Curhat Dituduh Korupsi Bansos Corona, dan Dicaci-Maki Warga, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Seorang pria yang mengaku ketua RT di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, curhat jika dirinya dituduh korupsi dan dicaci maki oleh warganya, terkait bantuan dampak Covid-19.

Pria tersebut curhat melalui video. Potongan videonya viral di media sosial.

Di awal video, dia mengaku sebagai ketua RT di Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang. Dirinya bercerita tengah melakukan pendataan calon penerima yang akan dapat bantuan senilai Rp 600.000 dari pemerintah.

Di lingkungan RT-nya, setelah didata sesuai kriteria, terdapat 137 kepala keluarga (KK) calon penerima, namun ternyata data tersebut ditolak dan hanya diterima 20 KK saja setiap RT

"Tahukah pak presiden, pak gubernur, pak bupati, bahwa pada saat ini kami sedang menghadapi cacian, makian, fitnah, tuduhan bahwa kami dikatakan korupsi, dikatakan makan anggaran bantuan," kata pria di dalam video berdurasi 4.33 menit tersebut.

Dia meminta, pemerintah menjelaskan kembali pernyataan yang tidak dipahami oleh masyarakat, dan menyampaikan secara terbuka supaya tidak menjadi bumerang bagi RT yang melakukan pendataan.

"Kenyataannya begitu di tempat saya, hanya 20 KK yang boleh mendaftarkan, walau pun masih banyak yang lemah ekonominya," kata dia lagi.

Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, membenarkan jika penerima bantuan di Kabupaten Tangerang dibatasi, dan diprioritaskan untuk yang benar-benar membutuhkan.

"Dibatasi hanya 83.333 KK, dengan estimasi anggaran yang digelontorkan sebesar Rp150 miliar, dalam satu RT penerima bantuan dibatasi hanya 20 KK," kata Zaki melalui keterangan tertulis.

Zaki merinci, penerima bantuan terdampak Covid-19 diprioritaskan untuk keluarga PDP dan keluarga yang anggotanya meninggal karena posistif Covid-19, asisten umah tangga dan pekerja yang di-PHK/dirumahkan.

Kemudian tukang ojek pangkalan, tukang becak dan sopir angkutan umum yang tidak beroperasi, pedagang asongan, pedagang keliling yang sudah tidak bekerja lagi, tenaga harian lepas seperti tukang bangunan dan buruh, petani penggarap dan nelayan, serta penyadang desibilitas.

Sementara untuk masyarakat terdampak Covid-19 yang tidak termasuk dalam daftar 83.333 atau 20 KK tiap RT, akan diupayakan menerima dana bantuan sosial dari Kementrian Sosial dan bantuan Pemerintah Provinsi Banten serta Dana Desa.

Sementara Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, mengatakan, bantuan sosial untuk masyarakat terdampak Covid-19 di Kabupaten Tangerang akan disalurkan melalui rekening yang dibuatkan khusus.

Saat ini, kata dia, data penerima sudah dikirim ke provinsi untuk dilakukan verifikasi.

"Senilai Rp 600.000 per bulan, akan dikirim ke rekening masing-masing, kita kerja sama dengan Bank BRI," kata dia.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

News 6572908919960983268

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item