Walah! Ada Es Krim Rasa Gas Air Mata, Efeknya Bisa Bikin Sulit Bernapas

Naviri Magazine - Es krim biasanya memiliki cita rasa manis dan creamy; misalnya vanila, cokelat, atau stroberi. Meski biasanya dikreasikan dengan berbagai variasi rasa, tetap saja rasa manis yang jadi elemen utamanya. 

Tapi, sebuah kedai es krim di Hong Kong bernama Sogno Gelato justru memadukan cita rasa yang tak biasa pada produk terbaru mereka: rasa gas air mata. Ya, gas air mata yang biasa digunakan oleh aparat keamanan untuk menghalau kerusuhan ini disajikan dalam bentuk dessert segar.

Dilansir AP, bahan utama dari es krim ini adalah biji merica hitam. Sang pemilik sengaja menciptakan cita rasa tersebut sebagai lambang dukungan untuk gerakan pro-demokrasi di Hong Kong, dan usaha mendapatkan kembali momentumnya selama pandemi virus corona. 

Es krim bercita rasa gas air mata itu diluncurkan sebagai pengingat sensasi pedas yang ditembakkan oleh polisi di jalanan kota China semi-otonom pada demonstrasi tahun lalu. 

"Rasanya benar-benar seperti gas air mata. Awalnya terasa efek sulit bernapas, lalu terasa menyengat dan sakit. Membuatku ingin minum banyak air sesegera mungkin," ungkap salah satu konsumen, Anita Wong, yang juga terkena paparan gas air mata saat mengikuti demonstrasi. 

Sang pemilik yang tak ingin disebutkan namanya mengungkapkan, ia ingin menciptakan rasa es krim yang mengingatkan orang-orang, bahwa mereka harus tetap berjuang dalam gerakan protes dan tak kehilangan semangatnya.

Dia telah mencoba berbagai bahan yang berbeda; mulai dari wasabi dan mustard, untuk menciptakan replika cita rasa dari gas air mata. Merica hitam, menurutnya, punya efek paling mirip dengan gas air mata yang bisa menyebabkan rasa sakit pada tenggorokan.

"Kami memanggang, lalu menggiling biji merica hitam utuh, dan mengolahnya jadi gelato. Rasanya agak sedikit panas, dan kami menekankan aftertaste-nya, yang memberikan sensasi menyakitkan di tenggorokan. Selayaknya menghirup gas air mata," ungkap pemilik kedai es krim berusia 31 tahun tersebut. 

Selain menyajikan es krim rasa gas air mata, toko es krim itu juga menyediakan tempat bagi orang-orang untuk mengekspresikan pandangannya tentang gerakan tersebut. 

Dibanderol seharga USD 5 atau setara dengan Rp 74 ribu, es krim rasa gas air mata ini laris manis. Sebelum diterapkannya regulasi social distancing akibat pandemi virus corona, pemilik kedai es krim mengaku mampu menjual 20-30 scoops per hari.