Cara Putin jadi Presiden Abadi di Rusia: Buat Rakyat Senang dengan Fasilitas yang Cukup

Cara Putin jadi Presiden Abadi di Rusia: Buat Rakyat Senang dengan Fasilitas yang Cukup, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Nasib Vladimir Putin untuk melanggengkan kekuasaannya di Rusia hingga 2036 akan ditentukan pada Juni ini. Keputusan ada di tangan rakyat, apakah akan mendukung amandemen atau sebaliknya. 

Masa kepemimpinan Putin sebagai presiden sejatinya resmi berakhir pada 2024 mendatang. Setelah menjabat secara dua periode beruntun, ia tak lagi memiliki hak untuk maju sebagai calon presiden pada periode selanjutnya. 

Meski demikian, majelis rendah parlemen Rusia, Duma, telah menyetujui referendum perubahan konstitusi pada Maret lalu. Hal itu akan menentukan nasib Putin untuk dapat mencalonkan diri kembali menjadi presiden pada 2024 mendatang. 

Tak hanya itu, dengan adanya UU baru, Putin pun akan diprediksi berkuasa hingga 2036 atau saat dirinya berumur 83 tahun.

Warga Rusia sendiri akan melakukan pemungutan suara yang berlangsung pada 25 Juni sampai 1 Juli mendatang.

Lantas, seberapa besar peluang Putin? 

Selama memimpin sebagai presiden pada dua periode 2000-2008 dan 2012-sekarang, Putin bisa dibilang cukup memanjakan rakyatnya. Uang pensiun menyesuaikan inflasi, upah minimum yang lebih adil, menempatkan Tuhan dalam posisi selayaknya, dan hanya mengakui pernikahan lawan jenis. 

Sejak usulan amandemen konstitusi disampaikan Januari lalu, Putin dinilai ingin menghapus anggapan Rusia sebagai negara sekular dengan kandungan nilai-nilai Barat serta kapitalisme.

Putin telah lama dikenal anti Liberalisme Barat. Menurut analis politik Rusia, Konstantin Kalachev, amandemen konstitusi adalah campuran nilai-nilai Ketuhanan dan komunisme.

"Leluhur kami mengajari kami kepercayaan kepada Tuhan dan ide-ide komunisme," kata Kalachev kepada BBC Rusia. "Putin adalah cerminan mayoritas orang Rusia."

Oleh sebab itu, banyak pihak percaya sejumlah fasilitas yang diberikan negara kepada masyarakatnya serta kembali menancapkan nilai-nilai Ketuhanan bakal memuluskan langkah Putin untuk mencapai puncak anak tangga menjadi presiden abadi Rusia.

Secara umum, berdasarkan polling terbaru Levade Centre, sebanyak 44 persen masyarakat mendukung amandemen, sementara 32 persen menolak. Artinya, jika voting menghasilkan persetujuan amandemen, maka Putin bisa kembali mencalonkan diri sebagai presiden dan kemungkinan besar akan terpilih lagi. 

“Mereka (pemerintah) memberikan apa yang masyarakat inginkan. Anda memberikan kami kondisi ekonomi yang stabil dan kami akan mendukung amandemen politik Anda,” ujar sosiolog dari Levada, Denis Volkov. 

Meski demikian, di balik kenyamanan itu, banyak warga Rusia yang marah terkait usia pensiun yang bertambah dari sebelumnya, serta frustrasi menyusul anjloknya pendapatan. Hal itu diperparah dengan pandemi virus corona yang membuat kondisi perekonomian tak stabil. 

Saat ini, Rusia menjadi negara ketiga dengan jumlah kasus corona terbanyak di dunia, dengan lebih dari 606 ribu dan sekitar 8.500 meninggal dunia.

Related

News 7409853534075408273

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item