Hal-hal yang Terungkap Dalam Wawancara Siti Fadilah Supari dengan Deddy Corbuzier (Bagian 1)

Hal-hal yang Terungkap Dalam Wawancara Siti Fadilah Supari dengan Deddy Corbuzier naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Dalam wawancara dengan Deddy Corbuzier, Siti Fadilah Supari menuturkan, dia tidak melakukan korupsi seperti yang divonis oleh majelis hakim maupun disangkakan atau didakwakan atau dituntut sebelumnya. Fadilah mengklaim, dia dituduh melakukan korupsi tapi tidak menerima sepeser pun uang hasil korupsi.

Fadilah menyebutkan, ada mantan bawahannya yang merupakan eselon II di Departemen Kesehatan (sekarang Kementerian Kesehatan) telah mengembalikan uang kerugian negara sekitar Rp 6 miliar tapi tidak dihukum.

"Saya itu tidak menerima sepeser pun. Ya dituduh. Yang Rp 6 miliar itu adalah kerugian negara yang dilakukan oleh eselon II saya. Dan eselon II saya sudah membayar dan dia tidak dihukum. Saya dituduh membantu dia, saya dihukum. Dan itu nggak ada bukti, nggak ada saksi," kilah Fadilah.

Deddy menyela pernyataan Fadilah dengan menanyakan ihwal saat di pengadilan. Fadilah mengklaim, saat perkara bergulir di pengadilan, ternyata Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menangani perkaranya menyatakan JPU mengabaikan fakta persidangan. Hakim pun, menurut Fadilah, menyebutkan bahwa hakim memutuskan perkara Fadilah tanpa bukti dan hakim tidak perlu bukti. 

"Dan Ibu akhirnya harus dipenjara?" tanya Deddy.

"Hu um," jawab Fadilah sambil mengangguk.

"Menurut Ibu?" tanya Deddy lagi.

"Sangat tidak fair," kata Fadilah.

Deddy melanjutkan, kalau memang menurut Fadilah tidak terbukti, maka kenapa Fadilah bisa dipenjara? Fadilah lantas menyinggung kedaulatan hukum di Indonesia. Menurut Fadilah, penegak hukum dipakai oleh pihak tertentu untuk memperkarakan Fadilah karena Fadilah tidak bisa diatur. 

"Ya itu, negara kita ini nampaknya tidak berdaulat full, tidak full berdaulat. Nyatanya, saya yang rasain sendiri ya, bahwa lembaga hukum kadang-kadang masih dipakai untuk suatu kekuatan tertentu. Bisa untuk mengatur orang. Orang yang tidak mau diatur kemudian dicari-cari salahnya. Enggak ada salahnya, dibikinin perkara. Mungkin karena saya dikatakan enggak bisa diatur. Oleh siapa, saya enggak tahu," tuding Fadilah.

Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Rakyat ini melanjutkan, ada faktor lain dia dipenjara. Faktor itu yakni sikap Fadilah membela rakyat Indonesia saat terjadi wabah virus flu burung.

WHO menyebut akan menetapkan virus flu burung sebagai pandemi, tapi penetapan itu gagal pada tahun 2006 karena upaya Fadilah. Di masa Fadilah menjadi menkes, WHO berani menyebutkan virus flu burung menular dari manusia ke manusia. Tapi Fadilah mengklaim, dia berhasil membuktikan secara virologi bahwa virus flu burung tidak menular dari manusia ke manusia.

Fadilah juga mengatakan, dia berhasil membongkar konspirasi WHO termasuk komersialisasi vaksin virus, Indonesia bisa menang, hingga Fadilah berhasil mereformasi WHO.

Reformasi itu sehubungan dengan beberapa hal. Di antaranya, sebelumnya ada ketidakadilan antara negara-negara maju dengan negara-negara berkembang seperti Indonesia, kemudian Fadilah mereformasi menjadi negara-negara maju memiliki kedudukan yang sama dengan negara-negara berkembang. Berikutnya, reformasi WHO pada aspek transparansi pengambilan sampel virus dan vaksin. 

Menurut dia, penolakannya atas vaksin virus flu burung yang digembar-gemborkan WHO karena Fadilah berhasil membuktikan penanganan virus flu burung tidak perlu vaksin, dan virus ini dengan sampel dari Indonesia tidak menular dari manusia ke manusia.

Fadilah juga menyampaikan protes ke PBB. Setelah itu, virus flu burung berhenti. Karenanya Fadilah menyebutkan, keberhasilannya menghentikan virus flu burung bukan dengan vaksin, tapi dengan langkah atau kebijakan atau keputusan politik. 

Deddy menimpali, dengan langkah politik Fadilah berarti virus flu burung bisa diatur kapan berhentinya. Fadilah membantah, tidak.

WHO, ujar Fadilah, merencanakan ada pandemi virus flu burung. Padahal salah satu ukuran pandemi adalah penularan dari manusia ke manusia. Ketika ditetapkan sebagai pandemi, maka ada vaksin yang dibuat, diproduksi, dan didistribusikan ke berbagai negara, termasuk Indonesia, untuk dibeli.

Kalau Indonesia membeli vaksin flu burung, harganya akan mahal, dan Indonesia akan berutang lagi dari luar negeri untuk membeli vaksin.

Sekali lagi, Fadilah berhasil membuktikan virus flu burung tidak ditularkan dari manusia ke manusia, menggagalkan rencana WHO menetapkan virus flu burung sebagai pandemi, penghentian penyebaran virus tanpa vaksin, dan akhirnya tidak ada lagi virus flu burung hingga saat ini.

Fadilah mengatakan, sikapnya membela rakyat Indonesia terkait dengan virus flu burung hingga 'perlawanan' terhadap WHO membuat Fadilah dipenjara.

Tapi Fadilah bilang tidak menyesal dengan sikapnya melindungi rakyat. Apalagi Fadilah berbuat tidak untuk mendapatkan apa-apa. Menurut dia, bukan rakyat Indonesia saja yang terlindungi, karena ternyata pandemi virus flu burung gagal pada tahun 2006 dan seluruh dunia terlindungi.

"Kalau dihitung berapa ribu triliun. Sekarang hitung aja dengan Corona berapa ribu triliun seluruh dunia, apalagi virus flu burung. Lah, yang saya terkesan sampai sekarang, (virus flu burung) tidak menular kok WHO berani bilang menular," kata Fadilah.

"Pada saat itu, Bu, dan ibu membongkar," kata Deddy.

"Membongkar," timpal Fadilah.

"Hasilnya?" tanya Deddy.

"Menang, kita. Karena saya membuktikan secara virologi, WHO mendiagnosis secara public air atau epidemiologi," jawab Fadilah.

"Hasilnya menang, kita?" tanya Deddy mencari jawaban penegasan.

"Iya," jawab Fadilah.

"Tapi ibunya?" tanya Deddy lagi.

"Dipenjara. Ironis ya? Ironis. Yah, itulah dunia. Yang penting adalah niat kita dan apa yang terjadi itu ya tidak pernah lepas dari kehendak Allah," tutur Fadilah.

Baca lanjutannya: Hal-hal yang Terungkap Dalam Wawancara Siti Fadilah Supari dengan Deddy Corbuzier (Bagian 2)

Related

News 576279919092658925

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item