Ini 7 Kontroversi Ustaz Tengku Zul yang Bikin Geger Warganet (Bagian 2)

Ini 7 Kontroversi Ustaz Tengku Zul yang Bikin Geger Warganet naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Ini 7 Kontroversi Ustaz Tengku Zul yang Bikin Geger Warganet - Bagian 1). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Bahkan, menurut dia, pemindahan itu malah membuat pertahanan mudah dijangkau China, karena posisinya lurus dan terbuka. Dia meminta ahli intelijen berbicara, tidak diam.

"Malah, secara pertahanan sangat mudah dijangkau China dengan kapal perang, pesawat tempur, bahkan rudal China. Lurus dan terbuka! BAHAYA. Para ahli intelijen bicaralah. Jangan diam saja!" cuitnya.

Diunggah pula, peta yang menunjukkan garis lurus antara Pulau Kalimantan dan Beijing, China. Ini yang menurut Tengku Zul “garis tegak lurus yang diibaratkan sebagai rute rudal China”.

Cuitan dianggap menghina pekerja rumah tangga

Awalnya, seorang warganet berakun @ekki_w mengakui karyawannya berpindah agama menjadi Kristiani dan diikuti oleh anggota keluarga bersangkutan. Perpindahan agama tersebut membuat keluarga si karyawan dimusuhi oleh orang-orang di kampungnya.

"Setahun karyawan kerja sama aku, dia kemudian minta dibaptis tanpa diminta. Setahun kemudian, seluruh keluarganya di kampung menyusul dia menjadi kristiani. Kisah hijrah yang mengharukan karena sejak itu beliau sekeluarga dimusuhi orang sekampung," kata @ekki_w.

Tak lama kemudian, Tengku Zul memberikan komentar mengenai curhatan si warganet. Tengku Zul mengakui, ia sudah membantu lebih dari 200 orang berpindah agama masuk Islam atau menjadi mualaf.

Orang yang dibantu untuk menjadi mualaf tersebut diakui oleh Tengku Zul berasal dari penjuru dunia. Namun, mereka kebanyakan orang pintar yang berpendidikan, bukan pembantu.

"Alhamdulillah sudah hampir 200-an orang masuk Islam di tanganku. Dari seluruh penjuru dunia. Dan rata-rata orang pintar berpendidikan bukan pembantu. Alhamdulillah," ungkap Tengku Zul.

Menuding KPU berbohong

Tengku Zul menuding Komisi Pemilihan Umum telah membohongi publik. Sebab, Tengku Zul menilai pengumuman hasil rekapitulasi perolehan suara Pemilu dan Pilpres 2019 digelar secara diam-diam, tidak sesuai dengan janjinya, yang akan diumumkan pada 22 Mei 2019.

Hal ini disampaikan oleh Tengku Zul melalui akun Twitter miliknya, @ustadtengkuzul. Ia mengaku kecewa terhadap sikap KPU.

"Astagfirullah… KPU telah berbohong janji pengumuman tanggal 22 Mei 2019 ternyata tanggal 21 sudah pengumuman dan dini hari pukul 2.00 WIB pula," kata Tengku Zul.

Dalam unggahannya itu, Tengku Zul memanjatkan doa agar Sang Pencipta memberikan kutukan di dunia dan akhirat bagi para pelaku yang telah berbohong. Terlebih, menurutnya, saat itu merupakan Bulan Ramadan yang penuh dengan keberkahan justru dinodai dengan kebohongan.

"Jika Pemilu ini curang, kutuklah dunia akhirat seluruh pelakunya dengan keberkatan bulan Ramadan ini Ya Jabbar. Pandanglah kami ya Allah," ungkap Tengku Zul.

Cuitan tersebut ditanggapi oleh Pramono U. Tanthowi, anggota Komisioner KPU RI, melalui akun Twitter @PramonoUtan. Dia meminta Tengku Zul agar memahami regulasi.

"Bohong? Mohon maaf, @ustadtengkuzul. UU 7/2017 Pasal 413 (1) atur KPU tetapkan hasil Pemilu paling lambat 35 hari sejak hari H. Jadi, 22 Mei itu batas akhir. KPU tetapkan 21 Mei. Sudah sesuai jadwal. Bahkan lebih cepat sehari dari batas akhir. Demikian. Mohon pahami regulasi," cuit Pramono Tanthowi.

Mau bantu pemerintah kalau Presiden Jokowi wafat

Dalam wawancaranya bersama Refly Harun, Tengku Zul mengaku dirinya tidak cocok dengan Joko Widodo karena dilatarbelakangi oleh PDI-P. Ia juga menyatakan bahwa dirinya baru akan mendukung jika Maruf Amin yang maju menjadi presiden.

"Kalau Kyai Maruf jadi presiden, saya tim kampanyenya, pakai duit saya," kata Tengku Zul saat menjadi narasumber tayangan kanal YouTube Refly Harun.

Tengku Zul melanjutkan, karena ada Presiden Jokowi di samping Maruf Amin, maka ia hanya bisa memberi dukungannya separuh saja.

"Tapi ada Jokowi di situ ya separuh-separuh. Kalau Jokowi wafat, Kiai Maruf jadi presiden, baru saya banyak membantu. Tapi kalau salah tetap kritik," ucap Tengku Zul.

Mendengar pernyataan Tengku Zul itu, Refly Harun tampak kaget, "Wah ini pernyataan keras, nih."

"Saya memang begitu sama Kiai Maruf, saya kalo sama Kyai Maruf tanpa risau. Saya bergaul 22 tahun sama Kiai Maruf, beliau ketua umum, saya wakil sekjen," kata Tengku Zul.

Related

News 2375702280807058048

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item