Polusi di Bumi Turun Drastis Sejak ada Lockdwon Akibat Corona (Bagian 3)

Polusi di Bumi Turun Drastis Sejak ada Lockdwon Akibat Corona naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Polusi di Bumi Turun Drastis Sejak ada Lockdwon Akibat Corona - Bagian 2). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Permasalahan lain, mengadakan diskusi tentang iklim saat ini lebih sulit, karena banyak acara besar yang ditunda. Greta Thunberg mengimbau para aktivis menggantikan kegiatan fisik dengan digital karena wabah corona, sementara acara iklim terbesar setiap tahun, COP26, saat ini masih dijadwalkan berjalan pada November.

COP26 diharapkan menarik 30.000 delegasi dari seluruh dunia. Penyelenggara konferensi ini masih berusaha mengadakan acara tersebut di Glasgow, kata salah satu juru bicara mereka, sembari terus berkontak dengan PBB dan presiden COP saat ini di Chile.

Mungkin ada cara lain supaya perubahan kebiasaan yang terjadi di seluruh dunia ini bisa terus dipertahankan setelah pandemik Covid-19 berakhir.

"Kita tahu dari riset ilmu sosial bahwa intervensi paling efektif terjadi jika dilakukan dalam masa perubahan," ujar Nicholas.

Sebuah penelitian pada 2018 yang dipimpin oleh Corinne Moser di Universitas Zurich Ilmu Terapan di Swiss menemukan bahwa ketika orang-orang tidak diperbolehkan mengendarai mobil dan diberi akses ke sepeda, mereka menggunakan mobil lebih jarang ketika diberikan akses kembali.

Penelitian lain pada 2001 yang dipimpin oleh Satoshi Fuji di Universitas Kyoto di Jepang menemukan bahwa ketika jalur khusus mobil pribadi ditutup, sehingga memaksa orang menggunakan transportasi publik, hal yang sama terjadi—saat jalur mobil dibuka kembali, orang-orang yang tadinya rutin berkendara dengan mobil memilih untuk naik transportasi publik lebih sering.

Sehingga, masa-masa perubahan ini bisa menjadi jalan pembuka untuk perkenalan kebiasaan baru. Selama wabah virus corona, kebiasaan-kebiasaan yang ternyata baik untuk lingkungan adalah perjalanan yang lebih jarang, atau mungkin, mengurangi sampah makanan setelah kita mengalami kekurangan akibat penimbun.

Gerakan masyarakat

Salah satu respons dari wabah virus corona yang mengundang reaksi beragam dari para ilmuwan iklim adalah bagaimana berbagai komunitas bergerak untuk saling melindungi satu sama lain dari krisis kesehatan ini.

Kecepatan dan jangkauan komunitas-komunitas ini memberi harapan bahwa respons serupa juga akan dilakukan terhadap perubahan iklim jika ancaman-ancaman yang berkaitan dengannya diperlakukan sama penting.

"Ini menunjukkan bahwa di level nasional, atau bahkan internasional, jika kita ingin melakukan sesuatu, kita bisa mewujudkannya," ujar Donna Green, rekanan profesor di Pusat Penelitian Perubahan Iklim di Universitas New South Wales, New Zealand. "Lalu, kenapa kita belum melakukannya terhadap perubahan iklim? Dan bukan hanya sekadar kata-kata, tapi aksi nyata."

Namun untuk beberapa orang lain, seperti Nicholas, gerakan masyarakat semacam ini memberikan harapan untuk iklim dalam jangka panjang. Dan Pongratz melihat, waktu yang dihabiskan dalam masa isolasi mandiri bisa menjadi kesempatan bagus untuk orang-orang membatasi konsumsi mereka.

Tidak ada yang menginginkan penurunan emisi dengan cara seperti ini. Covid-19 telah mengorbankan banyak nyawa, servis kesehatan, pekerjaan dan kesehatan mental.

Namun jika ada hikmah yang bisa kita ambil dari situasi ini, epidemi memperlihatkan bahwa masyarakat bisa melakukan banyak hal jika mereka saling menjaga dan membantu satu sama lain—pelajaran yang sangat berharga untuk menghadapi perubahan iklim.

Baca laporan lengkap » Semua Hal tentang Virus Corona, di Indonesia dan Dunia.

Related

World's Fact 2688134529787445221

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item