Terungkap, Ini 2 Alasan di Balik Melonjaknya Tagihan Listrik PLN

Terungkap, Ini 2 Alasan di Balik Melonjaknya Tagihan Listrik PLN, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Direktur Niaga dan Manajemen Pelayanan Pelanggan PT PLN (Persero), Bob Sahril, menjelaskan penyebab di balik terjadinya kenaikan tagihan listrik pelanggan selama pandemi.

Alasan pertama adalah karena petugas pencatat meter tidak datang ke rumah-rumah, maka PLN menggunakan penghitungan rata-rata tiga bulan sebelumnya, yaitu tagihan Desember 2019, Januari, dan Februari 2020.

"Perhitungan pemakaian tenaga listrik mudah, energi per satuan waktu kalikan tarif yang berlaku pada segmen pelanggan tersebut," ujarnya saat diskusi secara virtual ‘Gonjang-Ganjing Tagihan Listrik Saat Pandemi’ bersama YLKI di Jakarta.

Alasan kedua adalah saat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlaku, masyarakat diminta untuk tetap di rumah. Hal ini membuat pola hidup berubah. Bahkan menurutnya, ada beberapa pelanggan yang membawa alat kerjanya ke rumah.

"Semua itu adalah alat listrik. Apakah pemanas, alat yang memutar dan sebagainya. Inilah yang kejadian, oleh karena itu Maret ada lonjakan kenaikan," katanya lagi.

Dia mencontohkan, seorang pelanggan hitungan rata-rata per tiga bulan adalah 100, di mana saat PSBB, yaitu tagihannya Maret adalah 140, maka ada selisih 40 yang belum terbayarkan. Saat Mei, hal tersebut kembali terjadi, sehingga tagihan membengkak, lebih tinggi dari biasanya.

"Seolah ada yang naik 100%. Sebenarnya kalau kita catat seperti biasa tidak tinggi," ujarnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan pengecekan meteran listrik secara mandiri. Caranya, perhatikan angka pada meteran listrik yang berubah dalam waktu 24 jam (1 hari). Setelah itu, kalikan dengan 30 hari.

"Cocokkan dengan PLN. Artinya mudah sekali menghitung pemakaian tenaga listrik, ini transparan sekali," ujarnya lagi.

Hingga hari ini, dia mencatat setidaknya ada 65.786 pelanggan yang datang ke posko pengaduan terkait dengan tagihan listrik. Dari jumlah tersebut, 10.299 diantaranya mengubah pengaduannya.

"PLN memahami kesulitan pelanggan, kita memutuskan memberikan solusi. Solusi perlindungan lonjakan tenaga listrik. Karena adanya carry over," tuturnya lagi.

Untuk itu, menurutnya, PLN membuka unit pengaduan hingga menambah channel call center 123. PLN juga aktif melakukan sosialisasi di media sosial.

Related

News 8906005365050018838

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item