Bulan Depan, Kimia Farma Akan Jual Rapid Test di Bawah Rp 100 Ribu

Bulan Depan, Kimia Farma Akan Jual Rapid Test di Bawah Rp 100 Ribu, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) bulan depan akan mulai memasarkan alat rapid test Covid-19 dengan harga yang lebih rendah dari harga yang dipatok pemerintah, yakni di bawah Rp 100 ribu. Penurunan harga ini bisa dilakukan setelah perusahaan mengoptimalkan produksinya melalui pabrik rapid yang berlokasi di Bali.

Direktur Produksi & Supply Chain Kimia Farma Andi Prazos mengatakan penjualan dengan harga rendah ini dilakukan untuk membantu masyarakat memenuhi kebutuhan melakukan rapid test Covid-19 dengan harga yang lebih terjangkau.

"Pertengahan Agustus kita bisa launching rapid test yang murah yang bisa juga membantu masyarakat sehingga menjadi kebutuhan lifestyle, bisa mendapatkan rapid test Covid dengan murah. Mudah-mudahan bisa kita jual di bawah Rp 100 ribu supaya membantu masyarakat," kata Andi dalam press conference virtual.

Adapun saat ini ditegaskan bahwa perusahaan melakukan penjualan dan pemeriksaan rapid test Covid-19 dengan harga yang sesuai dengan anjuran pemerintah sebesar Rp 150 ribu.

"Untuk biaya rapid test ini katanya mahal. Saat ini kami mengikuti anjuran pemerintah yaitu mengenai harga rapid test itu aja Rp 150 ribu," tegas Verdi Budidarmo, Direktur Utama Kimia Farma dalam kesempatan yang sama.

Tak hanya berfokus pada pengembangan alat test saja, Kimia Farma saat ini juga mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk menyiapkan produk-produk lainnya untuk menanggulangi virus ini.

Direktur Pengembangan Bisnis Kimia Farma Imam Fathorrahman mengatakan saat ini perusahaan tengah melakukan clinical trial untuk produk Avigan. Obat ini nantinya akan melengkapi portofolio perusahaan. Dimana saat ini perusahaan sudah mendistribusikan klorokuin, hidroksiklorokuin dan azitromisin.

Distribusi vaksin

Verdi juga menyebutkan perusahaan telah mempersiapkan diri untuk mendistribusikan vaksin Covid-19 yang akan mulai diproduksi oleh induk usahanya, PT Bio Farma (Persero) awal tahun depan. Kimia Farma akan berduet dengan PT Indofarma Tbk (INAF) untuk menjadi distributor vaksin ini.

"Bagaimana strateginya hal ini perlu dibicarakan secara khusus karena menyangkut jumlah anggaran yang akan tercukupi, berapa orang dan mekanismenya satu orang butuh berapa vaksin. Ini buruh koordinasi dengan pemerintah, holding, Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan. Tapi pada intinya Kimia Farma dan Indofarma siap untuk distribusikan hal tersebut," tegasnya.

Terbaru, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengkonfirmasi bahwa kandidat vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech sudah tiba di Indonesia dan sekarang dalam proses uji klinis tahap tiga di Bio Farma.

"Kami memang berharap nanti setelah selesai uji klinis dan dites maka bisa diproduksi juga di Indonesia. Beberapa negara memang mengajak kita kerja sama," ujar Arya Sinulingga dalam konferensi pers virtual.

Arya Sinulingga menambahkan dipilihkan Bio Farma dalam melakukan uji klinis karena perusahaan farmasi plat merah ini cukup dikenal di kalangan internasional dan dianggap mampu melakukan pembuatan dan uji klinis vaksin.

"Jadi jangan heran kalau Bio Farma memang dipercaya beberapa negara untuk diikutsertakan [dalam uji vaksin Covid-19]," tambah Arya.

"Saya dapat informasi vaksin Sinovac agak berbeda dengan yang lain karena dia agak melebar dia agak bisa untuk beberapa jenis virus corona yang berkembang. Jadi dicoba di China juga, saat ini kita proses juga coba itu."

Related

News 4744860713935053157

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item