Di Indonesia, Freelancer Wanita ternyata Lebih Banyak. Ini Penyebabnya

Di Indonesia, Freelancer Wanita ternyata Lebih Banyak. Ini Penyebabnya, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Tren pekerja bebas (freelance) cenderung meningkat dalam tiga tahun terakhir. Khususnya pekerja industri kreatif seperti copywriter, desainer grafis, dan lain-lain.

Olah data Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) mengungkap para freelancer ini berkecimpung di sektor jasa perusahaan, jasa keuangan dan asuransi, informasi dan teknologi, dan jasa lainnya.

Kenaikan signifikan terlihat pada kelompok pekerja bebas perempuan. Jumlahnya meningkat dari 347 ribu pada 2018 menjadi 488 ribu pada 2019.

Di kelompok pekerja bebas laki-laki polanya sedikit berbeda. Terjadi penurunan sebesar 78 ribu dari 2017 ke 2018, namun pada 2019 kembali naik jumlahnya mencapai 476 ribu pekerja.

Dari keempat sektor yang disebutkan di atas, sektor jasa lainnya memiliki jumlah pekerja terbanyak. Di sektor ini pula perempuan mendominasi.

Menurut pengamat ekonomi Piter Abdullah, dominasi perempuan di dunia pekerja bebas merupakan hal wajar. “Bagi perempuan, kerja freelance berarti pekerjaan dan keluarga bisa berjalan berbarengan,” katanya.

Piter menambahkan, perempuan biasanya penuh pertimbangan bila harus menjadi pegawai tetap sebuah perusahaan. Dengan bekerja lepas, setidaknya pengaturan waktu kerja bisa lebih fleksibel.

Hal ini dirasakan Andis (27 tahun), yang sehari-hari freelance di bidang pendidikan. “Saya ingin menjadi ibu rumah tangga yang punya penghasilan sendiri. Jadi orientasinya bukan karier. Selain itu, lebih fleksibel dalam mengatur jadwal,” cerita Andis.

Sarudiputra (28 tahun), yang sehari-hari menjadi ilustrator lepas menambahkan, bekerja freelance membuatnya merasa jadi bos bagi diri sendiri. “Di sisi lain, kalau tidak pintar negosiasi dengan klien, siap-siap jadi sapi perah,” tandasnya.

Ada dua faktor yang menurut Piter akan terus menumbuhkan jumlah pekerja bebas. Pertama dukungan teknologi terus berkembang. Bekerja tidak lagi harus dilakukan di kantor.

Kedua, dari sisi karakteristik tenaga kerja. “Pekerja di masa yang akan datang akan lebih mengutamakan kebebasan. Mereka tidak suka terikat, dan menyukai pekerjaan yang memberikan kebebasan. Karakteristik seperti ini dimiliki oleh generasi Milenial,” jelas Piter.

Menjadi pekerja bebas tak semata-mata soal kebebasan. Kedewasaan sangat dituntut di bidang ini. Freelance berarti perlu tanggung jawab, mendisiplinkan diri sendiri.

Ke depan, sektor-sektor yang menurut Piter sangat memungkinkan jadi lahan para freelancer adalah sektor kreatif. Industri perfilman, copywriter, programmer, hingga arsitek.

Related

Indonesia 5672116364758119636

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item