Gara-gara Wabah Corona, Kini Ribuan Pilot yang Jadi Pengangguran

Gara-gara Wabah Corona, Kini Ribuan Pilot yang Jadi Pengangguran, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Profesi pilot merupakan salah satu pekerjaan yang paling diidamkan karena selain bergengsi juga gaji yang besar. Saat pandemi Covid-19, pilot termasuk pekerjaan yang paling terpukul karena industri penerbangan sektor yang paling kena dampak pandemi. Apalagi pasokan tenaga pilot ini juga makin banyak.

Seorang pilot senior, Capt Hanafi Herlim menyebut, berkurangnya jumlah penerbangan memang berdampak pada nasib para pilot. Namun, bentuk dampak terhadap pilot tersebut beragam tergantung pada kondisi masing-masing maskapai.

"Sesama pilot di Indonesia berbeda-beda (dampaknya) tergantung dari kondisi kekuatan ekonomi perusahaan itu sendiri. Antara Garuda dan Citilink, walaupun mereka sister company itu saja sudah beda. Lalu antara Batik dan Lion walaupun mereka juga sister company itu pun beda-beda. Begitu pun terhadap Sriwijaya atau airline kecil lain seperti Charter, terbang di pesawat perintis, itu semua berbeda," ujarnya.

Hal ini pada akhirnya berdampak pula pada kehidupan ekonomi para seorang pilot. Menurut Hanafi Herlim, terpuruknya kehidupan sehari-hari seorang pilot juga tergantung pada kondisi pilot itu sendiri.

"Kalau kondisi kehidupannya bagaimana itu pun relatif apakah punya bisnis atau tidak mempunyai bisnis. Tapi pada umumnya bukan cuma pilot saja tapi semua profesi itu kena dampak. Cuma berbeda-beda," tegasnya.

Hanafi sendiri sempat mengulas mengenai banyaknya pilot di Indonesia yang sulit mendapatkan pekerjaan. Ulasan tersebut diunggah melalui akun YouTube pribadinya, Hanafi Herlim.

"Pilot asing saat ini di Indonesia hampir tidak ada. Kalaupun misalnya ada itu sedikit sekali yang mana itu tinggal menghabiskan sisa kontrak. Karena pada saat ini Indonesia sudah kebanyakan pilot terutama student pilot yang baru lulus dari flying school yang kabarnya pada saat ini sudah mencapai 2.000-an pilot menganggur," ujarnya dalam unggahan tertanggal 1 Mei 2020.

Ribuan pilot ini menganggur karena terlalu banyak pesaing, sehingga untuk mendapatkan label pilot qualified atau co-pilot sangat susah sekali. Kini, kondisi ini diperparah dengan adanya pandemi Covid-19.

"Jadi pikirkan bagi Anda yang mau menjadi pilot sekarang, know is not right time to be a pilot. So many pilot jobless. Belum mendapatkan pekerjaan," urainya.

Kondisi ini berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya di mana Indonesia kekurangan pilot. Saat itu, banyak maskapai nasional yang mengimpor pilot dari luar negeri.

"Beberapa tahun yang lalu memang kita sangat membutuhkan pilot. Semua airline kekurangan pilot sehingga airlines banyak mengimpor dari negara-negara luar yang mana 5-6 tahun yang lalu negara-negara luar terutama Eropa juga mengalami krisis," katanya.

"Sehingga mereka juga banyak yang belum mendapatkan pekerjaan berduyun-duyun lah mereka datang ke Indonesia untuk mencari pekerjaan, mencari flight hours, mencari jam terbang. Dan pada saat mereka sudah cukup mencapai 3000-an kembali ke negaranya masing-masing, sudah cukup bekal menjadi kapten di negaranya masing-masing," katanya.

Sebagai gambaran saja, saat Lion Group mem-PHK pekerja kontrak mereka, banyak di antaranya adalah pilot termasuk dari asing.

Related

News 1497717943906839966

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item