Memahami Arti Airborne, Penyebaran Corona yang Kini Diduga Lewat Udara

 Memahami Arti Airborne, Penyebaran Corona yang Kini Diduga Lewat Udara,  naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Setelah mendapat surat terbuka dari ilmuwan, WHO menyatakan masih terus mempelajari temuan yang menyatakan virus corona (Covid-19) bisa menyebar lewat udara atau airborne.

Apa artinya jika virus corona bisa menyebar melalui udara?

Mengutip The New York Times, jika virus bisa ditularkan melalui udara berarti partikel tersebut dapat dibawa oleh udara dalam bentuk utuhnya dan berbahaya untuk kesehatan manusia.

Sedangkan untuk virus corona, definisi airborne jauh lebih rumit, apalagi berbagai penelitian masih terus dilakukan dan berkembang. Para ahli sepakat bahwa virus tidak melakukan perjalanan jarak jauh atau tetap hidup di luar ruangan. Tetapi bukti menunjukkan itu dapat melintasi panjang ruangan dan, dalam satu set kondisi eksperimental, tetap layak selama mungkin tiga jam.

Mengutip berbagai sumber, Airborne disease berarti penyakit yang menyebar lewat udara atau ditularkan melalui udara. Penyakit ini disebabkan oleh patogen yang bisa menyebar melalui udara dari waktu ke waktu dalam ukuran kecil.

Patogen atau penyebab penyakit ini bisa dalam bentuk virus, bakteri, atau jamur. Tidak semua patogen (penyebab penyakit) bisa menyebar melalui udara. HIV misalnya, partikelnya terlalu halus untuk bertahan hidup di luar tubuh dan tidak airborne. Sedangkan campak, virus ini bisa menyebar melalui udara karena partikelnya ringan dan bertahan di udara hingga 2 jam. Hal ini sangat berbahaya.

Beberapa contoh penyakit yang menular lewat udara antara lain flu, tbc, demam, cacar, antrax, campak dan lainnya.

Patogen atau alergen yang ditularkan melalui udara sering menyebabkan peradangan di hidung, tenggorokan, sinus, dan paru-paru. Hal Ini disebabkan oleh inhalasi patogen yang memengaruhi sistem pernapasan seseorang.

Pada dasarnya penyebaran virus secara airborne ini bisa terjadi dalam beberapa metode, salah satunya adalah airborne aerosol.

Aerosol adalah tetesan atau percikan atau droplet, tetesan adalah aerosol - mereka tidak berbeda kecuali dalam ukuran. Para ilmuwan terkadang menyebut tetesan berdiameter kurang dari lima mikron sebagai aerosol. Hanya saja menurut penelitian, aerosol mengandung virus yang lebih sedikit dibanding droplet.

Oleh karenanya aerosol lebih ringan dan bisa bertahan di udara khususnya di tempat yang tak punya sirkulasi udara segar. Dalam ruang tertutup yang padat, satu orang yang terinfeksi dapat melepaskan cukup virus aerosol dari waktu ke waktu untuk menulari banyak orang dan mungkin saja menyebabkan cluster baru.

Untuk itu, menjaga jarak fisik, membersihkan tangan, dan memakai masker sangat direkomendasikan, khususnya yang sakit. Semakin dekat Anda dengan orang yang terinfeksi, semakin banyak aerosol dan tetesan yang mungkin terpapar pada Anda.

"Kita harus lebih menekankan penggunaan masker dan ventilasi yang baik seperti yang kita lakukan dengan imbauan untuk mencuci tangan," kata Linsey Marr, seorang ahli aerosol di Virginia Tech.

"Sejauh yang kami tahu, kalau tidak lebih penting, ini sama pentingnya dengan mencuci tangan."

Pakai masker dan waktu aman berada di satu ruangan

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah soal keamanan untuk berada di dalam satu ruangan tertentu dan mencari udara segar. Berapa lama yang direkomendasikan?

Bagi semua, memakai masker wajah akan membantu mengurangi risiko, selama kebanyakan orang memakainya. Di rumah, ketika Anda dengan keluarga Anda sendiri atau dengan teman sekamar yang Anda tahu harus berhati-hati, tak pakai masker masih tak masalah.

Tapi saat Anda berada di ruangan lainnya, seperti kantor, mal, atau tempat lainnya, para ahli menyarankannya. Memang cukup menyesakkan tapi semua demi keamanan dan kesehatan bersama.

Berapa lama? Pertanyaan ini cukup sulit untuk dijawab. Ada beberapa faktor yang memengaruhinya, misalnya ramai atau tidaknya ruangan, jaga jarak atau tidak, dan apakah ada udara segar yang mengalir dalam ruangan?

Apa yang harus dilakukan?

Usahakan berada di luar ruangan (tanpa berkerumun dan jaga jarak fisik). Tak perlu pergi ke pantai atau gunung dan lainnya, yang penting sirkulasi udara lancar.

Marr mengatakan jangan lupa pakai masker jika ada banyak orang dan bakal berada di situ dalam waktu lama.

Ketika di dalam ruangan, satu hal sederhana yang dapat dilakukan orang adalah "membuka jendela dan pintu mereka jika memungkinkan," kata Marr.

Related

Science 2920181245659357118

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item