Pria Ini Dilaporkan ke Polisi, karena Sebut ‘Cadar Bau Jigong’ di Facebook

Pria Ini Dilaporkan ke Polisi, karena Sebut ‘Cadar Bau Jigong’ di Facebook, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Seorang pria bernama Miftahul Chair dilaporkan ke Mapolrestabes Medan karena diduga melecehkan orang yang menggunakan cadar. Laporan polisi dibuat oleh Lembaga Advokasi Majelis Ulama (LADUI) Sumatera Utara.

“Saya tak habis pikir, cewek-cewek yang bercadar itu. Saya aja pake masker gak bisa lama-lama. Mereka satu harian memakainya apa gak bau jigong, bau lecit atau bau tungkik itu kain cadarnya, dan parahnya dikatakan ini perintah Allah, padahal tak ada di Alquran menyuruh cewek pake cadar," tulis Miftahul dalam akun Facebook @miftah.alustadz.12.

“Aneh sekali, masak Tuhan menyuruh kita menikmati bau jigong kita. Beragama itu bukan pragmatis, tapi wajib logis dan kritis. Alasan-alasan krusial inilah yang membuat cewek bercadar melepas cadarnya. Rata-rata mereka memakainya karena dogma buta,” sebut akun itu.

Pernyataan tersebut dianggap sebagai perbuatan yang tidak menyenangkan, penghinaan dan bentuk penistaan terhadap kelompok agama.

“Kita patuhi hukum. Kita serahkan kepada aparat yang berwajib, supaya aparat yang memproses," ucap Koordinator Litigasi LADUI MUI Sumut Faisal kepada wartawan.

Laporan itu tertuang dalam nomor TTLP/1746/YAN.2.5/VII/2020/SPKT RESTABES MEDAN.

Menurut Faisal tindakan yang dilakukan Miftahul sudah memenuhi unsur hukum pidana Pasal 28 UU ITE. Ia berharap kasus ini bisa menjadi prioritas polisi.
"Jangan nanti umat atau masyarakat yang tidak sabar. Harapan kita kan diprioritaskan proses pemeriksaannya," ujarnya.

Menurutnya, penyataan Miftahul yang dianggap meresahkan bukan kali ini saja, pada tahun 2008 dia juga sempat dipanggil MUI Medan terkait isi dakwah. 

"Dan (dia) meminta maaf, terkait isi ceramahnya yang dianggap tidak etis, kurang baik," jelasnya.

Faisal juga menyayangkan sikap Miftahul yang sudah dua kali menolak panggilan MUI untuk memberikan klarifikasi. Ditambah lagi dengan sikapnya yang menuliskan kalimat seperti itu.

Ia mengatakan, pernyataan Miftahul di media sosial dikhawatirkan akan memancing kemarahan warga.

"Dengan kondisi saat ini masyarakat terlalu gampang emosional maunya jangan ada bahasa seperti ini," kata dia.

Related

News 144653871703443984

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item