Selama Pandemi Covid-19, Anak-anak Indonesia Rentan Alami Kekerasan

Selama Pandemi Covid-19, Anak-anak Indonesia Rentan Alami Kekerasan, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Pemerhati Kesehatan Jiwa Anak UNICEF, Ali Aulia Ramly, menyebut salah satu dampak bagi anak-anak di masa pandemi saat ini adalah depresi.

Dia menyebut, ada sebuah studi di ranah global yang melakukan analisa bagaimana situasi isolasi ketika perang dunia dan wabah ebola. Ketika situasi isolasi, anak-anak terutama remaja depresi, dan itu bukan hanya ketika fase isolasi, namun bisa berlangsung lebih lama.

"Sayangnya di Indonesia studi skala terbatas. Tapi itu menunjukkan ada dampak termasuk depresi karena situasi ini yang tidak kita ketahui perbandingan dengan kejadian sebelumnya," ujarnya saat video conference di Graha BNPB, Jakarta.

Tak hanya depresi, anak-anak juga rentan mengalami kasus kekerasan. Ada satu studi yang dilakukan sebuah LSM yang hasilnya ada peningkatan kasus kekerasan pada anak saat pandemi.

Studi tersebut, lanjutnya melibatkan 1.200 partisipan, di mana 200-300 diantaranya adalah anak-anak. Dia menyebut, anak-anak tersebut mengalami kekerasan secara daring.

"Kita punya kesempatan pendidikan dijalankan secara daring tapi menimbulkan resiko. Persoalan bukan hanya anak diam di rumah, tapi ada tekanan psikologis ada kekerasan di rumah," ujarnya lagi.

Dia mencontohkan, kekerasan tersebut adalah menjelek-jelekan si anak dengan kalimat tertentu. Misalnya "Kamu kok bodoh tidak bisa menyalakan komputermu".

Hal yang harus disadari adalah perhatikan dengan yang paling sederhana. Biasanya anak-anak baik-baik saja, namun menjadi mudah marah hingga kehilangan semangat. Anak-anak yang mudah kehilangan konsentrasi juga menjadi suatu pertanda umum ada situasi yang tidak normal.

"Kalau itu berkepanjangan maka kita akan mengatakan bahwa butuh dukungan spesialis," tegasnya lagi.

"Membuat kegiatan struktur jangan sampai hanya karena mereka belajar dari rumah mereka bisa jam berapa pun bangun, kita dukung anak agar punya kegiatan struktur bantu anak untuk mengasihi dirinya," pungkasnya.

Ada banyak bantuan yang bisa didatangi dalam kondisi ini, diantaranya Kementerian Kesehatan dan beberapa lembaga lain termasuk BNPB, beberapa LSM juga punya nomor yang bisa dihubungi. Dia menyebut, orang tua juga perlu mendorong anak agar tetap terstruktur meski sehari-hari berada di rumah.

Related

Parenting 8731265176185677712

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item