Studi: Orang Tanpa Gejala Hanya Menularkan Covid-19 dalam 8 Hari

Studi: Orang Tanpa Gejala Hanya Menularkan Covid-19 dalam 8 Hari,  naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Orang tanpa gejala (OTG) kini menjadi salah satu momok di tengah masyarakat karena ditakutkan berkontribusi besar dalam penularan virus corona. Namun menurut sebuah studi baru, terungkap bahwa orang tanpa gejala hanya menularkan virus corona atau Covid-19 dalam jangka waktu singkat.

Tim yang mengkaji wabah virus corona dalam kapal pesiar yang lepas dari Argentina di pertengahan bulan Maret menemukan bahwa sekitar 80 persen penumpang yang terinfeksi tak menunjukkan gejala.

Analisis lain menemukan bahwa 42 persen pasien di Wuhan, China, juga tak menunjukkan gejala apapun, demikian dilaporkan Medical Daily.

Penularan pada orang tanpa gejala masih menjadi misteri di tengah pandemi Covid-19 yang telah menjangkiti jutaan orang di dunia.

Orang-orang yang tak menunjukkan gejala apapun sangat sulit diindentifikasi, yang menyebabkan terbatasnya pengetahuan otoritas kesehatan dan para peneliti.

"Banyak yang menganggap hal ini sebagai sains yang tetap, tapi saya pikir masih ada banyak pertanyaan yang kita miliki tentang kapan penularan tanpa gejala terjadi dan di mana kejadian tersebut terjadi," kata Amesh Adalja, ilmuwan senior di Johns Hopkins University Center for Health Security.

Walau begitu, studi terbaru di Wuhan menyebutkan bahwa pasien Covid-19 tanpa gejala tak cukup menular ketimbang mereka yang menunjukkan gejala. Para peneliti juga mengatakan mereka hanya menularkan virus dalam waktu yang singkat.

Pasien dengan gejala bisa menularkan virus corona hingga 19 hari. Peneliti mengatakan bahwa orang tanpa gejala dapat menularkannya dalam 8 hari.

Dalam studi tersebut, tak ada peserta tanpa gejala yang terlihat menularkan virus lebih dari 12 hari. Beberapa dari mereka pun hanya menularkannya dalam tiga hari.

Walaupun hanya menularkan dalam waktu singkat, pakar kesehatan menyebutkan OTG masih berperan besar dalam penularan, demikian dijelaskan oleh peneliti dari University of California, San Fransisco (UCSF).

Orang yang terinfeksi dan tidak menunjukkan gejala Covid-19 umumnya berkontribusi pada penularan dalam ruang sempit seperti rumah sakit, penjara, dan panti jompo.

"Skrining berbasis gejala saja gagal mendeteksi proporsi kasus infeksi yang tinggi dan tidak cukup untuk mengendalikan penularan dalam aturan ini," tutup para peneliti dari UCSF.

Related

Science 8043125814020842068

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item