Biografi Hergé, Petualangan Tintin, dan Sejarah Komik Dunia (Bagian 6)

Biografi Hergé, Petualangan Tintin, dan Sejarah Komik Dunia,  naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Uraian ini adalah lanjutan uraian sebelumnya (Biografi Hergé, Petualangan Tintin, dan Sejarah Komik Dunia - Bagian 5). Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dan urutan lebih lengkap, sebaiknya bacalah uraian sebelumnya terlebih dulu.

Dalam kekacauan Perang Dunia II

Setelah Norbert Wallez mengundurkan diri pada pertengahan 1930, posisinya sebagai redaktur utama di harian Vingtième Siècle digantikan oleh William Ugeux. Akhir musim semi 1939, Georges dan istrinya, Germaine, diundang oleh Cœurs Vaillants ke Vélodrome d'Hiver di Paris, untuk mendengarkan lagu yang merupakan interpretasi Tintin dan Milo.

Pada 28 Juni, pasangan ini akhirnya bermukim tetap di jalan Delleur nomor 17, Watermael-Boitsfort, dan pada pertengahan September 1939 mereka berpindah lagi ke Herenthout (provinsi dari Antwerp), dimana ia dapat bersepeda ke manapun di kota itu.

Di musim gugur tahun itu, ia tetap mengirim secara berkala, cerita-cerita terbaru tentang kisah Petualangan Tintin yang terbaru untuk dimuat di harian Le Petit Vingtième, dimanapun ia berada, yang akhirnya dibukukan dalam kisah Di Negeri Emas Hitam.

Teman lamanya di kepanduan, Raymond de Becker, menuliskan ulasan secara netral dari L'Ouest. Baginya, Belgia harus segera berhenti berperang, untuk dapat memiliki kedudukan politis yang sejajar dengan Perancis, Jerman, dan seluruh Eropa.

Antara 7 hingga 28 Desember 1939, Hergé menuliskan ulasan komik strip Monsieur Bellum yang menolak ide brainwashing atau pencucian otak, sebagaimana yang banyak disampaikan oleh radio-radio Belgia.

Sebagai tentara cadangan dengan pangkat Letnan, Georges Remi dikirim sebagai instruktur untuk pasukan infanteri di Eekeren, khususnya yang berbahasa Flemish. Selama kurun waktu ini (musim dingin 1939 - musim semi 1940), secara rutin ia mengirim dua halaman terbaru, perkembangan kisah terbaru dari Petualangan Tintin, Di Negeri Emas Hitam, setiap minggu.

Pada 12 April 1940, ia jatuh sakit, yang dinyatakan oleh dokter dari rumah sakit di Antwerp, dan diperkenankan untuk cuti tanpa gaji. Akhirnya, Hergé menyelesaikan bagian akhir kisah Petualangan Quick dan Flupke, dan mengirimkan halaman terakhir dari kisah Di Negeri Emas Hitam ke harian Le Petit Vingtième, dan muncul pada edisi 9 Mei.

Harian Le Vingtième Siècle berhenti beroperasi pada 8 Mei 1940 karena adanya pendudukan Jerman. Antara Mei dan Juni 1940, bala tentara Jerman mulai beranjak dan menduduki Belanda, Luxemburg, dan Belgia, dengan menerapkan strategi perang cepatnya yang terkenal dengan nama Blitzkrieg.

Paul Remi, saudara lelaki Hergé, yang berdinas di ketentaraan, ditangkap dan dideportasi ke Jerman sebagai tawanan perang.

Setelah pengeboman pertama, keluarga Remi pergi dari Brussel dan singgah di Paris bersama-sama dengan teman (yang baru saja tiba pada 20 Mei 1940). Dua hari kemudian, mereka berpindah ke Puy-de-Dôme di Saint-Germain-Lembron, dimana mereka mendapatkan tempat perlindungan untuk sebulan, di rumah seorang desainer, Marijac.

Pasangan Belgia itu kembali ke Brussel pada 30 Juni 1940, ketika raja Leopold III memanggil untuk kembali bekerja. Namun dengan tidak adanya harian Le Petit Vingtième, Georges Remi mengalami situasi yang sulit. Sejak pertengahan Juni, surat kabar terbesar di Belgia hanyala Le Soir, namun terbit dengan pengawasan ketat dari bala tentara Jerman.

Beberapa minggu kemudian, Raymond de Becker, teman pramuka Hergé serta seorang pengagum Mussolini, terpilih sebagai redaktur utama harian itu.

Setelah menolak tawaran bekerja dari Pays réel, harian buatan Degrelle, Hergé menerima pinangan dari Soir. Masa percobaannya di harian tersebut dimulai pada 15 Oktober 1940, ketika ia dipercaya menangani isi suplemen untuk anak muda, Le Soir-Jeunesse. Ketika itu pula, ia bertemu dengan pelukis dan desainer, Jacques Van Melkebeke (1904-1983).

Di bawah pengawasan ketat tentara Jerman, ceritanya harus bertopik yang hangat: bercerita tentang kisah nyata perdagangan kokain melalui perahu-perahu Miquel Castanesa yang diselundupkan dalam kotak kepiting. Akhirnya, pada 17 Oktober, muncullah edisi pertama di harian Soir-Jeunesse, dengan judul "Tintin dan Milo kembali!" dengan judul Kepiting Bercapit Emas.

Tapi kekurangan kertas yang terjadi di masa perang menyebabkan suplemen untuk anak muda itu tidak berumur panjang, sehingga tidak mengalami sukses sebagaimana yang terjadi dengan harian Le Petit Vingtième sebelumnya.

Ritme kerja yang terganggu

Pada 1940, dunia bisnis mulai berjalan untuk Hergé, ia mulai menerima pekerjaan sebagai ilustrator untuk "Fables" karya Robert du Bois de Vroylande, yang berisi cerita dengan judul "Les deux Juifs et leur pari". Kemudian, harian terbesar berbahasa Belanda, "Laatste Nieuws", menawarinya untuk menerbitkan kisah Petualangan Tintin di Congo, dalam bahasa Belanda.

Kisah yang kesembilan dari Petualangan Tintin pun mulai berevolusi, terbit dengan judul Kepiting Bercapit Emas, begitu banyak konflik yang terjadi di dalamnya. Namun, di lain pihak, suplemen untuk anak-anak "Le Soir-Jeunesse" dari harian "Le Soir-Jeunesse" semakin tipis.

Pada Oktober 1940, komik itu terbit hingga delapan halaman (dua halaman dalam bentuk komik, Petualangan Tintin). Setelah itu hanya bisa menampilkan 4 halaman di bulan Mei 1941, hingga akhirnya menghilang pada 23 September 1941. Padahal dalam kisah inilah diperkenalkan tokoh yang dapat menandingi ketenaran tokoh utama dari kisah komikPetualangan Tintin, yaitu Kapten Haddock, seorang tokoh yang akhirnya menjadi ciri khas dari cerita komik ini.

Akhirnya, setelah membuat beberapa kisah Petualangan Quick dan Flupke, ia memutuskan untuk berhenti meneruskan cerita mereka. Topik yang digarap oleh maestro ini kemudian "melarikan diri dari literatur", karena dalam masa-masa ini Hergé tidak melakukan riset yang mendalam dalam pembuatan karya-karyanya melalui literatur yang ada, seperti karyanya sebanyak 98 kotak di "Crabe" yang terbit pada 3 September, 1941.

Sementara itu, salah satu teater, "Théâtre de la Jeunesse", yang tampil di "Galeries de Bruxelles", Brussel, menampilkan sebuah drama yang ditulisanya bersama Jacques van Melkebeke: "Tintin aux Indes ou le Mystère du diamant bleu" ("Tintin di India" atau "Misteri Permata Biru") pada April 1941.

Dalam drama tersebut, latar belakang panggung mengambil set di India pada zaman Maharaja, dan sebagai pemeran pembantu dimunculkan juga dua detektif kembar Dupont dan Dupond, serta tak lupa si ilmuwan tuli, Profesor Lakmus, yang mencoba merancang masa depan.

Dalam teater ini, Van Melkebeke juga menampilkan teman dekat Hergé, Edgar P. Jacobs (1904-1987), yang secara cepat dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya, dan banyak mewarnai kisah-kisah Tintin karya Hergé, dan nantinya sering dikenang sebagai bapak Tintin.

Pada 1936, Charles Lesnes mengenalkan Hergé pada Casterman, dan Hergé menjelaskan pada penerbit itu bahwa ia punya cara untuk membawa era baru di dunia perkomikan berwarna di Eropa. Tak lama kemudian, kurang lebih tiga tahun, Hergé dan rekan-rekannya menyelesaikan empat album komik Petualangan Tintin berwarna, kecuali kisah Tintin di Tanah Sovyet, yang diselesaikannya dengan baik.

Yang dilakukannya hanya memberikan warna pada keempat kisah tersebut, yang sebelumnya berwarna hitam putih. Walaupun begitu, pengambilalihan oleh Casterman ini banyak membawa perubahan yang baik pada kisah komik Petualangan Tintin.

Pada Februari 1941, Louis Casterman meminta Hergé untuk memikirkan kemungkinkan membatasi halaman album komik Petualangan Tintin menjadi hanya 62 halaman, sehingga bisa dicetak secara berwarna dengan teknologi "offset".

Walaupun sedikit enggan, Hergé menyetujui untuk mewarnai kisah-kisah sebelumnya, dan berusaha membuat satu album komik Petualangan Tintin hanya sebanyak 62 halaman.

Tugas yang dibebankan pada Hergé untuk "mewarnai" album komik ini amat berat, yang juga ditanggung oleh para pekerja lain, termasuk Edgar P. Jacobs, yang akhirnya banyak berperan dalam melakukan desain ulang, dan mengatur ulang kisah-kisah komik Petualangan Tintin yang diterbitkan dalam bentuk hitam putih sebelum perang dunia.

Baca lanjutannya: Biografi Hergé, Petualangan Tintin, dan Sejarah Komik Dunia (Bagian 7)

Related

History 286249932943104172

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item