Kisah Stanislav Petrov, Orang yang Menyelamatkan Dunia dari Perang Besar

Kisah Stanislav Petrov, Orang yang Menyelamatkan Dunia dari Perang Besar,  naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Stanislav Petrov, pernah dengar nama ini? Kemungkinan besar belum. Tapi dia adalah penyelamat dunia dari perang nuklir pada tahun 1983.

Pada 23 September 1983, Petrov adalah letnan kolonel yang ditempatkan di OKO Nuclear Early Warning System. Pada tengah malam, dia dikagetkan dengan adanya alarm yang sangat kencang. "Tiba-tiba monitor di depan saya berubah merah. Suara sirine berbunyi sangat kencang, cukup untuk membangunkan mayat dari kubur.”

Menurut sistem Soviet waktu itu, Amerika baru meluncurkan 5 misil nuklir ke Rusia. Soviet dalam keadaan diserang. Yang Petrov harus lakukan hanya menekan tombol merah di mejanya, agar Rusia bersiap membalas serangan tersebut, dan terjadi Perang Dunia ke 3.

"Dalam 15 deteik kami shock, kami harus memutuskan apa yang harus dilakukan," ujarnya.

Dalam suasana kacau, Petrov diam, menganalisa data dari komputer tersebut. "Kamu tidak bisa menganalisa data secara benar dalam beberapa menit, yang kamu butuhkan adalah intuisi. Saya punya dua argumen saat itu. Kalau Amerika ingin membom Rusia, mereka tidak akan hanya menyerang dari satu pangkalan. Yang kedua, komputer itu tidak punya otak. Sangat mungkin terjadi kesalahan."

"Saya laporkan kalau itu hanya false-alarm, walaupun layar komputer menunjukkan sebaliknya. Saya cuma berkeyakinan dengan intuisi saja."

Karena aksinya mencegah perang nuklir, Petrov mendapat penghargaan Dresden Prize tahun 2013. Tahun 2006, dia juga diundang untuk ke markas PBB di New York.

Walaupun begitu, Petrov tidak pernah merasa menjadi pahlawan. "Semua yang sudah terjadi itu tidak berarti apa-apa bagi saya. Itu pekerjaan saya, dan saya cuma mengerjakan pekerjaan saya. Saya cuma orang yang tepat di saat yang tepat. Itu saja. Istri saya bertanya, apa yang sudah saya lakukan. Saya jawab, saya tidak melakukan apa-apa."

Setelah diinvestigasi, kesalahan terjadi karena satelit Molniya yang menangkap refleksi sinar matahari di awan.

Sayangnya, bagi Petrov, dia tidak menerima penghargaan dari Uni Soviet karena tindakannya itu. Malu dan marah karena dia telah menyalahi prosedur militer, dia dipaksa pensiun dini dengan gaji pensiun $200 sebulan.

Aksi Petrov dirahasiakan sampai koleganya, yang berada di sana saat Petrov mengambil keputusan, menulis buku tentang aksinya, pada tahun 1998.

Related

World's Fact 3549994120925500060

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item