Masalah Covid-19 di Indonesia: Pasien Corona Terus Bertambah, Kapasitas RS Makin Sedikit (Bagian 1)

Masalah Covid-19 di Indonesia: Pasien Corona Terus Bertambah, Kapasitas RS Makin Sedikit, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Sejumlah puskesmas dan rumah sakit di berbagai daerah terpaksa menutup sementara layanan kesehatan karena tenaga medisnya dinyatakan positif Covid-19. Di sisi lain, kapasitas fasilitas kesehatan yang tersedia dikhawatirkan tidak bisa mengakomodasi pasien di tengah tren peningkatan kasus yang terus terjadi.

Konsekuensinya, menurut juru bicara Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Halik Malik, fasilitas kesehatan dan tenaga medis harus mengantisipasi kasus yang tinggi dan terus bertambah.

"Yang dialami saat inim rumah sakit banyak yang terpaksa harus membatasi layanan karena petugasnya ada yang diistirahatkan, ada yang dirawat, dan harus mengurangi jadwal bekerja karena meningkatnya beban di rumah sakit tempat mereka bekerja," ujar Halik Malik.

"Akibatnya, ada kondisi di mana tempat perawatan itu tidak seimbang dengan kondisi kebutuhan layanan, atau kebutuhan perawatan pasien yang memang perlu dirawat terkait Covid ini," imbuhnya.

Firdza Radiany—seorang analis data yang juga merupakan insiator pandemictalks, platform edukasi terkait Covid-19—memperkirakan, jika Indonesia tidak ada upaya untuk menekan kasus aktif sampai di bawah 10% dan tetap konsisten di kisaran 30%-40%, maka dalam waktu tiga hingga enam bulan ke depan okupansi tiap provinsi akan semakin penuh.

"Sejak awal [pandemi] active cases (kasus aktif) kita cukup konsisten di 30-40%, bayangkan nanti kalau active cases sudah sampai 200.000, kami yakin sudah mulai jebol," ujar Firdza.

Pakar matematika epidemiologi dari Insitut Teknologi Bandung (ITB), Nuning Nuraini, menyebut dua fenomena ini mengindikasikan tenaga medis dan sistem kesehatan "menjadi korban" pandemi yang dia proyeksikan akan berlangsung lama.

"Akhirnya yang menjadi korban adalah nakes (tenaga kesehatan) dan sistem kesehatan karena, seperti yang kita sudah tahu, tanpa Covid pun sebenarnya fasilitas kesehatan di seluruh provinsi tidak merata," ujar Nuning.

Puskesmas dan rumah sakit tutup layanan

Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, menutup layanan empat pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) selama tiga hari pada Selasa (11/08), setelah tenaga medis dan pegawai puskesmas itu terkonfirmasi positif Covid-19.

Empat puskesmas di kota Bogor yang ditutup sementara waktu adalah Puskesmas Gang Aut, Puskesmas Cipaku, Puskesmas Bogor Utara dan Puskesmas Mekarwangi.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, berkata 27 tenaga medis dan pegawai puskesmas yang terpapar Covid-19. Mereka meliputi hampir seluruh layanan kesehatan puskesmas, mulai dari dokter umum, dokter magang, petugas farmasi, analis, petugas pendaftaran.

Lainnya adalah sekuriti, bagian gizi, pegawai promosi kesehatan, petugas administrasi, staf, hingga petugas kebersihan.

Sehari sebelumnya, manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat di Kota Cimahi, Jawa Barat, menutup seluruh pelayanan dalam batas waktu yang tidak ditentukan, setelah belasan karyawannya dinyatakan positif terjangkit virus corona.

"Sehubungan ada 12 karyawan dari RSUD Cibabat yang terkonfirmasi [positif Covid-19]. Kita melakukan tracing, kontak erat, dan prinsipnya Wali Kota ingin rumah sakit ini steril, tidak ada sumber penularan, baik sesama karyawan maupun ke pasien," jelas direktur utama RSUD Cibabat, Reri Marliah.

"Pelayanan RSUD untuk sementara ditutup, baik untuk rawat jalan, rawat inap, maupun IGD," imbuhnya.

Serupa, dua puskesmas di Banda Aceh juga terpaksa menutup layanannya akibat beberapa tenaga medis terkonfirmasi positif Covid-19, pekan lalu.

Demikian halnya yang terjadi di Puskesmas Harapan di Sentani Timur, Papua. Ketika delapan tenaga medis terinfeksi virus corona, pemerintah daerah Kabupaten Jayapura langsung menutup layanannya selama tujuh hari pada Juni silam.

"Memang banyak petugas kesehatan kita terkena, termasuk dokter, perawat, bidan, tenaga penunjang lainnya itu kena, baik di rumah sakit maupun puskesmas," jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura, Khairul Lie.

Baca lanjutannya: Masalah Covid-19 di Indonesia: Pasien Corona Terus Bertambah, Kapasitas RS Makin Sedikit (Bagian 2)

Related

News 4246437325471760327

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item