Mengenal Dana Pensiun, Manfaatnya, serta Panduan Menyiapkannya

Mengenal Dana Pensiun, Manfaatnya, serta Panduan Menyiapkannya, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Setiap orang pasti akan terus bertambah usianya. Usia produktif harus menjadi kekuatan dalam mengumpulkan pundi-pundi hingga siap menghadapi pensiun dan hari tua.

Setidaknya, ada beberapa hal yang harus disiapkan menghadapi pensiun dan hari tua. Investasi sejak dini, kemudian memperhitungkan segala kebutuhan saat pensiun, hingga memprioritaskan kesehatan. Hal utama yang menentukan besaran dana pensiun di masa yang akan datang adalah pengeluaran tahunan.

Pertanyaan yang muncul saat ini adalah, apa gunanya dana pensiun yang dikumpulkan? Apakah untuk biaya hidup? Atau jangan-jangan akan digunakan untuk biaya berobat?

Berikut ini adalah cara untuk mengumpulkan dan menggunakan dana pensiun secara tepat dari Tim Riset Lifepal.

1. Besaran dana pensiun adalah cerminan pengeluaran saat ini dan di masa tua

Sebut saja seorang berusia 30 tahun pengeluaran tahunan bisa mencapai Rp100 juta setahun. Dia memiliki seorang anak dan harus menabung untuk pendidikannya hingga lulus kuliah. Belum lagi, ada kewajiban untuk membayar utang jangka panjang.

Setelah mengetahui pengeluaran tahunan itu, maka tanyakan lah pada diri sendiri, apakah pengeluaran untuk tabungan pendidikan, asuransi kesehatan, cicilan rumah atau mobil, dan sebagainya akan terus ada saat memasuki masa pensiun nanti?

Besaran dana pensiun sejatinya dibagi menjadi tiga kategori pengeluaran gaya hidup:

- 75% - 80% dari pengeluaran saat ini jika gaya hidup di hari tua biasa-biasa saja dan tidak besar

- 90% - 100% dari pengeluaran saat ini jika gaya hidup sama dan punya waktu menabung yang cukup lama sebelum masa tua datang.

- 120-125% dari pengeluaran saat ini jika berharap hidup di tahun-tahun sukses, senang berwisata, dan ingin melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

2. Cara mengumpulkan dana pensiun

Pak Wayan berusia 30 tahun dengan pengeluaran setahun yang mencapai Rp 100 juta. Impian Pak Wayan adalah bisa pensiun di usia 57 tahun dengan asumsi pengeluaran yang sebesar 125% dari pengeluaran saat ini.

Fakta ini menunjukkan bahwa pak Wayan memiliki waktu 27 tahun untuk mengumpulkan dana pensiun.

Jika memang pengeluaran pak Wayan berharap bisa hidup dengan pengeluaran senilai 125% dari pengeluaran saat ini yaitu Rp 125 juta, maka nilai Rp 125 juta dalam 27 tahun mendatang dengan asumsi inflasi 4% per tahun adalah Rp360.421.072.

Anggap saja dari perhitungan di atas, pak Wayan prediksi harapan hidup hingga 75 tahun. Maka dia memprediksikan bahwa di masa pensiun nanti, dia akan hidup selama 18 tahun lagi.

Kebutuhan dana pensiun (nest egg) yang dibutuhkan adalah Rp360.421.072 juta x 18 tahun = sekitar Rp6,4 miliar.

3. Menabung dana pensiun wajib sedini mungkin

Jika dana pensiun yang dibutuhkan adalah Rp6,4 miliar, maka dalam waktu 27 tahun, Pak Wayan yang harus menyisihkan uang sebesar Rp 300 juta secara lumpsum (sekali bayar) ke instrumen investasi dengan imbal hasil 12% per tahun.

Apakah Pak Wayan memiliki uang sebanyak itu?

Jika jawabannya adalah tidak, maka dia bisa mengalokasikan dana Rp 2,6 juta saja secara rutin per bulan ke instrumen investasi dengan imbal hasil 12% per tahun.

Semakin tingginya modal atau imbal hasil investasi maka makin cepat pula proses pengumpulan dana pensiun pak Wayan.

Namun yang tak kalah penting diketahui adalah, semakin cepat pak Wayan memulai proses investasi dana pensiun, maka jumlah yang harus disisihkan akan terasa ringan. Lain halnya ketika dia menundanya.

Semakin pendek tenggat waktu dirinya menabung dana pensiun, maka modal yang dialokasikan pun makin besar. Impian pensiun dengan pengeluaran 120% dari pengeluaran saat ini bisa saja kandas.

4. Dana pensiun bukan biaya berobat

Survei dari Willis Towers Watson menyebutkan bahwa, kenaikan biaya kesehatan di Indonesia adalah 10 hingga 11% per tahun. Bayangkan saja, semahal apa biaya kesehatan 20 tahun yang akan datang?

Risiko terserang penyakit kritis pun cukup tinggi di usia lanjut.

Patut diketahui bahwa, dana pensiun yang sudah ditabung sejak dini bisa saja hilang sekejap karena biaya pengobatan yang mahal. Itu sebabnya, di usia tua nanti, kita memang membutuhkan alokasi dana untuk risiko-risiko yang berkaitan dengan kesehatan.

Memasuki masa pensiun nanti, besar kemungkinan pak Wayan tak lagi masuk dalam ikatan dinas suatu perusahaan, besar kemungkinan kita tak lagi bisa menikmati fasilitas asuransi kesehatan dari tempat bekerja.

Itu sebabnya, memiliki asuransi kesehatan di masa tua adalah solusi cerdas untuk mengatasi risiko finansial ini.

5. Apa kabarnya jika wafat sebelum masa pensiun?

Sebagai kepala keluarga kita tidak ingin melihat orang yang kita cintai hidup pas-pasan di masa depan. Meski sudah memasuki masa pensiun, melihat mereka hidup terjamin dan bahagia adalah sebuah kepuasan batin yang tak ternilai.

Terbayangkah oleh Anda bagaimana kehidupan mereka setelah Anda telah tiada dan kehilangan pemasukan.

Tabungan dana pensiun kita mungkin bisa dilikuidasi untuk kebutuhan hidup orang-orang tercinta. Namun bagaimana jika tabungan itu belum cukup.

Untuk mengatasi masalah ini, setiap kepala keluarga tentunya dianjurkan memiliki asuransi jiwa. Selain bisa berguna untuk memitigasi risiko kehilangan penghasilan yang diterima keluarga karena kematian pencari nafkah, uang pertanggungan asuransi jiwa juga bisa dimanfaatkan untuk membayar pajak balik nama, atau biaya hidup keluarga yang ditinggal.

Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan seputar dana pensiun dari cara mengumpulkannya hingga penggunaannya nanti.

Pada intinya, jangan terlalu asyik mengumpulkan dana pensiun hingga melupakan proteksi yang juga dibutuhkan di masa tua nanti.

Related

Tips 9060909180570371172

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item