Survei: 64,4 Persen Elite Anggap Penyebaran Covid-19 di Indonesia Tak Terkendali

Survei: 64,4 Persen Elite Anggap Penyebaran Covid-19 di Indonesia Tak Terkendali, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis survei pemuka opini terkait efek kepemimpinan dan kelembagaan dalam penanganan Covid-19. Hasilnya mayoritas elite menilai situasi penyebaran Covid-19 di Indonesia tidak terkendali.

Sebanyak 64,4 persen elite menganggap penyebaran Covid-19 di Indonesia kurang atau tidak terkendali sama sekali. "Sementara 35,5 persen menilai cukup terkendali," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers virtual, Kamis, 20 Agustus 2020.

Terkait prioritas yang harus dikerjakan, sebanyak 71,1 persen elite meminta pemerintah pusat mendahulukan masalah kesehatan ketimbang ekonomi. "Hanya 25,3 persen yang memilih pemerintah lebih baik memprioritaskan ekonomi dan 3,6 persen tidak menjawab," ucap dia.

Selain itu, mayoritas elite (54,6 persen) menilai agar penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dilanjutkan. Sedangkan 43,4 persen merasa PSBB sudah cukup dan bisa dihentikan agar ekonomi berjalan.

Burhanuddin Muhtadi mengatakan survei ini berbeda dari biasanya karena membutuhkan kualitas informasi dari para responden untuk mengevaluasi model penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah, kepemimpinan para pengambil keputusan, struktur birokrasi. Karena itu, responden dalam survei ini adalah mereka yang dianggap sebagai pemuka opini.

Survei ini dilakukan sejak awal Juli hingga awal Agustus 2020. Respondennya adalah 304 orang pemuka opini dari 20 kota yang terdiri dari akademikus yang menjadi rujukan media, pengamat kesehatan, sosial, dan politik, redaktur politik dan kesehatan media, pengusaha, tokoh organisasi keagamaan, tokoh organisasi masyarakat, LSM, dan organisasi profesi.

Ia menuturkan tidak adanya data populasi pemuka opini membuat pemilihan responden tidak dilakukan secara random, melainkan secara purposif, terutama dicari dari media massa nasional atau daerah.

"Namun karena jumlah responden survei ini cukup banyak, dan terdiri dari pemuka opini yang sering menjadi rujukan, maka hasil survei ini cukup menyuarakan penilaian pemuka opini pada umumnya," ujar Burhanuddin.

Related

News 8433689157039054188

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item