Curhat Netizen yang Jadi Korban Penipuan Investasi Emas: Rugi Rp 1,3 Miliar

Curhat Netizen yang Jadi Korban Penipuan Investasi Emas: Rugi Rp 1,3 Miliar

Naviri Magazine - Investasi illegal dengan menggunakan skema Ponzi marak terjadi di dalam negeri. Meski dengan embel-embel investasi, tapi sebenarnya kegiatan dengan skema Ponzi adalah penipuan.

Pasalnya kegiatan itu memberikan iming-iming keuntungan besar. Padahal, uang nasabah tidak jelas ke mana perginya. Uang yang diinvestasikan tersebut hanya berputar-putar untuk para nasabah lainnya.

Seperti kisah yang dibagikan oleh seorang warganet di Twitter. Akun @fatharanisoliha mengaku telah ditipu bisnis emas Pre Order (PO) dengan skema Ponzi, perempuan itu menceritakan kronologi awal ketika mengikuti investasi bodong tersebut.

Pada September 2019, @fatharanisoliha menjual emas antam dengan sistem PO. Perempuan tersebut menuturkan memperoleh emas itu dari salah satu teman kakaknya di kantor.

Harga yang ditawarkan pun cukup terjangkau yakni Rp 650.000 per gram, padahal emas kala itu harganya mencapai Rp 700.000 per gram. Rekan kakaknya tersebut menuturkan bahwa emas diperoleh dari hasil lelang, maka harganya lebih murah.

Pada putaran pertama akun tersebut tidak merasakan ada hal aneh saat transaksi PO. Meski awalnya ia curiga emas itu palsu, namun ternyata kemasan emas tersebut asli karena telah bersertifikat. @fatharanisoliha pun semakin yakin.

Perempuan tersebut akhirnya menjual ke teman-teman terdekatnya dengan tujuan agar mereka paham mengenai invetasi serta nabung emas yang harganya dibawah pasar.

Bulan pertama dan kedua transaksi bisnis itu lancar, namun keganjilan mulai terjadi di bulan ketiga.

@fatharanisoliha mendapat kabar bahwa rekan kakaknya itu terlambat melakukan pengiriman dengan berbagai alasan.

Setelah beberapa lama, akhirnya @farharanisoliha dan keluarga mengetahui bisnis tersebut merupakan skema Ponzi dengan kedok investasi emas. Mereka pun menutut untuk pengembalian dana, akan tetapi semua tidak berjalan mulus.

Menurut @fatharanisoliha, oknum justru menutup-nutupi kejadian dengan memberikan ancaman dana tidak kembali bila mereka lapor polisi. @fatharanisoliha merasa ketakutan dan memilih diam, selama Ramadhan perempuan itu terus melakukan negosiasi untuk pengembalian dana tapi tidak kunjung datang.

Meski telah membuat surat perjanjian di atas materai, oknum tersebut tetap tidak memenuhi janjinya. @fatharanisoliha mengaku kaget dan kecewa sebab total kerugian yang ia alami mencapai Rp 1.3 miliar, uang tersebut merupakan milik keluarga serta teman-teman terdekatnya.

@fatharanisoliha menyesal sebab permasalahan ini tidak langsung ia dan keluarga laporkan ke kantor polisi. Akun tersebut juga menjelaskan skema Ponzi yang ia alami ketika menjalani bisnisnya.

Menurut @fatharanisoliha selama tidak ada pembeli baru, oknum (pelaku) tidak dapat memberikan supply emas karena itu hanyalah permainan uang.

Rupanya penipuan ini tak hanya dialami oleh @fatharanisoliha saja. Kebanyakan korban dari skema Ponzi ini merupakan ibu rumah tangga yang ingin membantu suami dalam mencukupi kebutuhan mereka, namun malah mendatangkan petaka.

Cuitan dari @fatharanisoliha menarik perhatian publik hingga viral, tweets tersebut memperoleh 1.800 retweets serta 2.200 likes di Twitter.

Cuitan tentang penipuan dengan skema Ponzi itu menuai berbagai tanggapan dari publik media sosial. Banyak dari warganet memberikan imbauan bahwa bisnis dengan skema Ponzi kerap marak terjadi belakangan ini, mereka menjadikan cerita tersebut sebagai pelajaran untuk lebih waspada.

Perencana Keuangan Ahmad Gozali, menjelaskan skema Ponzi ialah skema investasi bertingkat (piramida) pada skema ini investor yang lebih awal memperoleh hasil dari setoran investasi para investor yang masuk belakangan.

Skema ini, biasanya berkedok usaha, namun uang dari investor tidak murni dijadikan sebagai modal usaha. Uang tersebut justru digunakan untuk membayar keuntungan yang dijanjikan pada investor yang telah bergabung sebelumnya.

Adapun ciri umum dari skema ini ialah menjanjikan imbalan dengan hasil selangit hingga investor diajak untuk menggaet lebih banyak investor baru untuk memperoleh bonus.

“Investor yang datang belakangan bagaimana? Dia dapat untung juga dari investor berikutnya, dan begitu seterusnya,” ujar Gozali.

Related

News 3302770009851286789

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item