Korupsi Pengadaan Ventilator Marak, Pasien Meninggal karena Covid-19 di Brazil Melonjak

 Korupsi Pengadaan Ventilator Marak, Pasien Meninggal karena Covid-19 di Brazil Melonjak

Naviri Magazine - Dokter di rumah sakit Rio de Janeiro, Brasil, mengaku kewalahan menangani lonjakan jumlah pasien Covid-19 pada awal April hingga akhir Mei 2020.

Dr Pedro Archer mengatakan dia harus membuat keputusan yang sangat sulit saat menyaksikan banyak pasien kesulitan bernapas dan butuh ventilator.

Namun, jumlah ventilator yang dibutuhkan tidak tersedia. Dia memutuskan pasien yang memiliki kesempatan sembuh kecil untuk tidak mendapatkan bantuan ventilator.

“Setiap jam shift seperti itu kondisinya,” kata Archer, yang berprofesi sebagai ahli bedah di sebuah rumah sakit di Rio de Janeiro, yang berpenduduk 6,7 juta orang.

Archer melanjutkan, ”Terkadang saya akan beri mereka obat pengurang rasa sakit agar mereka tidak menderita. Akhirnya mereka meninggal," kata dia.

Secara terpisah, jaksa penuntut di Brasil mengatakan angka kematian bisa berkurang jika ventilator yang dibutuhkan pasien di ruang ICU tiba tepat waktu.

Namun, ini tidak terjadi karena sejumlah pejabat tinggi di Brasil terlibat korupsi pengadaan ventilator senilai US$72,2 juta atau sekitar Rp1 triliun. Ini terkait tiga kontrak pengadaan seribu ventilator, yang mayoritas tidak terealiasi pengadaannya.

Related

News 5025652485651689270

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item