Ingin Punya Rumah di Usia Muda? Ini 3 Tips Penting dari Pakar Keuangan
https://www.naviri.org/2020/09/ingin-punya-rumah-di-usia-muda-ini-3.html
Naviri Magazine - Bagi sebagian orang, bisa memiliki rumah di usia muda adalah sebuah impian atau wujud kesuksesan. Bagaimana tidak, di Indonesia sendiri, kesuksesan masih sering sekali ditandai dengan kemampuan seseorang untuk membeli aset pribadi, seperti rumah, mobil, atau barang mewah lainnya.
Oleh karena itu, tak jarang generasi milenial atau mereka yang sudah memasuki usia 25-an merasa tertekan jika belum bisa beli rumah sendiri. Seringnya, tekanan tersebut muncul ketika mereka melihat teman-teman seumurannya sudah bisa membeli atau mencicil rumah.
Menurut Eko Endarto, Financial Planner dari Finansia Consulting, setiap orang memiliki penghasilan dan kebutuhan yang berbeda. Jadi kita tidak bisa membandingkan kondisi keuangan dengan orang lain.
Namun Eko juga menyampaikan bahwa ada beberapa hal dalam pengaturan keuangan yang bisa kita lakukan supaya keinginan untuk dapat memiliki rumah di usia muda bisa terwujud. Kira-kira apa saja tips keuangan yang diberikan oleh Eko Endarto?
Membuat target keuangan
Menurut Eko Hendarto, setiap orang harus memiliki impian atau target keuangan. Misalnya seperti kapan bisa punya rumah, mobil, lalu tentukan juga target kapan kita akan menikah dan punya anak. Jika beberapa hal tersebut sudah diketahui kapan targetnya, rencana keuangan akan jadi sangat terstruktur.
"Bagaimanapun juga, kekayaan itu bisa diukur dengan adanya kepemilikan aset, termasuk rumah, mobil, tanah, dan lain-lain. Jadi ketika kita tidak punya aset sampai target atau usia yang sudah ditentukan, itu artinya kita tidak bisa mengelola keuangan dengan baik," jelas Eko.
Menurut Eko, target atau impian tersebut bisa dicapai dengan menabung, investasi, atau mengajukan KPR jika ingin membeli rumah.
Tentukan prioritas keuangan
Setelah menentukan target, hal lain yang perlu diperhatikan juga adalah kita harus ingat bahwa penghasilan itu tidak pernah berkurang. Tetapi pengeluaran kita yang selalu berlebih.
“Kebanyakan orang itu tidak pernah menyesuaikan pengeluarannya, tetapi selalu menuntut agar penghasilannya bisa lebih padahal pengeluaran mereka tidak dibatasi, artinya berapapun uang mereka, pasti selalu habis,” tutur Eko.
Oleh karena itu, Eko Endarto menyarankan agar kita harus selalu memperhatikan pengeluaran. Tentukan prioritas pengeluaran setiap bulannya sehingga kita juga tahu berapa banyak uang yang bisa dialokasikan untuk memenuhi target kepemilikan aset.
Di era pandemi seperti sekarang ini, kita harus menekan pengeluaran sekunder seperti nonton film, jajan, belanja skin care dan makeup, atau belanja baju. Pengeluaran seperti ini sebaiknya dibatasi saja. Kemudian alokasikan dananya untuk dana darurat atau anggaran kesehatan.
Memiliki komitmen yang kuat
Terakhir, komitmen sangat diperlukan supaya kita bisa tetap on track untuk mencapai target. Tanpa adanya komitmen, lagi-lagi kita akan terjebak dengan kondisi pemasukan dan pengeluaran yang tidak terkontrol.
Akhirnya yang ada uang akan habis begitu saja tanpa ada alokasi yang jelas. Jika sudah begitu, impian untuk punya rumah di usia muda juga pasti akan sulit dicapai.
"Seperti yang ada pada poin pertama, saat sudah punya target, secara tidak langsung pasti kita akan berkomitmen untuk mencapainya. Komitmen ini sangat penting bagi kita untuk bisa rutin mengalokasikan dana sesuai dengan target yang dibuat.
“Mulai dari membeli rumah, bahkan hingga cara supaya bisa jalan-jalan ke luar negeri tanpa utang, itu pasti akan terpenuhi dengan sendirinya jika kita punya komitmen yang kuat," tuturnya.