Menteri Airlangga Ungkap Fakta, Ada Industri RI yang ternyata Kebal Covid-19

Menteri Airlangga Ungkap Fakta, Ada Industri RI yang ternyata Kebal Covid-19, naviri.org, Naviri Magazine, naviri majalah, naviri

Naviri Magazine - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap sederet sektor industri yang kebal dari dampak virus corona (Covid-19). Salah satu industri yang tahan banting adalah perkebunan sawit. Airlangga bahkan optimis capaian ekspor sawit tahun ini relatif menyamai tahun 2019.

"Ada sektor yang bisa bertahan seperti infokom (informasi dan komunikasi), kemudian sektor perkebunan, seperti ekspor kelapa sawit diperkirakan tahun ini relatif sama dengan tahun lalu sekitar US$ 20 miliar," kata Airlangga di sela acara kampanye penggunaan masker di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

Sebagai gambaran, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengungkapkan pada semester I-2020, ekspor minyak sawit Indonesia tercatat turun 11,4% (dua juta ton) menjadi 15,5 juta ton. Tahun lalu, ekspor CPO dan turunannya mencapai 36,17 juta ton, naik 4,2% dari capaian pada periode sama tahun sebelumnya 34,70 juta ton.

Data Gapki mencatat, nilai ekspor sawit pada tahun ini hingga Juni 2020 atau semester I-2020 mencapai US$ 10,06 miliar. Sementara itu, sepanjang tahun 2019 nilai ekspor sawit RI mencapai US$ 20,22 miliar, meskipun turun dari 2018 yakni US$ 23,33 miliar dan turun juga dari posisi 2017 US$ 24,94 miliar.

Selain sawit yang bakal jadi andalan, Airlangga menyebut bahwa sejumlah sektor lain yang sebelumnya amat terpukul pandemi Covid-19, kini mulai bangkit. Ia menegaskan, titik terendah terpuruknya pertumbuhan berbagai sektor terjadi pada 1 April 2020.

"Sejak 1 April kalau itu kita gunakan sebagai indeks, indeks di pasar modal khusus di beberapa sektor itu, sudah mulai naik, termasuk perbankan range-nya antara 20-30% kenaikan," imbuhnya.

Selanjutnya, penjualan kendaraan bermotor yang pada 1 April minus 80%, kini sudah membaik jadi minus 40%. Airlangga bilang, daerah-daerah tertentu yang berbasiskan industri juga terdampak paling parah, namun kini mulai pulih.

"Mulai ada pembalikan ke arah positif, di mana purchase manager index misalnya sudah naik rata-rata dunia 50% dan Indonesia sekitar 46,9%. Kita lihat perdagangan kita surplus di atas US$ 3 billion," tandasnya.

Berbagai tren ini, menurut Airlangga diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2020.

"Kita melihat sampai di akhir tahun itu range-nya antara 0 - 0,25% dan kuartal ketiga ini pemerintah berharap akan ada perbaikan, daripada minus 5,3 menjadi angka yang lebih baik. Nah range-nya sedang di monitor terus," pungkasnya.

Related

News 4233575833412003125

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item