Jualan Mesin Espresso Tanpa Listrik, Pria Ini Raup Omzet Puluhan Juta

Jualan Mesin Espresso Tanpa Listrik, Pria Ini Raup Omzet Puluhan Juta

Naviri Magazine - Kopi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan masyarakat. Mulai dari orang tua hingga anak muda menyukai kopi, baik dengan atau tanpa campuran susu. Tak heran, peluang usaha dari komoditas ini tak kunjung padam.

Salah satu usaha menjanjikan dari sebuah kopi adalah alat untuk menyeduhnya. Seperti yang digeluti oleh Noor Asif, seorang perajin alumunium yang membuat alat ekstraksi kopi alias espresso yang tidak kalah dengan mesin buatan pabrik.

Dia mulai merintis bisnis pembuatan alat kopi sejak 2016 dengan merek Coffeewae. Cara kerja alat buatannya sederhana, yakni cukup menggunakan kompor sehingga tidak membutuhkan listrik.

"Dimulai dari tahun 2016, awalnya dulu kita melihat kita kekurangan alat espresso yang cukup terjangkau harganya. Jadi kita bikin mesin espresso manual tanpa listrik, hanya pakai kompor," kata dia.

Jadi, cara kerja alat espresso buatannya mengandalkan api dari kompor untuk memanaskan air pada wadahnya hingga menghasilkan uap bertekanan yang akan mendorong air mengalir ke portafilter dan melewati bubuk kopi sehingga terjadi ekstraksi di sana.

Dia menjelaskan alat ini cocok untuk warung kopi yang minim pasokan listrik. Bisa juga dijadikan backup untuk membuat kopi ketika terjadi pemadaman listrik di sebuah kedai kopi.

"Itu memang target marketnya adalah teman-teman yang ada di daerah yang pasokan listriknya minim. Lalu bisa jadi dijadikan sebagai backup untuk warung kopi yang misalkan ada mati lampu dia masih bisa pakai alat itu," sebutnya.

Saat memulai bisnis pembuatan alat espresso, Asif menjelaskan merogoh kocek sekitar Rp 30 juta sebagai modal usaha.

Ada dua jenis alat yang dia jual. Yang pertama alat pembuat espresso dengan fitur milk steamer untuk menciptakan busa pada susu dihargai Rp 3,3 juta. Lalu ada pula alat steamer khusus yang dihargai Rp 1,5 juta.

Satu alat buatannya bisa untuk menghasilkan 15 cup espresso. Namun jumlahnya bisa saja kurang dari itu karena dalam proses pemanasan di kompor terus terjadi penguapan yang mana akan mengurangi kadar air di wadah.

Dirinya pun tak mau menyebut secara gamblang berapa omzet yang diperolehnya. Namun dalam sebulan dia bisa menjual 30 alat kopi. Bisa dibayangkan, jika satunya Rp 3,3 juta lalu dikali 30 maka hasilnya adalah Rp 99 juta.

"Sebelum pandemi itu kita bisa jual sekitar 30 unit per bulannya. Sekarang di masa pandemi mungkin sekitar 10 sampai 15," tambahnya.

Nah, bagi kamu yang berminat dengan alat espresso kompor tersebut dapat memesannya melalui Instagram @coffeewae.brewinggear.

Related

News 1140839432665952893

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item