Pandemi Covid-19 Memasuki 10 Bulan: Begini Kondisi Negara-negara di Dunia, Termasuk Indonesia

Pandemi Covid-19 Memasuki 10 Bulan: Begini Kondisi Negara-negara di Dunia, Termasuk Indonesia

Naviri Magazine - Virus corona masih terus menyebar ke seluruh dunia, dengan hampir 35 juta kasus terkonfirmasi di 188 negara dan lebih dari satu juta kasus kematian.

Beberapa negara yang telah berhasil menekan Covid-19 pada awal wabah kini kembali mengalami peningkatan kasus positif. Penularan virus ini juga masih terus meningkat di banyak wilayah, termasuk Indonesia.

Amerika Serikat masih menempati posisi pertama dengan jumlah kasus positif dan jumlah kematian tertinggi di dunia, disusul Brasil dan India.

Pada Jumat (02/10) Presiden Donald Trump dan istrinya Melania Trump didiagnosis positif virus corona. Ini memicu berbagai spekulasi terkait pemilu AS yang tinggal sebulan lagi.

Tak sampai 24 jam setelah pernyataan Trump bahwa ia tertular, presiden AS dari partai Republik ini diterbangkan ke rumah sakit militer Walter Reed dan dirawat di sana.

Sejumlah pendukungnya menggelar aksi di sejumlah wilayah termasuk di luar rumah sakit tempat Trump dirawat.

Jumlah tes harian telah meningkat, menurut data Proyek Pelacakan Covid yang berbasis di AS terdapat lebih dari satu juta tes sejak 19 September. Sementara angka kematian telah menurun, dengan rata-rata kematian selama tujuh hari tersisa di bawah 1.000 sejak akhir Agustus.

Wabah telah berdampak buruk pada ekonomi negara maju ini, PDB mencapai rekornya, turun 33% dalam tiga bulan dari April hingga Juni.

India menjadi pendorong angka di Asia, dengan jumlah resmi infeksi yang dikonfirmasi melampaui enam juta orang, tertinggi kedua di dunia setelah AS. Namun, negara ini mempertahankan tingkat kematian yang relatif rendah terkait jumlah populasinya.

Di mana saja kasus positif dan kematian meningkat?

Kasus baru virus corona telah meningkat selama beberapa bulan terakhir di beberapa wilayah, termasuk Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan jumlah kematian global dapat mencapai dua juta orang sebelum vaksin yang efektif dapat digunakan secara luas.

Di Amerika Latin, kasus Covid-19 baru harian di Argentina telah meningkat dengan cepat dan negara itu sekarang memiliki lebih dari 750.000 infeksi.

Di Timur Tengah, kasus di Irak terus meningkat sejak Juni, mendekati 400.000 kasus dengan cepat.

Sementara di Indonesia, kasus positif virus corona telah melampaui 300.000 kasus. Indonesia mencatat lebih dari 10.000 kematian - jumlah tertinggi di Asia Tenggara.

Presiden Joko Widodo pada pertengahan September meminta Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk turun tangan mengendalikan penularan Covid-19 di sembilan provinsi, yang belakangan ditambah satu provinsi lagi, Banten. Luhut juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19.

Sementara Afrika telah mencatat sekitar 1,5 juta kasus positif, meskipun angka sebenarnya tidak diketahui karena kapasitas tes yang rendah. Afrika Selatan, Mesir, Maroko dan Ethiopia telah menyaksikan wabah terbesar yang pernah terjadi di benua itu.

Kasus Covid 19 kembali meningkat di Eropa

Beberapa negara di Eropa mencatat kenaikan jumlah kasus harian virus corona gelombang kedua, meskipun beberapa di antaranya angkanya sudah mulai turun lagi.

Sejumlah negara Eropa kembali memberlakukan lockdown dan pembatasan lainnya di wilayah yang terkena dampak paling parah, serta ada imbauan baru bagi orang-orang untuk mengenakan masker dan mengikuti aturan jarak sosial.

Tren kasus virus corona yang kembali naik setelah pelonggaran lockdown tak hanya terjadi di Eropa. Kondisi serupa misalnya terjadi di Israel, Rusia, Peru, dan Kanada.

Bagaimana virus corona menyebar?

Bermula di China pada Desember 2019, wabah ini kemudian menyebar dengan cepat ke seluruh dunia pada bulan-bulan pertama tahun 2020. WHO menyatakannya sebagai pandemi global pada 11 Maret.

Pandemi adalah ketika penyakit menular dengan mudah dari orang ke orang di banyak bagian dunia pada waktu yang bersamaan.

Dalam waktu sekitar empat bulan, Amerika Serikat, Brasil, Rusia, Spanyol, Italia, Inggris, India menjadi negara-negara dengan kasus tertinggi.

Pemerintah di seluruh dunia telah dipaksa untuk membatasi pergerakan publik dan menutup bisnis serta tempat hiburan untuk memperlambat penyebaran virus. Hal ini berdampak buruk pada ekonomi global.

Kerusakan ekonomi utama dunia empat kali lebih buruk daripada krisis keuangan global 2009, menurut Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD).

Sementara itu, PBB menyatakan 265 juta orang terancam kelaparan hingga akhir tahun karena dampak Covid-19.

Related

News 6762250014528041457

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item